Menyalakan Pelita Harapan

Jurnalis : Teddy Lim (He Qi Barat), Fotografer : Teddy Lim (He Qi Barat)

fotoRelawan Tzu Chi mengadakan kunjungan kasih ke rumah Ibu Tiah yang telah menjalani operasi pengangkatan tumor payudara. Ibu Tiah sangat bahagia menyambut relawan yang menurutnya sangat membantu dalam proses kesembuhannya.

Tak ada seorangpun yang sanggup hidup sendirian, karena kita semua harus saling mengandalkan untuk hidup. Tak ada sesuatu pun dalam hidup yang dapat diwujudkan oleh satu tangan tanpa pertolongan orang lain. Sebagai contoh, jalan tempat kita berjalan atau berkendara di aspal olah orang lain dan rumah tempat kita bernaung dibangun oleh kerja keras para pekerja bangunan.Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas segala yang kita terima dan membalas budi kepada masyarakat kita, kepada siapa kita banyak berutang.

Jika kita semua dapat hidup dengan harmonis, menyenangkan, dan membaktikan diri kita untuk masyarakat, maka hidup kita akan sungguh bermakna, penuh berkah, dan bahagia.

Hal inilah yang ingin disebarkan oleh Tzu Chi kepada seluruh insan manusia. Dengan melihat banyak penderitaan di dunia kita dapat introspeksi diri, melihat berapa beruntungnya kita dibandingkan dengan orang-orang yang mengalami penderitaan.

Pada tanggal 12 Juni 2011, relawan melakukan kegiatan kunjungan kasih pasien kasus yang berkumpul di Aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, yang mana adalah kegiatan mengunjungi pasien-pasien yang mendapatkan bantuan dari Tzu Chi. Selain mengunjungi, para relawan juga memberikan empati dan dorongan semangat  untuk cepat sembuh sehingga pasien dapat selalu merasa bahagia walaupun sedang kesusahan menjalani pengobatan. Seperti kata Master Cheng Yen, “Penyakit adalah salah satu dari banyak penderitaan yang tak terhindarkan di antara kelahiran dan kematian, dan kita seharusnya berbuat segenap upaya untuk menolong mereka yang sakit agar merasa lebih bahagia.”

Para peserta kegiatan terlebih dulu diberikan penjelasan mengenai tata cara kegiatan kunjungan kasih pasien kasus, mengingat para peserta kegiatan yang datang sebagian adalah yang belum pernah mengikuti kegiatan kunjungan kasih sama sekali. Setelah mendapatkan penjelasan, peserta mulai bergerak untuk menuju rumah pasien.

foto  foto

Keterangan :

  • Master Cheng Yen berkata, bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia. (kiri)
  • Setiap sudut dan lorong sempit dilalui para relawan untuk memberikan semangat dan ketenangan batin kepada para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi). (kanan)

Ibu Tiah

Pasien yang kami kunjungi bernama Ibu Tiah, seorang pasien penderita tumor payudara. Ia memiliki 4 orang anak dan suaminya baru meninggal dunia 3 bulan yang lalu. Sejak kematian suaminya, dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Tiah bekerja sebagai tukang cuci gosok dengan penghasilan Rp 200.000/bulan. Semenjak ia mengidap tumor, Tiah tidak lagi bisa bekerja untuk menafkahi keluarganya.

Ketika relawan datang berkunjung, Ibu Tiah menyambut kami dengan senyuman. “Saya sangat senang hari ini, kunjungan relawan membuat semangat saya untuk sembuh menjadi lebih kuat. Terima kasih juga kepada Tzu Chi yang telah membantu saya menjalani operasi pengangkatan tumor payudara,” ucapnya penuh syukur. Tiah adalah sosok ibu yang tabah dan sabar. Ketika akan menjalani operasi di RSUD Cengkareng, karena ingin menghemat biaya, Tiah berjalan kaki dari rumahnya ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Setelah bercakap-cakap sebentar, para relawan pun pamit pulang kembali ke Aula Lantai 2 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Melihat kisah nyata seperti ini, sudah sepatutnya kita merasa bersyukur karena hingga detik ini, kita masih dikaruniai kesehatan dan serba tercukupi. Seperti kata Master Cheng Yen, ”Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.” Oleh sebab itu marilah kita, mulai detik ini berbuat kebajikan dan melatih diri agar kehidupan sendiri dan sesama menjadi lebih indah dan bermakna.

  
 

Artikel Terkait

Mengenal Rasa Puas

Mengenal Rasa Puas

25 Januari 2016
Agar para murid dapat memahami materi pembelajaran, relawan menceritakan sebuah cerita yang berjudul “Sebuah Pensil Berukuran 1 cm” yang mengisahkan tentang keluarga Xiao Ding Zi yang tinggal di sebuah desa kecil di dataran tinggi di Tiongkok.
Banjir Tangerang: Teh Jahe yang Menghangatkan

Banjir Tangerang: Teh Jahe yang Menghangatkan

12 Februari 2015 Relawan Tzu Chi Tangerang membangun posko di wilayah tersebut. Di sekitar wilayah juga terdapat beberapa posko yang menyediakan makanan bagi warga, oleh karena itu Tzu Chi mencoba membangun sebuah posko yang tidak hanya menyajikan makanan dan minuman hangat, namun juga kehangatan batin bagi warga.
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -