Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Saling Dukung untuk Mengukir Sejarah Tzu Chi

Jurnalis : Dina (He Qi Utara), Fotografer : Erli Tan, Yusniaty (He Qi Utara)

Nelly Kosasih (tengah) melakukan proses pengisian suara dengan relawan lainnya. Seluruh proses dalam mempersiapkan drama berjudul “Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia” dilakukan dengan penuh ketelitian untuk menampilkan drama yang penuh makna.

Bertempat di Jiang Jing Tang Lt. 4 Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, drama berjudul “Sejarah Perjalanan Tzu Chi Indonesia” berhasil dipentaskan dihadapan tamu undangan di acara Pemberkahan Akhir Tahun 2015 pada 16 dan 17 Januari 2016. Drama yang berkisah mengenai sejarah awal mula pendirian Tzu Chi di Indonesia tersebut diperankan begitu apik oleh 26 pemain yang seluruhnya merupakan relawan Tzu Chi.

Nelly Kosasih, relawan Tzu Chi yang bertanggung jawab sebagai sutradara dalam drama ini menjelaskan bahwa drama tersebut merupakan penggambaran peristiwa penting dalam sejarah Tzu Chi. “Ini merupakan kisah benih cinta kasih Tzu Chi yang tumbuh di Indonesia, tanpa adanya benih cinta kasih yang dibawa dari Taiwan ke Indonesia maka Tzu Chi Indonesia tidak akan berdiri hingga hari ini,” ucapnya.

Drama yang terlaksana atas bimbingan Chia Wen Yu, relawan komite Tzu Chi Indonesia pertama tersebut awalnya sempat menjadi beban bagi Nelly. Namun karena ingin membagikan kisah yang bermakna bagi para tamu dan sekaligus bertepatan dengan ulang tahun Tzu Chi International ke-50, maka ia dan relawan lainnya menjalankan tanggung jawabnya dengan semangat dan sepenuh hati tanpa beban.

Tim belakang layar sedang bersiap-siap memasuki tiap babak dalam drama. Dukungan dari tiap tim dalam drama merupak kunci kesuksesan penampilan dalam drama.

Persiapan drama yang dilakukan dalam kurun waktu dua bulan tersebut ia mulai dengan menggali informasi sebanyak mungkin dari tokoh-tokoh dalam drama, salah satunya Wen Yu dan Liu Su Mei yang merupakan saksi sejarah perjalanan Tzu Chi Indonesia. Adanya dukungan dari tim yang terdiri dari staf yayasan, DAAI TV, Zhen Shan Mei (relawan dokumentasi), logistik, penata rias, dan panitia lainnya juga membantu kelancaran pembuatan drama tersebut.

“Semua proses kita lakukan dengan hati-hati dan teliti,” kata Nelly. Dimulai dengan proses penulisan naskah, pemilihan pemain, pemilihan untuk audio, pengisian suara, sampai dengan pembuatan tiap babak dilakukan secara perlahan. “Karena ini menyangkut sejarah Tzu Chi maka semua harus detil perbabaknya. Lalu setelah itu harus diolah, dipotong serta kami menjahit tiap babaknya menjadi satu,” jelasnya yang dibantu oleh Daniel, staf DAAI TV.

Nelly sangat bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang mendukungnya, salah satunya Christina Tjhie. Christina adalah salah relawan Tzu Chi Hu Ai (komunitas) Pluit yang pada kesempatan tersebut memberikan dukungan berupa penataan rias bagi seluruh pemeran dalam drama. “Saya membawa empat karyawan saya untuk menata rias,” ucapnya. “Ini adalah kedua kali saya dan karyawan salon ikut dalam kegiatan besar Tzu Chi, biasanya saya hanya membawa beberapa karyawan di salon ikut membantu kunjungan ke panti jompo untuk memotong rambut oma opa di sana,” tambahnya.

Christina Tjhie (tengah) berfoto bersama dengan pemeran. Dalam kesempatan tersebut, Christina membawa empat penata rias di saloinnya untuk mendukung tim drama.

Dengan dukungan yang ia dapatkan, Nelly berharap drama tersebut dapat memberikan pengertian dan pemahaman akan sejarah Tzu Chi Indonesia khususnya bagi para relawan yang baru bergabung. “Jangan hanya melihat Tzu Chi dari gedung yang megah tapi lihatlah bagaimana asal mula Tzu Chi Indonesia yang dimulai dari beberapa istri pengusaha Taiwan di Indonesia dengan kantor di sebuah rumah di Kelapa Gading,” ucap Nelly. Ia juga berharap para tamu yang datang dari kalangan masyarakat umum dapat mengerti visi dan misi Tzu Chi.


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Cinta Kasih Universal

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Cinta Kasih Universal

27 Januari 2016 Pada tanggal 17 Januari 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2015 di Gedung Lansia Wihara Buddha Diepa yang dihadiri oleh 142 relawan dan 475 para donatur.
Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Kehangatan Keluarga

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Kehangatan Keluarga

17 Januari 2016 Guo Qing Niang, ibu dari Lim Xiau Hun mengatakan itu adalah kali ketiganya mengikuti acara yang diselenggarakan Tzu Chi. Meski terkadang kakinya merasa pegal karena harus duduk lama, tetapi wanita berusia 80 tahun ini tetap dengan semangat mengikuti acara yang berlangsung selama 2 jam ini. 
Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Bersungguh Hati

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Bersungguh Hati

01 Februari 2016 Sebanyak 900 orang yang terdiri dari para donatur, relawan maupun simpatisan Tzu Chi menghadiri kegiatan Acara Pemberkatan Akhir Tahun 2015 di Lancang Kuning Ball Room Hotel Furaya pada 23 Januari 2016.
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -