Pemberkahan di Kota Sagu

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)


Relawan Tzu Chi menyambut dan mengarah semua tamu yang hadir pada Pemberkahan Akhir Tahun menuju ruang kegiatan, Grand Ballrom Grand Meranti Hotel.

Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi kembali digelar di Kota Selatpanjang pada 4 Januari 2020. Sebanyak 371 warga dan 68 relawan menghadiri kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Meranti, Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepuluan Meranti, Provinsi Riau ini.

Kegiatan pemberkahan dibuka dengan sambutan hangat dari Pembawa Acara hari ini, Stella Young dan Joice. Lewat kesempatan ini, pembawa acara kembali mengingat para hadirin makna yang terkandung dalam Angpao Berkah dan Kebijaksaan. Setiap tahunnya Master Cheng Yen akan menggunakan hasil royalti dari buku-buku beliau untuk memberikan angpao yang berisi doa dan rasa syukur beliau kepada setiap donatur, relawan, dan segenap insan yang berjodoh dengan Tzu Chi.

Gatha Pembuka Sutra membuka Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun Kota Selatpanjang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan genderang bertajuk Kehidupan Buddha Dalam Menggerakkan Roda Dharma yang dibawakan oleh tim isyarat tangan Tzu Ching (komunitas mahasiswa/i Tzu Chi) dari Kota Batam. 


Setiap kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun juga merupakan ajang dimana celengan bambu Tzu Chi akan kembali rumah (penuangan celengan bambu di lokasi kegiatan).


Tim Isyarat Selatpanjang memperagakan lagu Ikrar Setengah Abad.

Buddha membabarkan Dharma untuk membuka kebijaksanaan manusia dan membawa mereka ke dalam pertobatan. Berkat para pembabar Dharma, sekarang setelah 2.500 tahun, manusia masih bisa mendengarkan ajaran Buddha. Oleh sebab itu, kita harus menggenggam jodoh atau kesempatan untuk mendengar, menjalankan, dan membabarkan Dharma. Seperti yang dipentaskan oleh para mahasiswa yang menyebarang lautan berjarak 4 jam untuk membabarkan Dharma lewat pertunjukan mereka.

Setelah menyaksikan Jejak Cinta Kasih Tzu Chi di Seluruh Dunia, tim isyarat tangan Selatpanjang kemudian membawakan isyarat tangan berjudul Ikrar Setengah Abad. Untuk menyelami Sutra ini, 17 relawan berlatih 3 kali seminggu selama hampir 2 bulan. Salah satu relawan yang baru pertama kali mengikuti penyelaman sutra ialah Linawati.


Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2019 di Kota Selatpanjang dihadiri oleh 371 warga.

“Saya mengikuti isyarat tangan biar saya tidak berpikir sembarangan, dan suami saya juga senang saya mengikuti kegiatan ini,” ucap Linawati. “Saya mengikuti isyarat tangan karena saya suka. Setelah mengikuti kegiatannya saya merasa lebih baik,” tambah ibu 5 anak dan 1 cucu yang baru kehilangan suaminya 2 minggu lalu ini.

Pertunjukan yang terakhir ialah isyarat tangan Membersihkan Lingkungan Adalah Tarian yang dibawakan oleh 16 orang murid Kelas Budi Pekerti Selatpanjang. Walau baru terbentuk Agustus tahun lalu, para Bodhisatwa cilik dapat memeragakan isyarat berhasil menarik sorotan dan tepuk tangan meriah dari penonton.

Koka Farida, pengajar isyarat tangan mengaku tidak mudah mengajar anak-anak yang setiap kali berkumpul langsung mood bermainnya aktif. Apalagi usia anak-anak di Kelas Budi Pekerti Selatpanjang cukup bervariasi, dari 4 sampai 10 tahun. Namun untuk mengenapi acara pemberkahan ini, para murid bersedia latihan dengan serius apalagi mendekati hari pementasan. Walau mereka kesulitan memahami isi lagu karena ada murid yang hanya bisa bahasa Indonesia atau Hokkien, sedangkan lagu yang dibawakan adalah dalam Bahasa Mandarin. Tapi mereka bisa menghafal irama dan gerakan lagu karena telah disiplin berlatih.


Relawan Tzu Chi mewakili Master Cheng Yen menyerahkan Angpao Berkah dan Kebijaksaan.

Dengan seksama relawan dan tamu undangan mendengarkan pemberkatan dari Master Cheng Yen lewat video ceramah beliau. Setelah bersatu hati memanjatkan syukur atas keamaan dan ketenterama di tahun 2019, warga Selatpanjang juga juga mendoakan tahun 2020 yang bebas dari bencana dan peperangan.

Di penghujung acara, para tamu diundang ke pagung untuk menerima Angpao Berkah dan Kebijaksanaan dari Master Cheng Yen. Sebelum meninggalkan lokasi, relawan juga menjalin jodoh baik dengan setiap tamu yang hadir suvenir, berupa memo box berisi Kata Perenungan Master, kantong daur ulang, Mi DAAI, dan berbagai makanan ringan.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Teratai Pembawa Harapan

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Teratai Pembawa Harapan

18 Januari 2016
Pemberkahan Akhir Tahun 2015 diisi dengan sharing dari anak asuh Tzu Chi, salah satunya Rezaldy Christanto. ia menceritakan bagaimana semangat dan harapannya bisa tumbuh kembali setelah bertemu Tzu Chi.
Pemberkahan Akhir Tahun 2012

Pemberkahan Akhir Tahun 2012

04 Februari 2013 Acara diawali dengan saling meneruskan Pelita - menyalakan sebuah pelita hati menerangi dunia ini - dengan harapan semoga batin manusia dapat disucikan. Angpau yang dibagikan tiap tahun desainnya selalu berbeda-beda tapi maknanya sama.
Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2019: Menyongsong Tahun 2020 yang Penuh Harapan

Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2019: Menyongsong Tahun 2020 yang Penuh Harapan

13 Januari 2020

Bagi Liu Su Mei, tahun 2020 adalah tahun yang sangat penting bagi Tzu Chi Indonesia. Yang mana di tahun 2020 ini Misi-misi Tzu Chi di Indonesia makin paripurna dengan beroperasinya Tzu Chi Hospital Indonesia pada November 2020 mendatang.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -