Perayaan Imlek Bersama Gan En Hu

Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam) , Fotografer : Sofian (Tzu Chi Batam)


Sebelum Perayaan Imlek dimulai, ratusan gan en hu terlebih dahulu menikmati duan yuan fan (makan bersama satu keluarga) yang dipersiapakan oleh relawan konsumsi.

Hari Minggu, 20 Januari 2019, ruang makan Aula Jing Si Batam lantai 1 dipenuhi dengan suasana Imlek yang kental. Lagu imlek mengisi seluruh ruang makan menemani para gan en hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang hadir mengikuti gathering Gan En Hu pertama di tahun 2019.

Berbeda dengan gathering yang biasanya diadakan, kali ini relawan Tzu Chi Batam mengajak para gan en hu untuk datang dua jam lebih awal, yakni pukul 12.00 WIB, agar segenap relawan dan gan en hu mengikuti duan yuan fan atau makan bersama satu keluarga. Agar makanan bisa  disajikan tepat waktu, tim konsumsi pun berusaha untuk mempersiapkan masakannya secepat mungkin.

Untuk mempersiapan duan yuan fan, tim konsumsi yang dipimpin oleh Neli Novita sudah sibuk sejak sehari sebelumnya. Ada yang harus potong sayur, ada yang menggoreng, memasak. Walaupun sudah berada di dapur sejak pukul 6 pagi, para shigu (relawan senior) tetap semangat sampai akhir.

“Saya tidak merasa lelah sama sekali, justru terasa sangat bahagia. Tidak ada lelahnya sama sekali,” ujar Neli Novita.


Acara perayaan Imlek dibuka dengan atraksi barongsai.


Relawan mempersembahkan serangkaian lagu Imlek untuk menghimbur para gan en hu.

Kesungguhan hati tim konsumsi dalam mempersiapkan masakan vegetarian yang bercita rasa nusantara mendapatkan pujian apresiasi dari para  gan en hu, salah satunya ialah Chairunisa. Ia mengaku sangat menyukai masakan yang disajikan.

“Enak, aku baru pertama kali merasakan makanan vegetarian, dagingnya benar-benar persis seperti yang asli. Baru pertama kali tapi saya suka”, ujarnya sambil tersenyum bahagia. “Rasanya lambung saya lebih ringan, mungkin karena vegetarian, jadi tidak ada lemak-lemaknya ya,” tambahnya.

Bunyi musik genderang barongsai menggema di seluruh ruang makan Aula Jing Si sesaat setelah para gan en hu selesai makan. Acara kemudian diisi dengan lagu-lagu perayaan Imlek yang dibawakan oleh para shigu yang sangat fasih menyanyikan Lagu Imlek.


Chai Shen Ye (Dewa Rezeki) membagikan angbao yang menandakan keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang akan datang.


Pada akhir dari gathering gan en hu, relawan menyerahkan santunan hari raya kepada 31 keluarga yang akan merayakan Imlek.

Tiba di saat Chai Shen Ye (Dewa Rezeki) hadir di tengah acara, anak-anak langsung berlari mendekati Si Dewa Rezeki untuk meminta angpao berkah. Suasana terasa meriah, baik relawan maupun para Gan En Hu, semuanya memancarkan raut kebahagiaan.

Setelah berdoa bersama, anak-anak asuh tidak mau ketinggalan berbagi cinta kasih dengan keluarga besar Tzu Chi. Mereka memperagakan isyarat tangan “Satu Keluarga”, sebagai pertanda kita adalah satu keluarga. Apapun yang terjadi, kita akan saling syukur, saling percaya dan saling membutuhkan di dunia ini.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Hari Apresiasi Sutra Wu Liang Yi Jing

Hari Apresiasi Sutra Wu Liang Yi Jing

11 Februari 2019

Usai pementasan persamuhan Dharma Sutra Makna Tanpa Batas (Wu Liang Yi Jing) dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2018 pada Januari 2019 lalu, Tzu Chi Indonesia mengadakan Gathering Imlek bersama semua relawan Tzu Chi. Dalam acara yang diadakan pada Minggu, 10 Februari 2019 ini, relawan yang turut menjadi bagian dari persamuhan Dharma Wu Liang Yi Jing juga memberikan sharing.

Sukacita Imlek  yang Dirasakan Oma Opa Santa Anna

Sukacita Imlek yang Dirasakan Oma Opa Santa Anna

29 Januari 2019

Suara irama musik gendang barongsai menggema memenuhi ruangan. Dua pasang barongsai yang dimainkan empat relawan Tzu Chi berlenggak-lenggok mengikuti alunan musik mengitari oma-opa yang sedang duduk santai di sepanjang meja makan.

Merayakan Imlek, Merenungi Semangat Berbagi Cinta Kasih

Merayakan Imlek, Merenungi Semangat Berbagi Cinta Kasih

26 Januari 2019

Dalam rangka menyambut Imlek 2570, Tzu Chi Makassar kembali melakukan rangkaian acara Imlek dengan berbagi cinta kasih, bersama 10 yayasan Tionghoa di Makassar, 20 Januari 2019.

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -