Saling Syukur, Saling Percaya

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Relawan Tzu Chi melayani peserta Family Gathering guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pada Sabtu 23/07/2016. Dalam suasana kekeluargaan relawan konsumsi menyiapkan dan melayani keluarga guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Kekeluargaan menjadi hal utama bagi relawan maupun staf di lingkungan badan misi Tzu Chi. Karena dengan adanya rasa kekeluargaan inilah yang menjadi perekat dan penyemangat bagi setiap insan untuk bersama-sama melangkah di jalan kemanusiaan. Seperti yang dilakukan pada Sabtu, 23 Juli 2016, relawan Tzu Chi mengadakan Family Gathering bagi guru dan keluarganya di lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi (TK, SD, SMP, dan SMK) di Aula Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Di kemas dalam suasana yang santai, acara ini bertujuan untuk mengakrabkan para guru dan keluarganya  beserta relawan Tzu Chi.  Acara ini diisi dengan ramah tamah antar keluarga guru dengan keluarga guru lainnya beserta relawan Tzu Chi.

“Saya sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang telah mengadakan acara family gathering ini. Acara ini akan lebih mempererat hubungan antara sesama guru dan keluarga mereka,” kata Freddy dalam sambutannya. Freddy juga mengajak agar keluarga besar guru di lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi bisa mempererat hubungan ini yang nantinya berdampak baik pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga akan berdampak juga terhadap prestasi anak didik di sekolah. ”Acara ini juga bisa menambah motivasi dan semangat kerja para  guru,” tambah Freddy.

Berbagai acara dipersiapkan dengan rapi oleh relawan yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi), siswa-siswi Sekolah Cinta kasih, relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat, dan Da Ai Mama (relawan pendamping kelas budi pekerti). Mereka membuat acara yang bertemakan mempererat satu keluarga guru dengan keluarga guru lainnya. Ada photo booth yang di sediakan khusus untuk para guru beserta keluarga. Ada juga permainan seperti melempar gelang ke barisan botol, permainan menaruh koin di air, permainan melempar kaleng dengan bola, permainan meniup gelang karet di seutas tali, permainan membawa bola ping pong dengan bantuan sedotan dengan mulut, serta permainan memasukkan bola ke dalam ember. Semua permainan ini diperuntukkan bagi para guru sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan keluarga. Tujuan dari permainan ini adalah untuk untuk memotivasi peserta serta menjalin keakraban antara guru dan keluarga mereka.

Relawan juga menyediakan stan photo booth untuk para guru dan keluarganya berfoto bersama.


Joice (10) tersentuh hatinya saat menyaksikan tayangan video-video yang di bawakan oleh relawan Tzu Chi asal Malaysia, Lim Ji Shou. Video ini menceritakan tentang seorang anak yang berbakti pada kedua orang tua.

Photo booth disiapkan relawan untuk peserta berfoto bersama keluarga atau bersama rekan kerjanya secara gratis. Peserta gathering dapat mencoba permainan satu per satu yang nantinya dalam permainan ini ada doorprize sesuai penilaian panitia.

Koordinator kegiatan ini Bao Bing,  yang relawan pemerhati misi pendidikan Tzu Chi mengatakan bahwa kegiatan ini dapat berlangsung karena adanya jodoh yang baik antara relawan Tzu Chi dengan guru sekolah Cinta kasih Tzu Chi. “Sudah 13 tahun Sekolah Cinta kasih Tzu Chi berdiri,” ujarnya bersemangat. Menurut Bao bing, kegiatan ini bertujuan untuk menambah keakraban antar keluarga besar guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi beserta keluarganya. “Selama ini mereka mungkin belum saling kenal keluarga mereka satu sama lainnya. Semoga dengan adanya familiy gathering ini keluarga besar guru Cinta kasih Cengkareng bisa lebih akrab dan saling mendukung,” ungkapnya. Bao Bing berharap kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun agar para guru dan keluarganya bisa merasakan cinta kasih relawan Tzu Chi kepada guru-guru dan keluarganya. Cinta kasih ini tentunya nanti bisa dicurahkan lagi kepada anak didik mereka di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Satu keluarga kecil tengah asyik menikmati permaianan meniup karet di seutas tali dan di saksikan oleh para keluarga guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.


Lebih kurang 60 orang relawan Tzu Chi yang terlibat dalam pelaksanaan family gathering ini.

“Adanya family gathering ini membuat kita bisa saling mengenal keluarga masing-masing,” kata Betty, guru SMK Cinta kasih Tzu Chi. Joice (10) adalah anak Betty dan baru kali pertama membasuh kaki sang bunda. Joice pun tidak canggung membasuh kaki ibunya. “Saya merasa sangat terharu,” kata Betty. Ayah Joice kebetulan tidak hadir karena bekerja, tetapi anak kelas tiga sekolah dasar ini berjanji untuk membasuh kaki papanya di rumah setelah papanya pulang kerja.

Lain halnya dengan Eko Rahardjo, guru agama Islam di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. “Istri saya sangat surprise karena biasanya acara seperti ini hanya untuk guru-gurunya saja, baru kali ini istri dan anak-anak juga diajak,” ujar Eko. Menurut Eko, dengan adanya kegiatan ini efeknya sangat positif sekali karena bisa saling mengenal keluarga besar para guru di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. “Kegiatan ini sangat positif menambah keakraban antar keluarga guru di lingkungan sekolah cinta kasih. Hal ini juga akan berpengaruh dalam pekerjaan kita, ada unsur kekeluargaan sehingga kita bisa saling mengingatkan dan saling memberi semangat,” ujar Eko, “Acara penuangan teh dan membasuh kaki itu hal yang biasa dilakukan saat kita mengajar, namun kali ini disaksikan oleh keluarga kita masing-masing dan ini menjadi sesuatu yang sangat berbeda perasaannya karena kita dilayani dan diberikan ketulusan bakti anak kepada orang tua,” ungkap Eko.

Artikel Terkait

Saling Syukur, Saling Percaya

Saling Syukur, Saling Percaya

25 Juli 2016
Kekeluargaan menjadi hal utama bagi relawan maupun staf di lingkungan badan misi Tzu Chi. Karena dengan adanya rasa kekeluargaan inilah yang menjadi perekat dan penyemangat bagi setiap insan untuk bersama-sama melangkah di jalan kemanusiaan.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -