Satu Menjadi Tak Terhingga, Yang Tak Terhingga Tumbuh dari Satu

Jurnalis : Ivon (Tzu Chi Lampung) , Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)


Penyampaian Materi oleh Johnny. Training relawan pada Minggu, 3 Juni 2018 di Kantor baru yayasan Buddha Tzu Chi Lampung ini diikuti oleh 60 relawan yang semuanya berasal dari Lampung.

Mengikuti sebuah pelatihan merupakan salah satu cara memperoleh ilmu baru. Tzu Chi Lampung mengadakan training bagi relawan atau siapapun yang ingin memahami Tzu Chi lebih dalam. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini training relawan diadakan di Gedung baru Tzu Chi Lampung, yang berada di Jl KH. Ahmad Dahlan No 123, Kupang, Bandar Lampung.

Relawan yang menjadi pengisi dalam training kali ini ada Johnny, Wie Sioeng, Like, Elly Chandra, dan Amelia. Mereka merupakan Relawan–relawan Komite dari Tzu Chi Jakarta, artinya mereka sudah berkomitmen untuk benar–benar mengemban tugas Tzu Chi.


Penyampaian materi oleh Wie Sioeng. Ia sekaligus memperkenalkan para pengurus Tzu Chi Lampung.


Amelia menjelaskan tentang Budaya Humanis Tzu Chi.

Johnny menyampaikan materi tentang Keteladanan Master Cheng Yen. Ia menyampaikan mengenai perjuangan Master dalam membentuk Tzu Chi hingga saat ini.

“Ada dua hal yang tidak bisa ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan, itulah yang Master katakan,” jelas Johnny saat menyampaikan materi. Johnny juga menyampaikan tentang awal berdirinya Tzu Chi, mulai dari perjuangan Master dalam mengumpulkan dana untuk pembangunan Tzu Chi.

Tak hanya Johnny, relawan lainnya pun menyampaikan materi yang luar biasa, seperti Wei Sioeng. Ia menyampaikan tentang misi amal. “Banyak ilmu yang saya dapatkan di Tzu Chi, khususnya bagian Misi Amal. Karena di sinilah saya bisa menata hati saya, jadi lebih peduli dan memahami orang lain,” ungkap Wei Siong.


Pentingnya bervegetaris dijelaskan oleh Elly Chandra.


Ada Penampilan Shou You (Isyarat Tangan) pada training ini, yang diisi oleh relawan Tzu Chi Lampung.

Wei Siong juga memperkenalkan empat orang tonggak Tzu Chi, yang juga sebagai ketua serta wakil ketua Tzu Chi yakni Suherman Harsono, Jonathan Toyip, Ali Kuku, dan Indra Halim sebagai tokoh yang sangat berperan penting di Tzu Chi Lampung.

Dari semua pemateri, hampir semuanya menceritakan tentang pengalaman mereka bergabung di Tzu Chi. Seperti Like, menceritakan tentang kehidupan masa lalunya yang kurang baik. “Saya dulu orangnya galak, temperamen, tapi setelah gabung di Tzu Chi selama 20 tahun, dan sekarang saya komit untuk menjaga hati saya menjadi lebih baik lagi,” Cerita Like.

Amelia, salah satu relawan komite dari Jakarta yang paling muda di antara lainnya. Ia menyampaikan tentang Budaya Humanis Tzu Chi. “Di Tzu Chi harus rapi, karena Tzu Chi punya kesepakatan. Bukan karena banyak peraturan, tapi karena Master cinta dengan kita. Sehingga hal sekecil apapun beliau perhatikan demi kemajuan Tzu Chi,” Ungkap Amelia. “semua yang ada di Tzu Chi, itu ada filosofinya” tambah Amelia.


Penyampaian materi oleh Like Hermansyah.


Training relawan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Pada training ini juga diadakan sharing peserta, di antaranya Barlianto Chan yang merupakan relawan Tzu Chi. “Saya sebenarnya sudah lama tahu tentang Tzu Chi, tapi baru bulan Desember kemarin saya ikut training dan dilantik jadi relawan Abu Putih. Dan saya merasa happy di sini,” ujar Barlianto.

Di Tzu Chi, relawan juga diharapkan untuk bervegetaris. Tujuannya selain untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan bervegetaris maka kita telah menumbuhkan cinta kasih dengan tidak memakan makhluk yang bernyawa. “Kalau yang kita makan sehat, maka badan kita pasti sehat dan semua unsur yang ada akan seimbang,” jelas Elly Chandra.

Ada Penampilan Shou You (Isyarat Tangan) pada training ini, yang diisi oleh relawan Tzu Chi Lampung. Lagu yang dibawakan yakni Wu Liang Yi Jing, artinya adalah Satu Menjadi Tak Terhingga, Yang Tak Terhingga Tumbuh dari Satu. Maksud dari lagu ini adalah agar kita senantiasa dapat belajar bersama– sama, mulai dari satu orang hingga menjadi banyak, dan yang banyak itu tumbuh dari satu orang. Seperti halnya bunga teratai, meski tumbuh di tempat kotor, ia dapat tumbuh menjadi banyak dan indah.

Tzu Chi adalah tempat untuk belajar, yakni belajar memperbaiki diri, menumbuhkan jiwa Bodhisatwa dan menyebarkan cinta kasih kepada semua makhluk tanpa batas. “Tzu Chi juga mengajarkan kita untuk melepas, karena semakin banyak keinginan, semakin besar pula penderitaan,” ungkap Johnny.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Satu Menjadi Tak Terhingga, Yang Tak Terhingga Tumbuh dari Satu

Satu Menjadi Tak Terhingga, Yang Tak Terhingga Tumbuh dari Satu

08 Juni 2018
Tzu Chi Lampung mengadakan training relawan pada Minggu, 3 Juni 2018 di Kantor baru yayasan Buddha Tzu Chi Lampung. Training ini diikuti oleh 60 relawan yang semuanya berasal dari Lampung.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -