Sebersit Cinta Kasih Yang Bermanfaat

Jurnalis : Abdul Rahim (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)


Senin, 22 Oktober 2018. Para Relawan Tzu Chi mempersiapkan peralatan pada saat Post-Op (pemeriksaan ulang) pascaoperasi.

Operasi merupakan satu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau membelah bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Perawatan selanjutnya pasien yang telah melakukan operasi akan melakukan pemeriksaan ulang yang dinamakan Post-Op atau pemeriksan pascaoperasi.

Apapun operasi yang akan dilakukan oleh seseorang, untuk memastikan perkembangan ataupun total kesembuhan penyakit yang diderita, orang tersebut diwajibkan untuk melakukan kontrol ulang pasca operasi sesuai ajuran dari dokter. Kontrol ulang ini bertujuan untuk memantau kondisi luka operasi, membersihkan luka operasi, melepas jahitan operasi (jika kondisi luka sudah mengering) dan menilai apakah terdapat tanda-tanda infeksi pada luka. Jika pascaoperasi tidak melakukan kontrol ulang, maka akan berakibat fatal bagi kesehatan seseorang sesuai penyakit yang dideritanya, bahkan bisa membahayakan nyawa.


Paulus Jailani salah satu pasien baksos yang sedang melakukan Post-Op.


AA, relawan Tzu Chi Karimun dengan senyum ceria membantu pasien memeriksakan matanya kembali pada Post-Op yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Selasa, 16 Oktober 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan Post-Op untuk pasien Hernia dan Benjolan (Minor GA). Untuk pengecekan ini ada 1 pasien Hernia dan 4 pasien Benjolan (Minor GA). Kelima pasien ini diharuskan untuk melakukan kontrol ulang, karena masuk kategori operasi besar. Relawan pun mengatur jadwal pengecekan yang berbeda dengan pasien lainnya yang termasuk kategori operasi ringan.

Pada pengecekan kali ini ada satu pasien yang memiliki keluhan pascaoperasi. Ia mengalami alergi pada obat. Setelah melakukan pengecekan, ia berharap keluhannya bisa teratasi dengan saran-saran dari dokter.

Berselang beberapa hari setelah Post-Op, Senin, 22 Oktober 2018, Tzu Chi KP Tanjung Balai Karimun kembali melakukan Post-Op di Kantor Tzu Chi Karimun. Post-Op ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan ulang kepada para pasien baksos, melihat perkembangan pasca operasi yang dilakukan di RS. Budi Kemuliaan Batam. Untuk menjaga kenyamanan dan kelancaran pemeriksaaan para pasien, relawan berinisiatif mengadakan pemeriksaan ulang pascaoperasi di kantor Tzu Chi dengan mengajak dokter-dokter spesialis.

Post-Op kali ini diikuti oleh 29 pasien yang terbagi menjadi dua gelombang. Bukan tanpa alasan kenapa pemeriksaan ulang ini dibagi menjadi dua gelombang, karena adanya para pasien baksos dari Tanjung Batu yang juga akan mengikuti Post-Op ini.


Thomson Sinaga bersyukur dengan kegiatan ini benjolan yang terdapat di kepalanya tidak lagi menganggu aktivitas sehari-hari.

Gelombang pertama pun dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Sebanyak 5 pasien Benjolan (Minor Lokal) melakukan pengecekan ini. Thomson Sinaga (53) salah satu pasien benjolan yang terdapat di bagian kepala sebelah kiri merasa bersyukur dengan kegiatan ini karena benjolan yang terdapat di kepala tidak lagi menganggu aktivitas sehari-hari.

“Ya syukurlah karena yang saya cemaskan selama ini hilang dari beban pikiran. Benjolannya sudah hilang, perasaan pun sudah nyaman,” Ucap Thomson Sinaga seusai melakukan Post-Op.

Thomson Sinaga menambahkan bahwa ia sangat puas dangan pelayanan yang diberikan Tzu Chi Karimun, mulai dari screening di Medic Center hingga operasi di RS Budi Kemuliaan.

“Wah kalau pelayanan Yayasan Buddha Tzu Chi memang boleh diandalkan, karena ini memang betul-betul melayani dari segi sosial dan memang patut diacungi jempol karena ini berdasarkan hati yang paling dalam mereka menolong orang,” tambahnya.

Post-Op benjolan pada gelombang pertama ini berjalan dengan lancar dan sangat baik. Semua bekas jahitan operasi pasien sudah mulai membaik, hanya saja untuk beberapa hari ini pasien tidak diperbolehkan untuk bekerja terlalu berat.


Dokter Vrince dibantu relawan yang bernama Suriati sedang melakukan pemeriksaan pada salah satu pasien.

Sekitar pukul 11.45 WIB, para pasien dari Tanjung Batu pun tiba di Tanjung Balai Karimun untuk mengikuti Post-Op. Perjalanan ke Karimun menguras tenaga para pasien dari Tanjung Batu. Setelah tiba, para pasien pun telah disiapkan tempat untuk beristirahat sejenak sembari makan oleh para relawan. Tepat pada pukul 12.30 WIB, gelombang kedua pun dimulai. Gelombang ini dikhususkan untuk melakukan pengecekan pasien Katarak dan Pyterigium.

Pada pengecekan gelombang kedua ini, salah satu pasien Pyterigium adalah Kamisah yang berasal dari Sungai Ungar Tanjung Batu. Jalinan jodoh bersama Tzu Chi sempat terjalin saat baksos yang diadakan Tzu Chi pada tahun 2016 lalu, namun saat itu ia tidak lolos screening kedua yang diadakan di Batam. Namun Kamisah kembali berjodoh dengan Tzu Chi dan akhirnya pada baksos kali ini, mata Kamisah bisa dioperasi.

“Tahun lalu, ibu ke Batam ikut baksos yang diadakan Tzu Chi, tapi katanya tak lolos, jadi tahun inilah baru dapat,” ungkap Kamisah saat ditanya relawan.


Dokter Nany, spesialis mata menerima suvenir dari Ketua Harian Tzu Chi Karimun atas sumbangsihnya dalam setiap kegiatan baksos yang diadakan Tzu Chi.


Peluk hangat yang diberikan Ketua Harian Tzu Chi Karimun kepada salah satu pasien Tanjung Batu sebelum pulang ke kampung halamannya.

Ucapan terima kasih tiada henti disampaikan Kamisah kepada relawan Tzu Chi pada Post-Op kali ini yang telah membantu pengobatan gratis sehingga penglihatannya saat ini membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Hal yang sama disampaikan Paulus Jailani(49) yang menderita Katarak sejak 6 bulan lalu. Paulus sangat puas dengan apa yang telah dilakukan Tzu Chi terhadap dirinya dan pasien yang lain.

“Kalau saya pribadi lihat, layanannya betul-betul melayani kepada Bhineka Tunggal Ika, tidak pilih- pilih suku,” ucap.

Seperti yang di sampaikan oleh Master Cheng Yen dalam ceramahnya yang bertema Menyebarkan Cinta Kasih Tanpa Memandang Perbedaan Agama, semua agama bertujuan untuk menciptakan kedamaian. Karena itu, kita hendaknya menerima semua orang dan hidup berdampingan dengan harmonis.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Sebersit Cinta Kasih Yang Bermanfaat

Sebersit Cinta Kasih Yang Bermanfaat

26 Oktober 2018

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melakukan Post-Op atau pemeriksan pascaoperasi di Kantor Tzu Chi Karimun, Senin, 22 Oktober 2018. Post-Op ini bertujuan untuk melihat perkembangan pasien pasca operasi yang dilakukan di RS. Budi Kemuliaan Batam beberapa waktu sebelumnya.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -