Secercah Asa bagi Hafizh

Jurnalis : William (Tzu Chi Batam), Fotografer : Chensuning (Tzu Chi Batam)

Hafizh semakin percaya diri pasca operasi mata kanannya pada baksos ke-93 tahun 2013 lalu. Kini Hafizh kembali melakukan operasi untuk mata kirinya. Suhadi, sang ayah dengan setia menemani setiap proses operasi Hafizh.

Hafizh Abdul Karim atau biasa akrab disapa Hafizh kini terlihat berbeda. Dulu, tepatnya tahun 2013, Hafizh terlihat kurang percaya diri. Bahkan ketika tengah bermain dengan teman – teman sebayanya, Hafizh cenderung menarik dirinya. Hal ini disebabkan kesulitan penglihatan akibat penyakit katarak yang dideritanya sejak lahir.

Setitik harapan terbuka bagi Hafizh kala Tzu Chi mengadakan baksos yang ke-93 di Batam pada tahun 2013. Hafizh menjadi salah satu pasien yang ditanggani oleh Tzu Chi saat itu. Selaput putih di mata kanannya berhasil dihilangkan melalui operasi sehingga dia dapat melihat dengan jelas untuk pertama kalinya. Namun, operasi ini bukan hanya menyembuhkan penglihatannya. Lebih dari itu, hidupnya juga mulai berubah. Dia mulai lebih percaya diri bergaul dengan teman - temannya.

Operasi yang dijalani Hafizh tidak hanya menyembuhkan fisik saja melainkan berusaha memulihkan kehidupan. Hal ini juga dirasakan oleh Hafizh yang pada tahun ini akan mulai mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar.

Jufri, paman dari Hafizh menyambut bahagia perkembangan dari diri Hafizh pasca operasi tersebut. Menurut Jufri, suasana hati dan perkembangan Hafizh semakin baik dari hari ke hari. “Dia (Hafizh) menjadi lebih gaul. Sekarang dia menjadi lebih sering bermain bersama adiknya,” ujarnya. Selain sikapnya yang lebih terbuka, Hafizh juga akan mulai mengenyam pendidikan sekolah dasar pada tahun ini.

Jalinan jodoh baik ini tidak terputus. Pada baksos Tzu Chi yang ke-101, Hafizh kembali menjadi salah satu pasien yang ditanggani oleh Tzu Chi. Kali ini giliran mata kirinya yang dioperasi. Hafizh tiba di lokasi baksos pada tanggal 1 November 2014 didampingi ayahnya, Suhadi dan Jufri. Suhadi menuturkan harapannya agar Hafizh bisa memiliki penglihatan yang normal layaknya anak – anak pada umumnya. “Sebagai orang tua, saya mengharapkan anak saya itu normal dan melakukan segala halnya tanpa kesulitan,” pungkasnya.

Selain Hafizh, ada beberapa pasien yang merupakan pasien lanjutan dari baksos sebelumnya. Melalui baksos kesehatan, Tzu Chi berharap tidak hanya fisik pasien yang membaik tetapi kehidupan mereka dapat pulih. Selain itu, melalui baksos ini, relawan dan pasien dapat menjalin jalinan jodoh baik ke depannya.


Artikel Terkait

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -