Setiap Berbagi Adalah Mengemban Misi Tzu Chi

Relawan membimbing oma dan opa bersenam ringan di Panti Werdha Sahabat Baru, Jakarta Barat.

Di saat kita bahagia bercengkerama dengan keluarga dan merayakan hari besar bersama sanak saudara, di tempat lain ada beberapa orang yang tak seberuntung kita. Mereka sunyi dari hingar suka cita, senyap dari kebahagiaan berkumpul dengan keluarga. Mereka  adalah oma dan opa yang tinggal di panti werdha.

Oleh karena itu, di tengah kebahagiaan berkumpul dengan keluarga dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Beberapa relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 melakukan kunjungan kasih pada oma dan opa di Panti Werdha Sahabat Baru, Jakarta Barat pada 18 Februari 2018.

Kunjungan kasih ini diikuti oleh 22 orang relawan dengan koordinator Ami Haryatmi.  Sebagian peserta adalah relawan senior, selain itu ada juga relawan yang mengajak seluruh keluarga untuk berbagi cinta kasih. Dengan mengimplementasikan misi Tzu Chi yang berlandaskan cinta kasih, di setiap kesempatan para relawan Tzu Chi berusaha untuk mewujudkan misi tersebut. Hal itu terlihat pada acara sederhana yang diadakan dalam kunjungan kasih ini.

Shiao Ling membacakan Kata Perenungan Master Cheng Yen bersama opa Liao.

Opa Budi memimpin doa (kiri) bersama relawan Tzu Chi Johnny Chandrina dan Virnandi yang hadir bersama anggota keluarganya.

Acara dibuka dengan doa oleh opa Budi. Pria sepuh berusia 70an itu dengan khusuk melantunkan doa bersama para relawan. Selain kunjungan kasih, relawan juga memberi kesempatan bagi para penghuni panti untuk bisa  berdaya guna. Kegiatan dilanjutkan Diladengan senam ringan, yang dipandu oleh Yani. Para relawan juga  membimbing oma dan opa agar lebih sehat, sesuai dengan salah satu misi Tzu Chi yaitu misi kesehatan. Kemudian Shou Yi (gerak dan lagu) pun ditampilkan dan dipimpin oleh Nila Waty, gerak dan lagu ini sejalan dengan misi budaya humanis. Dalam rangka Tahun Baru Imlek, diberikan pula tanda cinta kasih berupa angpao kepada opa dan oma. Angpao bukan hanya diberikan untuk oma dan opa, namun juga bagi para perawat dan pengurus panti, ini pun sejalan dengan Misi Amal Tzu Chi.

Tidak hanya sekedar berbagi angpao berupa materi, namun relawan juga berbagi berkah dan pendidikan sederhana. Ini karena di dalam angpao disertakan Kata-kata Perenungan Master Cheng Yen dan setiap oma dan opa menerima kata perenungan yang berbeda. Para relawan juga membantu membacakan isi dan makna dari kata perenungan yang dipimpin oleh Elly Widjaja. “Ini artinya kita harus pandai bersyukur, jadi oma dan opa harus tetap bersyukur, sehingga membuat hidup lebih bersemangat dan bahagia yaaaa,” kata Elly Widjaja menyemangati para oma dan opa.

Dalam kunjungan kasih ini, relawan juga mencukur rambut para oma dan opa. 4.

Demikian pula yang terlihat ketika Shiao Ling, salah satu relawan yang membacakan Kata Perenungan Master Cheng Yen kepada opa Liao. “Saya sudah tidak bisa melihat dengan jelas, tapi saya bisa merasakan cinta kasih yang diberikan. Saya akan ingat kata perenungan ini,” ucap opa Liao sambal menggenggam erat kartu yang berisi kata perenungan: “Orang yang berbahagia adalah orang yang dikasihi dan mengasihi orang lain.”

Pada pukul 09.00 WIB,  sebagian relawan berpamitan untuk melanjutkan acara Tahun Baru Imlek kepada relawan yang lebih senior. Beberapa relawan yang tinggal kemudian melanjutkan acara dengan  menghibur, mendengarkan, melayani, dan tidak lupa menggunting rambut bagi oma dan opa yang berminat untuk merapikan penampilannya.

Seusai menggunting rambut, para relawan pun berpamitan. Sepulang dari panti para relawan tidak membawa pulang apapun, namun kebahagiaan batin dalam kebersamaan singkat tersebut lebih dari segalanya. Kebahagiaan bagi para relawan sendiri adalah ketulusan mengemban misi Tzu Chi,  sementara bagi para oma dan opa yang kerinduan hatinya terhadap hangatnya cinta kasih keluarga dapat terobati dengan kunjungan kasih ini.

Editor: Arimami Suryo A.