Sukacita Menyambut Pulangnya Keluarga Besar Tzu Chi

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Hasan Tiopan, Ryanto B (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi Medan Timur menyambut kehadiran para penerima bantuan Tzu Chi.

Pagi yang cerah, secerah hati para relawan dalam menyambut  pulangnya keluarga besar Tzu Chi yaitu para penerima  bantuan Tzu Chi. Setiap tahun sebelum hari raya Imlek, Tzu Chi Medan selalu mengundang para penerima bantuan untuk bersama-sama menyambut hari Imlek dengan acara Pemberkahan Akhir Tahun.

Untuk Yayasan Buddha Tzu Chi Medan wilayah Hu Ai Medan Timur, acara Pemberkahan Akhir Tahun bersama para penerima bantuan diadakan di Pujasera Rose Garden, Jalan AR Hakim No. 27 Medan. Kegiatan pada Minggu, 20 Januari 2019 itu dihadiri 173 orang penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu) yang terdiri dari: 8 orang penerima bantuan pengobatan, 17 orang penerima santunan bulanan, 10 orang bantuan beras, 56 orang anak asuh, dan 82 orang adalah keluarga pendamping Gan En Hu.

“Karena ada Master Cheng Yen, ada Tzu Chi. Inilah yang membuat hari ini kita semua bisa berkumpul di sini, semoga semua yang hadir bisa saling mengenal bagai keluarga sendiri dan bagi anak asuh Tzu Chi, saya harap bisa lebih giat belajar,” kata Lim Ik Ju, Ketua relawan komunitas Hu Ai Medan Timur di hadapan para Gan En Hu.

Dalam kegiatan ini, Gan En Hu yang hadir juga medapat penjelasan tentang visi misi Tzu Chi. Salah satunya tentang pelestarian lingkungan dibawakan oleh Uman. Ia mengajak para Gan En Hu untuk menjalankan pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari prinsip mengurangi pemakaian barang yang merusak bumi, dan usahakan memakai barang yang bisa dipakai berulang-ulang.


Minggu 20 Januari 2019, sebanyak 173 orang penerima bantuan Tzu Chi berkumpul bersama di Pujasera Rose Garden, Jalan AR Hakim No. 27 Medan untuk menyambut Imlek dan melakukan Pemberkahan Akhir Tahun.

Sesuai dengan topik yang dibawakan oleh Uman, Lim Ik Ju mengundang 15 orang Gan En Hu yang setia datang ke Depo Mandala untuk memilah barang daur ulang setiap Minggu pagi dan Kamis malam. Pada kesempatan itu, mereka mendapatkan suvenir sebagai wujud penghargaan atas kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Untuk melengkapi acara, anak asuh Tzu Chi Hu Ai Medan Timur turut mempersembahkan peragaan isyarat tangan lagu Di Qiu De Hai Zi (anak yang mencintai Bumi). Demi menampilkan yang terbaik, anak-anak ini dengan bersungguh hati datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Jalan Pukat 7 Gang Indah No 17 Medan untuk mengikuti latihan yang dibimbing oleh Lindawaty Tjiawi.

“Ketika mereka diajak untuk memeragakan isyarat tangan, mereka begitu semangat dan hari ini mereka bisa memeragakannya dengan begitu bagus,” puji Lindawaty Tjiawi. “Intinya kami ingin mereka merasakan bahwa mereka juga bagian dari Tzu Chi,” lanjutnya. Sebagai penyemangat anak-anak asuh yang telah memeragakan isyarat tangan, Lindawaty Tjiawi memberikan suvenir berupa botol minum agar mereka bisa membawa minuman sendiri setiap saat sehingga turut ikut dalam aksi mengurangi sampah.

Saling Berbagi Inspirasi

Untuk menginspirasikan para Gan En Hu, Tony Honkley dan Indrawani mengajak beberapa Gan En Hu untuk menceritakan pengalaman hidupnya. Salah satu dari mereka adalah Angeline bersama ibunda tercinta.

Angeline saat ini berusia 10 tahun dan telah 4 tahun menjadi anak asuh Tzu Chi. Dulu, mereka mengenal Tzu Chi dari DAAI TV. Tak hanya itu, tempat tinggal mereka pun berdekatan dengan rumah salah satu relawan. Pernah suatu kali, mama Angeline mendapat ajakan untuk ikut dalam kegiatan pemilahan sampah Mandala. Ia langsung menerima.


Relawan Tzu Chi Uman, membawa topik pelestarian lingkungan di hadapan para penerima bantuan.

Kala itu kondisi perekonomian ayah ibu Angeline terbilang kurang. Ayah Angeline hanyalah seorang perajin tempat lilin dan dupa dari kaleng bekas. Kadang ada permintaan, kadang sama sekali tidak ada. Dari sana mama Angeline mencoba mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Ia bersyukur karena anaknya mendapatkan bantuan pendidikan.

Sejak saat itu, setiap Minggu pagi dan Kamis malam, Angeline dan mamanya selalu datang ke Depo Pelestarian Mandala untuk memilah barang daur ulang. Sekarang Mama Angeline juga menjadi donatur Tzu Chi.

“Kita juga bisa membantu orang lain dengan menjadi donatur Tzu Chi walaupun mungkin yang kita berikan tidak seberapa tapi yang penting kita ada niat untuk membantu orang lain. Dari belajar memilah sampah di Depo Mandala, saya juga mendapat pelajaran bahwa dari sampah bisa menjadi emas dan emas menjadi Cinta kasih yang menjadi aliran jernih yang mengelilingi dunia,” kata Mama Angeline.

Ada lagi sharing dari ibunda Irfan Lubis. Mereka berjodoh dengan Tzu Chi sejak tahun 2016. Ibunda Irfan meminta bantuan pada Tzu Chi karena anaknya menderita Hipospedia (kelainan saluran kencing dimana kondisi lubang kencing terletak di sisi bawah penis)


Dewa Rezeki yang diperankan oleh relawan Tzu Chi membagikan angpao kepada para penerima bantuan dengan diiringi lagu Chai Shen Dao.

Kedua orang tua Irfan tidak mampu membiayai operasi anaknya karena ayahnya hanya seorang penjaga toko dan ibunya seorang pembantu rumah tangga. Sejak saat itulah Tzu Chi membantu pengobatan Irfan.

Sampai saat ini Irfan telah 2 kali operasi dan kemungkinan akan menjalani operasi yang ketiga. “Semoga Irfan mampu melewati semua cobaan ini dan semoga Irfan cepat sembuh dan hari ini saya mengajak semua yang hadir untuk bisa bersama-sama menyumbangkan tenaga kita di Depo Pelestarian Mandala setiap hari Minggu,” kata Ibunda Irfan.

Bahagianya Menyambut Imlek

Menyambut Imlek kurang lengkap tanpa adanya Dewa Rezeki. Maka relawan Tzu Chi pun ada yang memerankan Dewa Rezeki. Sang dewa membagikan angpao kepada para penerima bantuan dengan diiringi lagu Chai Shen Dao (Datangnya Dewa Rezeki) yang dibawakan oleh Jesselyn dan Felinda. Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan pembagian suvenir untuk 56 orang anak asuh Tzu Chi.


Semua penerima bantuan menerima bingkisan sebagai doa dari para insan Tzu Chi agar para penerima bantuan bisa menyambut tahun baru dengan harapan baru dan kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Semoga para penerima bantuan merasa satu keluarga dalam keluarga besar Tzu Chi dan bersama-sama mendukung visi dan misi Tzu Chi di dalam melakukan kebajikan sesuai dengan tema Pemberkahan Akhir Tahun yaitu, “Bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan. Harmonis tanpa pertikaian, menciptakan berkah bersama, harap Sumida PIC kegiatan.

Editor: Metta Wulandari



Artikel Terkait

Kunjungan Kasih Gan En Hu Tzu Chi Batam

Kunjungan Kasih Gan En Hu Tzu Chi Batam

18 Juli 2022

Relawan Tzu Chi Batam kembali mengadakan kegiatan kunjungan kasih Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi). Sebanyak 106 peserta dibagi menjadi beberapa grup untuk mengunjungi rumah para penerima bantuan Tzu Chi.

Sukacita di Usia Senja

Sukacita di Usia Senja

22 Februari 2017

Kebahagiaan nenek usia 80 tahun di Tegal Alur, Jakarta Barat ini bukan tanpa alasan. Pasalnya di usia senjanya ini, ia seperti mengalami titik balik kehidupan. Siti Waspiah yang akrab disapa Bu Dul hidup seorang diri sejak anaknya, Siti Rahayu meninggal pada tahun 2005 silam. Beruntung ada Ferdinand Timotius Hariyadi (57 tahun) dan istri yang membantu merawat Bu Dul sepeninggal Siti Rahayu.

Perayaan Imlek Bersama di Batam

Perayaan Imlek Bersama di Batam

12 Februari 2018

Pada gathering penerima bantuan yang diadakan pada 4 Februari 2018, relawan Tzu Chi Batam membagikan sebanyak 45 paket santunan bagi para penerima bantuan yang kurang dari 2 minggu lagi akan merayakan Hari Raya Imlek.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -