Survei Rumah, Survei Hati

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Timur), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Timur)
 

fotoYopie, relawan Tzu Chi tengah memberikan pengarahan dan memberikan kiat-kiat dalam melaksanakan tugas survei bedah rumah kepada para relawan. Menurut Yopie, relawan harus tetap menampilkan Budaya Humanis Tzu Chi saat menyurvei rumah warga.

Minggu,  21 Maret 2010,  halaman kantor Kelurahan Pademangan Barat didominasi oleh warna biru, abu-abu dan putih. Maklum pagi itu telah berkumpul sebanyak 63 orang relawan dari berbagai komunitas yang ada di bawah naungan He Qi Utara. Mereka semua akan mengikuti kegiatan survei untuk bedah rumah di wilayah Pademangan. Kali ini bertindak sebagai koordinator lapangan adalah Yopie Budiyanto.

Yopie membagi para relawan menjadi 12 kelompok untuk menyurvei 23 rumah yang mengajukan permohonan untuk dibantu. Sebelum melepas 12 kelompok relawan tersebut, Yopie membagi pengalamannya dalam melaksanakan tugas survei bedah rumah, termasuk kiat-kiat dan juga berpesan agar relawan jangan sampai melupakan budaya humanis Tzu Chi ketika menggali data dari pemilik atau penghuni rumah yang akan dibedah.
 
Menyurvei Rumah Warga
Kedua puluh tiga rumah yang akan disurvei itu ternyata letaknya saling berjauhan, terpencar dalam beberapa RW yang ada di Kelurahan Pademangan Barat. Kelompok para relawan pun berpencar menuju lokasi masing-masing. Dalam kelompok penulis sendiri kebetulan ada seorang anggota Komite Tzu Chi, yaitu Po San. Kebetulan pula kelompok kami mendapat lokasi yang cukup jauh dari kantor Kelurahan Pademangan Barat yang ada di RW 11, sedangkan rumah yang akan kami survei terletak di RW 03.

foto  foto

Ket : - Salah satu kelompok dari 12 kelompok relawan melakukan survei dari rumah ke rumah warga yang                mengajukan permohonan bantuan.(kiri).
          -Survei perlu dilakukan agar relawan benar-benar yakin bahwa bantuan yang diberikan Tzu Chi tepat sasaran.            (kanan)

Perjalanan yang cukup jauh dengan berjalan kaki di tengah cuaca yang cukup panas ternyata tidak membuat para relawan berkeluh kesah. "Kalau memang dapat ladang berkah begini, ya memang sudah jodohnya, kerjakan saja. Just do it," kata Po San. Memang benar apa yang dikatakan oleh Po San, dan sesuai dengan kata perenungan dari Master Cheng Yen, "Diri kita sendiri yang mengolah ladang kebajikan, maka diri kita sendiri pula yang mendapatkan berkah.” Dari kegiatan survei bedah rumah ini, kita sebagai insan Tzu Chi sesungguhnya juga mendapat kesempatan untuk menyurvei hati kita masing-masing. Apakah kita sebagai insan Tzu Chi sudah berusaha untuk selalu mempraktikkan ajaran Jing Si? Ketika melihat sebuah rumah yang kita survei, bagaimana perasaan dan sikap kita ketika melihat rumah yang beratap sangat rendah, lantai rumah yang lebih rendah dari permukaan jalan sehingga akan selalu tergenang air meskipun bukan di musim hujan. Tentu sebagai insan Tzu Chi, dari dalam hati kita harus ada perasaan bersyukur karena memiliki kehidupan dan berkah yang lebih baik. Semoga dengan memiliki rasa syukur, menghargai berkah dan cinta kasih universal dapat lebih meningkatkan semangat kita dalam menyebarluaskan cinta kasih kepada sesama.

 
 

Artikel Terkait

Harmonis, Bersyukur, dan Menciptakan Berkah Bersama

Harmonis, Bersyukur, dan Menciptakan Berkah Bersama

16 Januari 2019
Tzu Chi Medan mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2018 pada Minggu, 13 Januari 2019 di Grand Ballroom Tiara Convention Center, Medan. Acara ini dihadiri oleh 1.112 tamu undangan dan 308 relawan. 
Selamat Jalan Ajun Shixiong

Selamat Jalan Ajun Shixiong

23 Agustus 2010
Hari Senin 2 Agustus 2010, sekitar jam 11 siang terdengar kabar dukacita dari kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan. Kabar yang sungguh membuat orang terkejut.
Kisah Anak Bantaran Kali

Kisah Anak Bantaran Kali

29 November 2010
Rabu 27 Juni 2010, pukul 15.00 WIB para relawan kasus He Qi utara melakukan rapat kasus di Jing-Si Books & Cafe Pluit. Dari hasil rapat tersebut diputuskan untuk membantu biaya pengobatan Fadil yang sangat diharapkan oleh keluarganya.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -