Suvenir Penyerta Kebahagiaan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News



Keterangan :
Mahar pernikahan dan suvenir yang diberikan kepada para tamu undangan Elizabeth adalah Buku Jing Si Aphorisms yang menggunakan 4 bahasa: bahasa Mandarin, Inggris, Jepang, dan Spanyol.

Di sebuah tepi pantai yang terdapat di kota Meksiko, di sanalah akhirnya Elizabeth memutuskan untuk menyerahkan kebahagiaan hidupnya kepada seseorang yang telah ia percayai selama ini dan ternyata sepasang suami istri ini dipersatukan oleh sebuah buku. Buku tersebut adalah Jing Si Aphorisms yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen dalam 4 bahasa (Bahasa Mandarin, Inggris, Jepang, dan Spanyol) . Buku itu dilihat Elizabeth sewaktu menginap di sebuah hotel di Suzhou, Tiongkok.

Pengantin wanita, Elizabeth berkata, ”Dulu saya selalu dihantui oleh perasaan yang takut bahwa diri saya tidak akan mampu menghadapi segala persoalan yang akan saya temui dalam menjalani kehidupan setelah menikah nanti, itulah yang menyebabkan saya baru menikah di umur 50 tahun lebih ini. Sungguh syukur buku Jing Si Aphorisms ini telah memberi saya kearifan yang membuat saya memberanikan diri untuk menjalani kehidupan ini.”

Perkataan Baik Menyebar ke Amerika Serikat dan Meksiko
Buku Jing Si Aphorisms dipilih Elizabeth menjadi suvenir pernikahan bagi para tamu sekaligus juga menjadi mahar (mas kawin) dalam pernikahannya yang dapat menjamin kelangsungan kebahagiaan dirinya. Pengantin wanita yang mempunyai sifat lembut dan perhatian ini menyediakan 60 buku Jing Si Aphorisms untuk dibagikan kepada para tamu undangan yang menghadiri acara pernikahannya. Dengan suvenir itu, dia berharap semua orang dapat selalu hidup rukun dan harmonis.



Keterangan :
Pengantin wanita cantik yang bernama Elizabeth ini sangat bersyukur dan berterima kasih atas inspirasi yang didapatnya dari Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Saat Elizabeth sedang dalam masa bulan madu, saudara dan teman-temannya asyik berbincang-bincang dengan topik mengenai kearifan Master Cheng Yen. Meskipun sedang dilingkupi kebahagiaan, Elizabeth tidak lupa pada insan Tzu Chi yang telah memberkatinya dengan tulus. Dia meluangkan waktu di tengah kesibukannya itu untuk mengirimkan surat elektronik (e-mail) beserta foto pernikahannya untuk berbagi kebahagiaannya dengan semua orang. Berikut adalah kutipan e-mailnya kepada Audrey, seorang relawan Tzu Chi:

Hai Audrey:
Banyak sekali orang yang terkesima dengan buku ini, para tamu undanganku sangat suka dengan buku ini.

Elizabeth Lawrence-Grinti

Seorang teman Elizabeth tidak dapat menghadiri acara pernikahan hingga tidak mendapatkan buku Jing Si Aphorisms ini. Temannya ini ingin mendapatkan buku yang didengarnya sangat baik tersebut walaupun ia tidak hadir di acara pernikahan itu. Maka Elizabeth lantas mengenalkannya pada salah satu temannya yang juga merupakan insan Tzu Chi hingga ia pun membeli buku Jing Si Aphorisms ini.

Sungguh syukur atas kewelasasihan Master Cheng Yen, dan atas adanya buku Jing Si Aphorisms yang telah mempersatukan orang-orang yang berjodoh dengan Tzu Chi di Kanada, Meksiko, Amerika Serikat, Tiongkok maupun Taiwan. Buku yang menggunakan Bahasa Mandarin, Inggris, Jepang, dan Spanyol ini seperti mewakili kata “aku cinta padamu”, dan itu semua membuat suasana kebahagiaan di acara pernikahan Elizabeth semakin terasa. (sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh : Lievia Marta)

 
 

Artikel Terkait

Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

Memanfaatkan Waktu untuk Bersumbangsih

10 Maret 2016

Selama lima hari, 24-28 Februari 2016 relawan konsumsi yang dikoordinatori Rosmin Surbakti terus bersumbangsih menyajikan makanan dengan memasak setiap harinya pada baksos kesehatan Tzu Chi di Sampit, Kalimantan Tengah. Mulai dari belanja bahan-bahan ke pasar, memasak, hingga menyajikan makanan, mereka lakukan dengan penuh sukacita.

Ketulusan Membawa Kedamaian

Ketulusan Membawa Kedamaian

31 Maret 2021

Setelah hampir empat bulan terpaut dari kelas terakhir di tahun 2020, kelas budi pekerti kelompok Qin Zi Ban kembali diadakan secara online pada Minggu, 28 Maret 2021.

Kemanusiaan adalah Keutamaan

Kemanusiaan adalah Keutamaan

04 September 2015 Kamis, 3 September 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diberi kesempatan mengenalkan filosofi serta sejarahnya bersama dua LSM lain yakni Dompet Dhuafa dan YAKKUM dalam Workshop on Humanitarian Principles and Code of Conduct di Hotel Salak Heritage, Bogor, Jawa Barat.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -