Tak Henti Memperhatikan Korban Gempa Lombok

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Tim ZSM Tzu Chi Surabaya


Pada 23-26 Agustus 2018 lalu, relawan diberikan dua stan untuk Mie Daai dan Pelestarian Lingkungan dalam acara Independence Bazaar bekerja sama dengan Wisata Bukit Mas (WBM).

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia masih terus bersinergi untuk membantu korban bencana gempa Lombok. Begitu pula yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi di Surabaya. Dalam acara Independence Bazaar yang diadakan oleh Wisata Bukit Mas (WBM) pada 23-26 Agustus 2018 lalu, relawan diberikan dua stan untuk DAAI Mi dan Pelestarian Lingkungan.

Jodoh baik dengan WBM datang sejak dibangunnya Depo Pelestarian Lingkungan di wilayah WBM tahun lalu. Dari situ pihak WBM dan Tzu Chi seringkali berkolaborasi untuk membuat acara. Setiap hari minggu di acara Senam Healthy Sunday pun beberapa peserta senam membawa barang-barang untuk diserahkan di Depo Pelestarian Lingkungan.

Sementara itu gempa yang melanda Lombok dan sekitarnya pada 5 Agustus lalu masih menyisahkan duka bagi seluruh kalangan masyarakat. Berbagai pihak segera menyalurkan simpati mereka dalam bentuk materi dan juga doa. Termasuk insan Tzu Chi, upaya yang dilakukan ini adalah bentuk rasa keprihatinan atas bencana tak berkesudahan yang menimpa Lomba dan sekitarnya.


Setiap pengunjung yang menghampiri stan akan dijelaskan tentang misi Tzu Chi dan juga Celengan Bambu.


Sejak sore hari pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 relawan berjaga untuk menjajakan produk Jing Si, DAAI Mi dan juga barang sisa bazar tahun lalu.

Sejak sore hari pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 relawan berjaga untuk menjajakan produk Jing Si, DAA Mi dan juga barang sisa bazar tahun lalu. Tak ketinggalan pula sosialisasi celengan bambu. Selain mensosialisasikan Tzu Chi dengan Misi Pelestarian Lingkungan, tujuan utama dari bazar tersebut adalah menggalang dana untuk korban Gempa Lombok. Relawan yang berjaga berkeliling menyusuri area bazar membawa kotak donasi untuk menggalang dana.

Sutina bercerita bahwa antusiasme warga WBM dalam beramal sangat luar biasa, stand Tzu Chi hampir tidak pernah sepi dari pengunjung. Relawan menjelaskan semua pertanyaan kepada satu persatu pengunjung seperti tak kenal lelah.

“Pengunjung tidak hanya memenuhi stan bazar saja, saat saya berkeliling untuk galang dana Gempa Lombok antusias mereka juga sangat besar,” tutur koordinator Pelestarian Lingkungan ini. Selain itu Sutina berharap dengan adanya depo daur ulang di lingkungan WBM bisa dimanfaatkan warga untuk tempat daur ulang sampah rumah tangga.


Saat berlangsungnya acara, Sutina dan relawan lainnya berkeliling lokasi bazaar untuk mengumpulkan donasi korban gempa Lombok.


Antusiasme warga dalam beramal sangat besar. stand Tzu Chi hampir tidak pernah sepi dari pengunjung.

Pada tanggal 1 September 2018 mendatang, para relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Surabaya akan pergi ke Lombok untuk bakti sosial dan bagi paket bantuan yang dikumpulkan dari para donatur dari Surabaya dan Jakarta. Relawan berharap seluruh bantuan yang diberikan dapat disalurkan dengan maksimal, sehingga bisa mencungkupi kebutuhan korban.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Kembali Bertolak ke Lombok

Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Kembali Bertolak ke Lombok

07 Agustus 2018
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengirimkan bantuan kepada para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat setelah gempa berkekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok, 5 Agustus 2018.
Donasi Karyawan BSA Logistics untuk Korban Gempa Palu

Donasi Karyawan BSA Logistics untuk Korban Gempa Palu

26 Oktober 2018

Para karyawan BSA Logistics, anggota grup Sinar Mas menyerahkan donasi bantuan bagi warga korban gempa Palu langsung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Jumat, 26 Oktober 2018.

Bantuan Gempa Lombok Gelombang ke-3: Bantuan Terpadu di Lombok Timur

Bantuan Gempa Lombok Gelombang ke-3: Bantuan Terpadu di Lombok Timur

31 Agustus 2018

Kehadiran relawan Tzu Chi Indonesia yang membawa bantuan serta layanan kesehatan di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur mendapat sambutan hangat dari warga. Tepatnya di lapangan Desa Madayin, warga satu persatu berdatangan untuk menerima bantuan serta mendapatkan layanan kesehatan.

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -