Tetap Semangat Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

foto
Rukemi (abu putih) bersama-sama relawan lainnya saling menghibur untuk kebersamaan setelah membagikan kupon bantuan pascabanjir. Mereka bernyanyi bersama.

Kegiatan pembagian bantuan paket bencana banjir kepada warga di dua kecamatan di wilayah Pati, Jawa Tengah melibatkan banyak pihak. Tentunya orang-orang yang bersedia membantu dengan menjadi relawan dibarengi rasa tulus hati. Sudah dua hari pembagian kupon bantuan pasca banjir, para relawan yang berdomisili di Kecamatan Cluwak dan Gunung Wungkal terus ikut bersumbangsih tenaga selama pembagiaan kupon ini. Bahkan sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa mereka akan terus bersumbangsih hingga kegiatan pembagian bantuan berakhir.

Setelah sehari penuh membagikan kupon bantuan bencana banjir di daerah Juwana, keesokan harinya  juga turut membagikan kupon di Kecamatan Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah. Jarak tempuh dari tempat tinggal masing-masing relawan dengan lokasi pembagian bantuan di Kecamatan Juwana terbilang cukup jauh dan mengeluarkan tenaga dan waktu yang cukup banyak. Namun, para relawan justru tetap antusias dalam melakukan kebajikan ini.

Antusias ini ditunjukkan para relawan dengan terus bercanda ria dan bernyanyi bersama. Saat akan membagikan kupon bantuan banjir, dengan menggunakan angkutan truk untuk menuju lokasi pembagian, para relawan dengan semangat bersama-sama menyanyi “Di sini senang, di sana senang” berikut dengan peragaan isyarat tangan. Senyum terindah yang muncul secara natural dari hati yang gembira memancarkan semangat baru bagi para Bodhisatwa di Pati ini. Hingga tanpa terasa, truk yang ditumpangi telah menginjak rem cakramnya dan mematikan mesin. Ini pertanda bahwa lokasi yang dituju telah tercapai. Waktu terasa begitu cepat jika dilakukan dengan penuh sukacita dan keceriaan.

foto   foto

Keterangan :

  • Untuk menumbuhkan semangat bergelora, relawan menyanyikan lagu “Di sini senang, di sana senang” bersama-sama di atas angkutan truk menuju lokasi pembagian kupon di Desa Dukuhseti (kiri).
  • Agar bisa melakukan kebajikan dengan bersumabngsih di Tzu Chi, Sadi (kanan) meminja ijin untuk menjadi relawan Tzu chi pada pembagian bantuan pascabanjir (kanan).

Salah satu relawan seorang pengajar di Sekolah Dasar (SD) Sentul, Cluwak, Pati juga turut bergembira bersama timnya. Sadi, panggilan relawan tersebut mengaku merasa senang melakukan kegiatan sosial yang dilakukannya sekarang ini. Ia juga bercanda ria bersama relawan lain di timnya. Ia rela mengajukan ijin dari sekolahnya untuk turut serta dalam sumbangsih menjadi relawan. Sejak sosialisasi hingga pembagian kupon bantuan di Kecamatan Juwana terus diikutinya. Sadi juga ditunjuk sebagai koordinator timnya selama pembagian kupon bantuan. Ia melakukan ini (relawan) tentunya memiliki tekad yang kuat untuk bersumbangsih disela-sela waktunya yang padat. “Kalau acara baksos kan cuma sekali,” ucap guru pendidikan Agama Buddha ini singkat.

Keceriaan para relawan Tzu Chi Pati bukan hanya ditunjukkan pada hari ini saja. Saya teringat pada saat pembagian kupon hari pertama yang dilakukan di Kecamatan Juwana. Saat itu, setelah sebagian relawan telah berhasil menyelesaikan tugasnya membagikan kupon kepada warga, mereka kembali ke lokasi berkumpulnya relawan. tanpa segan-segan mereka menceritakan pengalaman mereka. Salah satunya Rukemi, relawan yang berasal dari Desa Payak, Kecamatan Cluwak, Pati ini mengaku terharu dengan respon positif yang diberikan oleh warga penerima bantuan saat menerima kupon bantuan. “Dia menangis saat kita datang. Saya dipeluknya. Saya terharu Shixiong,” sharing Rukemi kepada salah satu relawan Tzu Chi, Hok Lay Shixiong.

Kemudian Rukemi memandu relawan lainnya untuk bernyanyi bersama lagu “Perahu layar”. Semua nampak bersemangat. Pada dasarnya bergembira juga merupakan sumbangsih yang dilakukan karena meskipun badan terasa lelah, namun berkat selalu ada kegembiraan dalam hati maka rasa lelah akan berangsur-angsur sirna karena senyuman dan kegembiraan.


Artikel Terkait

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -