Tzu Chi Medan Tanggap Darurat Musibah Kebakaran

Jurnalis : Beby Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Soit (Tzu Chi Medan)

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Pajak Tavip, Pekan Binjai, Binjai, pada Jumat, 10 Februari 2017 lalu. Dalam memberikan bantuan relawan membungkukan badan sebagai rasa hormat untuk para korban musibah kebakaran.

Datangnya musibah tidak dapat diketahui kapan pastinya. Begitu pula dengan kebakaran yang terjadi di Pajak Tavip, Pekan Binjai, Binjai pada Jumat, 10 Februari 2017 lalu. Kebakaran yang menghanguskan 12 rumah tersebut terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. Jenis bangunan yang sebagiannya adalah bangunan semi permanen membuat api begitu cepat menjalar ke rumah-rumah warga.

Menjadi barisan terdepan dan tanggap darurat saat musibah terjadi adalah tekad setiap insan Tzu Chi. Setelah mendengar berita kebakaran tersebut, relawan Tzu Chi di Binjai segera menuju lokasi kebakaran untuk melihat dan mencari informasi tentang kondisi para korban. Musibah kebakaran ini telah meninggalkan duka kepada 10 kepala keluarga yang telah kehilangan tempat tinggalnya dan sebagian materi yang tidak dapat diselamatkan.

Relawan melakukan survei dan menenangkan warga di lokasi kebakaran.

Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan sehari-hari dan uang santunan kepada korban musibah kebakaran.

Untuk meringankan beban para korban, sebanyak 8 relawan Tzu Chi langsung menuju ke lokasi kebakaran untuk memberikan paket bantuan pada hari yang sama. Bantuan yang diberikan berupa uang santunan, tikar, sarung, handuk, alas kaki, perlengkapan mandi, dan lain-lain kepada 10 kepala keluarga yang telah disurvei. Pada saat penyerahan bantuan, tidak lupa para relawan membungkukkan badan 90 derajat sebagai rasa hormat untuk para korban musibah kebakaran.

Memberikan Perhatian

Perhatian yang diberikan kepada para korban musibah kebakaran, bukan hanya berupa materi tetapi juga memberikan perhatian berupa dukungan moril. Seperti yang dilakukan relawan kepada Tiara, anak perempuan dari Arneli, pemilik Rumah Makan Agam Jaya yang merasa sangat terpukul dan menyayangkan terbakarnya ijazah SMA miliknya. Ia khawatir tidak bisa mencari pekerjaan tanpa ijazah. Dengan penghiburan relawan Tzu Chi yang menyarankan agar ia segera melapor ke sekolah dengan membawa keterangan dari lurah tentang kebakaran tersebut. Rasa lega dan senyuman pun akhirnya terlukis di wajah manis Tiara pada saat itu.

Rasa haru dari seorang ibu yang bernama Kui Lan juga terlihat ketika sang suami, Andy Tanzil menerima bantuan dari Tzu Chi. “Yang terpenting tidak ada korban jiwa, harus bisa direlakan, materi bisa dicari lagi nantinya, jangan banyak pikiran dan harus tenang,” hibur relawan.

Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi tidak hanya memberikan bantuan berupa materi, namun juga memberikan bantuan secara moril seperti pendampingan dan penghiburan kepada korban yang tertimpa musibah kebakaran.

Mengutip satu kata perenungan Master Cheng Yen, “Senyuman, kelemahlembutan, pemberian perhatian, dan sumbangsih adalah pernyataan cinta kasih”. Dengan senyuman akan membuat orang lain menjadi tenang dan nyaman, bertutur kata dengan penuh kelembutan dan pemberian perhatian membuat orang lain merasa dianggap seperti keluarga sendiri dan sumbangsih para relawan Tzu Chi dapat meringankan duka para korban dan menjadi inspirasi bagi semua orang untuk bisa menapaki di jalan Bodhisatwa dengan tulus dan tanpa pamrih sebagai pernyataan cinta kasih.


Artikel Terkait

Bantuan untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Bantuan untuk Korban Kebakaran di Panipahan

02 November 2020

Pada Minggu, 25 Oktober 2020 sebanyak 7 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menyerahkan bantuan berupa uang pemerhati kepada 26 keluarga korban kebakaran dan dana duka cita kepada keluarga korban yang meninggal Desa Panipahan, Rokan Hilir, Riau.

Tzu Chi Medan Tanggap Darurat Musibah Kebakaran

Tzu Chi Medan Tanggap Darurat Musibah Kebakaran

16 Februari 2017
Relawan Tzu Chi memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Pajak Tavip, Pekan Binjai, Binjai pada Jumat, 10 Februari 2017 lalu. Kebakaran yang menghanguskan 12 rumah tersebut terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -