Ceramah Master Cheng Yen: Berkah Tumbuh dari Satu Menjadi Tak Terhingga


Bisakah kalian melihat di layar? Bumi ini sangat rentan. Dunia tidaklah kekal, bumi bersifat rentan, dan empat unsur sedang tidak selaras. Demikianlah kondisi kehidupan ini, ketidakkekalan dapat terjadi kapan saja. Dahulu saya sering mengatakan sudah tiada waktu lagi. Jika tidak tekun dan berusaha keras sekarang, kita sungguh akan terlambat untuk melakukannya.

Kehidupan ini sangat singkat dan puluhan tahun berlalu dengan sangat cepat. Entah mengapa selama beberapa tahun terakhir ini, saya merasa waktu berlalu jauh lebih cepat dari sebelumnya. Bumi seolah-olah berputar dengan sangat cepat. Jadi, hendaklah kita memanfaatkan waktu dengan baik.

Dalam rapat mingguan di hari Senin ini, saya mendengar para staf berbagi tentang banyaknya masalah sosial dari para lansia. Ada lansia yang hidup sebatang kara dan menjalani kehidupan yang sulit. Ada pula lansia yang tinggal di rumah yang sudah bobrok, bagaimana mereka bisa terlindung dari angin dan hujan?

Di Taiwan, masih banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Banyak dari kita begitu penuh berkah dan tidak kekurangan sandang, pangan, papan, ataupun transportasi. Namun, sesungguhnya masih banyak orang yang tinggal di rumah bobrok. Saat turun hujan, atap rumah mereka bocor dan dinding rumah mereka rusak akibat kencangnya tiupan angin. Masih banyak orang yang hidup dalam kondisi seperti ini. Intinya, kita yang memiliki berkah hendaklah menyadari dan menciptakan berkah.


Saya telah mengatakan bahwa relawan Tzu Chi mesti menerima pelatihan. Saat pelatihan tiga hari yang lalu, saya mendengar satu demi satu relawan berbagi pengalaman dan bagaimana mereka membangkitkan kebijaksanaan.

Sungguh, semua orang telah menyadari dan menghargai berkah, juga bersedia membangun tekad dan ikrar untuk mendedikasikan diri dalam barisan Bodhisatwa dan maju bersama selangkah demi selangkah demi bersumbangsih bagi orang-orang yang menderita, sehingga mereka dapat tertolong.

Setelah bertemu penyelamat, anak-anak dapat mengenyam pendidikan dan akan memiliki masa depan yang lebih baik. Jadi, Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia dan juga merupakan jembatan penghubung bagi orang-orang di dunia untuk menuju kebahagiaan.

Ketika mendengar dan melihat para relawan membagikan pengalaman mereka, saya dipenuhi rasa syukur, harapan, dan ketenangan. Dengan membantu anak-anak dalam pendidikan serta membantu orang-orang yang menderita, insan Tzu Chi telah menciptakan berkah bagi dunia. Jadi, saya selalu berharap dan selalu menyerukan agar kalian semua merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia.

Setelah diri sendiri membangkitkan Bodhicitta, kalian tidak hanya harus melatih diri sendiri, melainkan juga tekun membimbing dan menginspirasi orang lain agar mereka juga bisa membangkitkan hati Bodhisatwa.


Hendaklah kalian juga memahami makna berjalan di Jalan Bodhisatwa ialah menyelamatkan makhluk lain dan mengatasi penderitaan orang-orang. Kita harus membimbing semua makhluk secara luas untuk bersama-sama menciptakan berkah bagi dunia. Inilah bagaimana kita mempraktikkan dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya sangat bersyukur.

Semoga setiap insan Tzu Chi bisa tekun dan bersemangat melatih diri serta siap terjun ke masyarakat. Ketika satu orang bertekad, banyak orang mendapat manfaatnya. Saat kita menciptakan berkah bagi dunia, kita sendiri juga menerima manfaatnya. Ketika kita menciptakan berkah bagi orang lain, mereka juga akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Marilah kita membimbing orang sebanyak mungkin. Makin banyak orang yang kita bimbing, makin banyak berkah yang tercipta bagi dunia. Dengan demikian, kita juga telah menabur berkah bagi diri sendiri. Dengan berjalan di Jalan Bodhisatwa, setiap orang memperoleh pahala. Saya ingin menggerakkan semua orang.

Berkat jalinan jodoh ini, jalan Tzu Chi dapat terbentang selama lebih dari 50 tahun. Kita memulainya dari tidak ada apa-apa. Dengan kata lain, sebelum membimbing semua orang untuk membangkitkan hakikat kesadaran dari tataran awam, saya telah membentangkan Jalan Bodhisatwa ini bagi semua orang. Menjalankan Tzu Chi selama lebih dari 50 tahun, kita telah membentangkan jalan sampai jauh. Saya harap kita semua dapat terus tekun dan bersemangat karena masih banyak tempat yang membutuhkan kita.


Saudara sekalian, karena kalian telah mempelajari Dharma dan mengetahui arah yang benar, hendaklah kalian tekun dan bersemangat serta bersungguh-sungguh melatih diri. Meskipun kita sangat kecil bagaikan semut jika dibandingkan dengan dunia yang bagai Gunung Sumeru, Namun, asalkan dapat membangun ikrar agung dan memiliki tekad, semut ini pasti dapat mendaki Gunung Sumeru.

Perjalanan ini harus kita tempuh selamanya selangkah demi selangkah bagaikan perumpamaan kota jelmaan dalam Sutra Teratai. Dalam setiap kehidupan, kita membimbing semua makhluk. Inilah cara kita merampungkan Jalan Bodhisatwa.

Setiap waktu dan tempat yang kita lalui berisi satu demi satu perhentian bagi kita. Sepanjang waktu perjalanan kita ini, setiap tempat perhentian adalah satu demi satu kota jelmaan yang kita ciptakan untuk membimbing semua makhluk.

Hendaklah kita yakin bahwa setiap orang memiliki hakikat kesadaran untuk memahami hal-hal yang terjadi di dunia. Kita bukanlah mengejar kekayaan materi, melainkan kebenaran sejati dan hakikat kesadaran. Kita bukanlah mengejar kekayaan materi, yang ingin kita capai ialah hakikat kesadaran dan kebijaksanaan. Jadi, Bodhisatwa sekalian, arah kita harus benar.

Tercapainya pencerahan dan kebijaksanaan bergantung pada diri sendiri. Berkah dan kebijaksanaan harus kita sempurnakan. Saat berkah tumbuh, kebijaksanaan juga harus mengikuti. Saat kaki yang satu melangkah untuk menciptakan berkah, kaki yang lain harus ikut untuk menumbuhkan kebijaksanaan. Dengan demikian, kita melangkah dengan mantap untuk mengembangkan berkah dan kebijaksanaan bersamaan.  

Kondisi bumi rentan dan menyimpan potensi bencana
Sadar untuk menciptakan berkah setelah melihat penderitaan
Selain melatih diri sendiri, juga membimbing orang lain tanpa henti
Mengembangkan kebijaksanaan dan berkah secara bersamaan dengan langkah yang mantap

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Oktober 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 22 Oktober 2021
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -