Ceramah Master Cheng Yen: Bertindak Bijaksana untuk Mengakhiri Pandemi


Pandemi membuat orang-orang merasa takut. Pandemi COVID-19 sudah berlangsung sangat lama. Bagaimana cara mengakhirinya? Setiap hari, saya berkata bahwa obat yang paling mujarab ialah bermawas diri dan berhati tulus.

Bermawas diri berarti memperketat upaya pencegahan. Jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat kita terinfeksi. Apa yang seharusnya dilakukan hendaklah segera kita lakukan. Jangan melakukan kesalahan ataupun melanggar protokol kesehatan. Kita harus melakukan langkah pencegahan. Inilah yang disebut bermawas diri.

Kita bermawas diri untuk menghindari kesalahan dan mengubah tabiat masa lalu. Kita harus meningkatkan kewaspadaan agar tidak melakukan kesalahan dan segera mengubah tabiat masa lalu. Apa yang harus kita ubah? Pola makan.

Orang-orang hanya takut akan pandemi, tetapi tidak ada yang memperhatikan dari mana pandemi ini berasal. Banyak orang yang terinfeksi, tetapi orang-orang mengabaikan sumber virus ini. Saat ada orang yang terinfeksi, jejak kontaknya akan ditelusuri, tetapi jarang ada orang yang menelusuri sumber virus penyakit tersebut. Orang-orang zaman dahulu berkata bahwa penyakit bisa masuk melalui mulut jika kita mengonsumsi makanan yang tidak bersih.


Lihatlah banyaknya hewan yang diternakkan dan kondisi lingkungan tempat tinggal mereka. Hewan ternak menghasilkan banyak kotoran dan menimbulkan pencemaran besar bagi bumi. Bayangkanlah, hewan ternak yang dipelihara selama setengah tahun lebih membutuhkan banyak air dan pakan ternak.

Namun, setelah disembelih dan dihidangkan di atas meja makan, daging-daging itu habis dalam waktu singkat. Sebelum disembelih dan dimakan manusia, hewan-hewan itu hidup di lingkungan yang sempit dan kotor. Kita harus bersungguh-sungguh memikirkan hal ini dengan bijaksana.

Cita rasa makanan hanya bertahan beberapa detik di mulut kita. Setelah masuk ke saluran pencernaan, apa yang tersisa? Yang tersisa hanyalah kotoran. Jika mengonsumsi daging, kita mungkin akan tertular virus penyakit. Virus bisa masuk ke dalam tubuh kita lewat daging yang kita konsumsi dan perlahan-lahan menimbulkan gangguan kesehatan. Karena itulah, kita harus berhenti mengonsumsi makanan nonvegetaris.

Kita hendaknya berempati terhadap hewan dan bersungguh-sungguh merenungkan bagaimana agar kehidupan kita bernilai. Kita hendaknya hidup dengan hati yang murni dan penuh cinta kasih. Dengan bervegetaris dan tidak melukai hewan, kita bisa menjaga kemurnian fisik dan batin serta mengembangkan kebijaksanaan. Ini disebut mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan.


Salah satu dari "Tiga Ladang Berkah" adalah menjaga tubuh ini dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan berbuat baik. Kakek Guru memberi tahu kita bahwa dengan berbuat baik, berarti kita menanam benih baik yang akan berbuah baik,” kata Chuah Wei Shan murid TK Tzu Chi Kedah, Malaysia.

“Kita harus menjaga mulut dengan bervegetaris dan sering tersenyum. Kita juga harus mengajak orang untuk bervegetaris karena dengan bervegetaris, kita dapat melindungi hewan dan Bumi,” kata Tee Bo Xuan murid TK Tzu Chi Kedah, Malaysia.

Kita harus menjaga pikiran dengan sering berdoa dan menenangkan pikiran. Berhubung bencana terjadi di seluruh dunia, kita harus berdoa semoga semua orang aman dan tenteram,” kata Lü Cheng Yang murid TK Tzu Chi Kedah, Malaysia.

Lihatlah betapa bijaksananya anak-anak. Saat seumur mereka, Saat seumur mereka, kita juga sangat bijaksana dan berhati murni. Namun, di dunia yang penuh kekeruhan ini, hati kita telah tercemar sehingga timbullah ketamakan akan aroma dan cita rasa daging. Akibatnya, banyak hewan yang disembelih.

Saya sering mengulas tentang karma buruk kolektif semua makhluk. Singkat kata, karma buruk kolektif ini ditimbulkan oleh mulut. Karena ketamakan, orang-orang gemar mengonsumsi daging. Karena kebencian, orang-orang gemar mencela. Karena kebodohan, orang-orang tidak bisa memilih pola makan yang tidak perlu melukai hewan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.


Kita harus mengendalikan nafsu makan. Janganlah tamak akan cita rasa daging. Kita hendaknya makan demi kesehatan tubuh kita. Kita hendaknya bersyukur kepada alam yang menyediakan sayuran dan biji-bijian yang bersih, sehat, dan mengenyangkan. Kita hendaknya tidak mengganggu kehidupan makhluk lain.

Semua orang hendaknya bersyukur dan bertobat. Hanya manusia yang bisa menciptakan dunia yang murni tanpa noda agar manusia dan hewan dapat hidup sehat dan sesuai hukum alam. Jika manusia tak bisa berhenti membunuh hewan, akan butuh lebih banyak waktu untuk mengakhiri pandemi ini. Kita semua harus menyosialisasikan vegetarisme.

Kini banyak negara yang mengalami depresi ekonomi. Wabah penyakit juga menyebar ke mana-mana. Bukan kehidupan seperti ini yang kita inginkan. Jadi, untuk mengakhiri pandemi, kita harus menyosialisasikan vegetarisme.

Dengan berdisiplin beberapa waktu, saya yakin kita bisa mengakhiri pandemi ini. Jadi, mari kita mengembangkan kebijaksanaan. Ingatlah untuk merenung dengan tenang tentang bagaimana mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan.               
     
Waspada terhadap pandemi yang membuat orang-orang takut
Menghindari kesalahan, mengubah tabiat masa lalu, dan menyadari sumber penyakit
Menjadi vegetarian untuk menjaga kemurnian hati
Bertindak bijaksana untuk mengakhiri pandemi   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 22 Mei 2021
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -