Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris dan Berbuat Baik demi Menghapus Kekeruhan

“Kami terus-menerus memperbaiki rumahnya, mulai dari mengecat hingga memperbaiki langit-langit dan kamar mandi agar dapat memberi beliau satu rumah yang layak,” kata Lin Gui-nan relawan Tzu Chi.

“Karena tempat tinggal beliau sudah tidak aman, kami memperbaikinya mulai dari strukturnya. Kami juga memperbaiki bagian-bagian yang bocor,” kata Chen Wen-liang staf ahli Divisi Pembangunan Yayasan Tzu Chi.

“Sebelumnya, dapur sering diterjang air dan angin. Saya sangat terharu. Saya tidak mengenal Anda semua, tetapi kalian bersedia mengerahkan cinta kasih dan memperbaiki rumah saya,” kata Bapak He penerima bantuan Tzu Chi.

“Kami selalu mendampingi beliau. Sekarang beliau juga mulai bisa terbuka dan juga mengubah dirinya. Kami juga mendorong beliau untuk keluar rumah dan berjemur,” kata Cai Li-zhen relawan Tzu Chi.

 

Saya sering berkata bahwa, hendaknya kita memperluas dan memperpanjang cinta kasih. Cinta kasih ini perlu diperluas terus-menerus agar potongan-potongan cinta kasih ini menyatu tanpa celah. Kita harus menggabungkan cinta kasih ini. Dengan menyatunya cinta kasih ini, ia akan menjadi sangat luas dan tidak memiliki celah sama sekali.

Saya sering mengatakan bahwa saat kaki depan menapak, kaki belakang harus melangkah. Kita harus memperhatikan jalan di depan dengan saksama. Jangan terbelenggu oleh masa lalu. Kita harus melepaskan kerisauan masa lalu, tetapi harus membagikan pengalaman yang didapat. Kita tetap harus menatap ke depan dan melangkah dengan mantap.

Karena itu, beberapa tahun ini saya sering menyerukan bahwa kita harus membentangkan dan membuka jalan. Kita harus meratakan jalan sehingga orang-orang yang baru bergabung bisa melangkah dengan mantap. Kita juga harus bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Setelah mengenal ajaran Buddha, kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita harus membentangkan jalan ini dengan lapang agar anak kecil, anak muda, orang paruh baya, dan lansia juga bisa menapaki jalan yang rata ini serta mengenal Jalan Bodhisatwa, mengenal cinta kasih, dan memiliki cinta kasih. Jadi, setiap orang hendaknya menyatukan hati dan mewujudkan cinta kasih universal. Cinta kasih universal ini tersatukan tanpa celah. Kita juga harus menjalin kasih sayang dari setiap orang sehingga jalinan kasih sayang semakin Panjang dan langgeng.

 

Para relawan senior sebelum kita telah membentangkan jalan bagi kita. Kita pun harus meneruskan jalan ini untuk diwariskan kepada generasi penerus kita. Para relawan muda juga harus menerima pewarisan ini sehingga jalinan kasih sayang di jalan ini dapat terus diperpanjang dan diteruskan. Dengan demikian, barulah bisa terwujud masyarakat yang damai.

Yang membuat saya khawatir adalah pada 2.500 tahun yang lalu, Buddha berkata bahwa di masa depan, dunia akan dipenuhi kekeruhan. Masa depan yang dimaksud adalah masa setelah zaman Buddha. Masa depan yang dimaksud pada zaman Buddha adalah masa kita hidup sekarang ini. Jadi, kini seharusnya kita pun merasakan perubahan yang sangat besar, termasuk perubahan iklim.

Pandemi COVID-19 kali ini juga sangat mengkhawatirkan. Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi dengan ketat. Kita harus rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan, dan menjaga jarak fisik. Kita harus saling memperhatikan dan saling mengingatkan. Ini adalah aturan yang harus patuhi kita saat ini. Ini jugalah yang terus diserukan oleh Pemerintah.

Kita harus harus melindungi dan menjaga diri sendiri dengan baik. Apalagi sebagai insan Tzu Chi, saya berharap kita semua harus lebih bisa menjaga keselamatan orang-orang dengan semangat Bodhisatwa.

Dalam pandemi COVID-19 ini, tidak ada obat mujarab lain. Ini bukanlah sesuatu yang bisa dihadang oleh manusia. Kini, hanya ada satu cara, yaitu kita semua harus menyerukan agar orang-orang bervegetaris dan berbuat baik. Kita harus bervegetaris dan berbuat baik.


Pelajaran besar dari pandemi kali ini ialah kita harus bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme. Jadi, selain bervegetaris, kita juga harus menyosialisasikannya supaya orang-orang mengetahuinya. Ini adalah obat yang paling mujarab.

Nafsu makan manusia menjadi satu perantara yang menularkan penyakit dari hewan ke manusia. Karena kita suka mengonsumsi daging hewan, mulut kita tidak bisa lepas dari cita rasa daging hewan. Ini bagaikan sebuah rantai yang menghubungkan kita dengan hewan dan bakteri, bahkan dengan virus penyakit. Kita harus memutus rantai nafsu makan ini agar tidak lagi terhubung dengan hewan.

Kita harus menjalankan apa yang Buddha sabdakan, yakni mencintai semua makhluk dan melindungi hewan. Jika manusia dapat melindungi hewan, inilah obat mujarab yang terbaik saat ini. Dengan demikian, kita juga akan memperoleh kemajuan di Jalan Bodhisatwa karena kita telah dibimbing untuk melenyapkan ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan. Lima racun inilah yang menyebabkan lima kekeruhan yang tengah terjadi sekarang ini.

Lima racun batin yang ada dalam pikiran kita, yakni ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan, akan menghalangi niat baik kita. Lima racun ini juga menghambat pertumbuhan jiwa kebijaksanaan kita. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme. Apabila kita bisa melakukan ini, ini adalah obat yang paling mujarab.


Saya tahu bahwa ini tidak mudah. Karena itu, dahulu saya jarang mengatakannya. Sulit pula untuk mengatakannya. Sulit untuk meyakinkan orang-orang hingga bersedia untuk bervegetaris. Saya tahu bahwa ini sangat sulit. Namun, kini saya tak boleh tidak mengatakannya.

Saudara sekalian, tidak cukup jika hanya satu orang yang mengatakannya. Saya ingin kalian semua bertekad dan berikrar untuk melakukan yang ingin saya lakukan dan mengatakan yang ingin saya katakan. Jika kalian dapat mengatakan yang ingin saya katakan, melakukan yang ingin saya lakukan, dan menapaki jalan yang ingin saya tapaki, maka dengan terhimpunnya kekuatan banyak orang, maka dengan terhimpunnya kekuatan banyak orang, terwujudlah cinta kasih tanpa celah yang dapat menyelimuti segalanya.

Kita harus memperluas cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang. Inilah makhluk yang penuh cinta kasih berkesadaran atau Bodhisatwa.

Membentangkan jalan dan menyebarkan cinta kasih
Meneruskan jalinan kasih sayang dan aliran jernih
Bervegetaris dan berbuat baik untuk menghapus kekeruhan
Menyosialisasikan vegetarisme demi melindungi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Februari 2021         
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 03 Februari 2021
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -