Ceramah Master Cheng Yen: Jejak Kebajikan Tzu Chi Menjangkau Seluruh Dunia

Tahun lalu, tepatnya tahun 2020, adalah tahun penuh kekhawatiran. Saya menonton berita internasional setiap hari. Saya mengikuti perkembangan kondisi dunia internasional setiap hari.

Saat menonton berita internasional yang mengkhawatirkan, saya akan berkata, "Hari ini saya menonton berita tentang bencana di negara ini. Kalian lekas cari informasi tentang kondisi di sana. Pertama-tama harus pastikan keselamatan insan Tzu Chi setempat. Jika semuanya selamat, saya baru bisa tenang."

Lalu, saya akan berkata, "Saat melakukan survei bencana, insan Tzu Chi setempat harus berhati-hati."

Insan Tzu Chi adalah Bodhisatwa dunia. Saat ada yang menderita, insan Tzu Chi pasti akan mencurahkan perhatian. Karena itulah, saya berpesan pada mereka untuk menjaga keselamatan diri sendiri. Untuk menolong orang lain, kita juga harus menjaga keselamatan diri. Jadi, inilah yang saya khawatirkan.

Saya mengkhawatirkan para korban bencana, juga mengkhawatirkan para insan Tzu Chi yang menyalurkan bantuan bencana. Jadi, setiap hari, saya mengkhawatirkan kondisi dunia internasional.

 

Tahun lalu, perebakan wabah COVID-19 membuat kita hanya bisa merasa khawatir karena banyak daerah yang tidak bisa dijangkau. Namun, kita merasa tidak tega karena pandemi ini membawa dampak bagi kehidupan banyak orang.

Munculnya pandemi ini membuat sebagian besar sektor usaha terhenti. Begitu pula dengan sektor produksi. Jadi, ada banyak orang yang terkena dampaknya. Jadi, di tahun lalu, orang yang membutuhkan bantuan meningkat.

Di setiap negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia, saya sangat tersentuh karena setiap kali pergi ke luar, insan Tzu Chi setempat selalu mematuhi protokol kesehatan.

Bagi saya, tahun lalu adalah tahun yang sulit dilalui. Namun, kalian telah mendengarkan pesan saya untuk bekerja sama dengan harmonis dan menjalankan Tzu Chi dengan semangat misi.


Saya sangat bersyukur kepada penyelamat saya dalam kehidupan ini. Kalian juga merupakan penyelamat saya karena kalian telah melakukan apa yang ingin saya lakukan. Tanpa dukungan kalian semua, bagaimana Tzu Chi bisa berkembang hingga seperti sekarang? Demi memberikan bantuan, Tzu Chi telah mengirimkan cinta kasih dan barang bantuan ke 119 negara dan wilayah.

Bodhisatwa sekalian, orang yang bijaksana adalah orang yang dapat menciptakan berkah bagi masyarakat. Tzu Chi telah menjangkau 119 negara dan wilayah di seluruh dunia. Cinta kasih kita telah tersebar ke separuh Bumi. Cinta kasih Tzu Chi membasahi bumi ini. Setiap orang yang saya lihat adalah orang yang memiliki kehidupan yang bernilai.

Kita hendaknya berkata pada diri sendiri bahwa kehidupan kita sangat bernilai karena bergabung dengan Tzu Chi.


Tzu Chi telah menjangkau separuh Bumi dan cinta kasih kita terus terakumulasi. Insan Tzu Chi bersumbangsih di seluruh dunia. Di mana bencana terjadi, insan Tzu Chi akan mengerahkan potensi kebajikan di sana.

Hingga saat ini, insan Tzu Chi di Filipina, Indonesia, dan Malaysia masih memberikan bantuan kepada warga yang mengalami kesulitan akibat pandemi. Di sana banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Meski pandemi di negara-negara tersebut sangat serius, tetapi insan Tzu Chi tetap membagikan barang bantuan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Misi amal tetap dijalankan seperti biasa. Meski ada penutupan wilayah, tetapi langkah cinta kasih insan Tzu Chi tidak terhenti. Para insan Tzu Chi membagikan barang bantuan dengan tertib sesuai protokol kesehatan. Dengan tetap menjaga jarak dan tertib, barang bantuan dibagikan satu per satu. Ini sangat menyentuh.

 

Bodhisatwa menjangkau makhluk yang menderita. Saat makhluk yang menderita tidak bisa keluar untuk mencari bantuan, Bodhisatwa yang penuh berkah akan menjangkau mereka untuk mengantarkan bantuan.

Bodhisatwa sekalian, dengan bersumbangsih sepenuh hati, kehidupan kita akan sangat bernilai. Kalian harus menyaksikan Da Ai TV. Jika kalian menyaksikan Da Ai TV, saya akan merasa tenang karena dengan menyaksikan Da Ai TV, kalian akan tahu hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Pengalaman dapat menumbuhkan kebijaksanaan.

Melihat apa yang insan Tzu Chi lakukan, kita merasa bahagia. Kita juga bisa mengetahui apa yang Tzu Chi lakukan. Kita yang hidup tenteram dan dapat mengembangkan kebijaksanaan hendaknya menjaga ketenteraman komunitas kita. Agar komunitas kita tenteram, kita harus menciptakan berkah. Untuk menciptakan berkah, kita harus bersumbangsih. Meski tidak bisa bersumbangsih ke negara lain, kita tetap dapat menghimpun cinta kasih.

 

Kita harus menggalang Bodhisatwa dunia. Menggalang Bodhisatwa dunia bagai menebar jaring pelindung. Satu relawan yang dilantik dapat menggalang donatur yang tak terhingga. Inilah yang disebut menggalang Bodhisatwa dunia.

Bodhisatwa menebar jaring pelindung agar kita dapat hidup tenteram dan sehat. Ini karena orang yang membangkitkan niat baik dan bervegetaris semakin banyak. Dengan membangkitkan niat baik dan bervegetaris, secara alami kita akan hidup tenteram. Jadi, untuk mempertahankan ketenteraman ini, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia dan terus menggalakkan kebajikan agar setiap orang di Taiwan berbuat baik.

Dahulu, saya pernah berkata bahwa Taiwan tidak memiliki permata apa pun, apa yang bisa kita banggakan? Yang bisa kita banggakan ialah praktik kebajikan. Permata Taiwan ialah kebajikan dan cinta kasih.

Jejak kebajikan Tzu Chi menjangkau seluruh dunia
Tzu Chi tetap memberikan bantuan di masa pandemi
Menggalang Bodhisatwa dunia bagai menebar jaring pelindung
Bervegetaris dan memupuk berkah demi ketenteraman

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Januari 2021     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 18 Januari 2021
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -