Ceramah Master Cheng Yen: Kebajikan dan Keharmonisan adalah yang Paling Berharga

Tahun Baru Imlek sungguh meriah. Suatu hari, saya berkeliling di belakang dan melihat relawan yang sedang menulis kuplet Tahun Baru Imlek. Lalu, saya mendekatinya dan melihat beberapa kaligrafi. Dia berkata, "Huruf ini berarti hebat (bang)." "Huruf ini berarti hebat (lihai)." Ada huruf "bang" (hebat)  dan "lihai" (hebat). Kaligrafi itu berisi gabungan dari beberapa aksara. Ada pula gabungan aksara "Konfusius", "Mensius", "belajar", dan "baik" yang menggambarkan nilai-nilai luhur Konfusius dan Mensius. Kaligrafi itu merupakan gabungan aksara.

"Hanya", "bajik", "menampilkan", dan "harmonis". Bagaimana menjelaskan makna kaligrafi ini? Sebenarnya, pada zaman dahulu, banyak koin kuno yang berbentuk bulat dan memiliki lubang berbentuk persegi di bagian tengahnya. Artinya, dalam interaksi antarmanusia, kita harus tahu batas dan mengutamakan keharmonisan. Jadi, kaligrafi ini memberi tahu kita bahwa  orang yang melakukan perbuatan baik, kehidupannya akan penuh berkah. Dengan melakukan kebaikan, kita dapat menjadi penyelamat bagi orang lain. Jadi, kelak jika melihat kaligrafi ini, kita akan tahu bahwa ini berarti "berharga",” ujar Tang Mei-yun, Relawan Tzu Chi.


Sungguh, keharmonisan sangatlah berharga. Kaligrafi yang berarti berharga itu dapat menampilkan makna kebajikan dan keharmonisan. Berhubung mengutamakan keharmonisan, kita harus memupuk rasa puas diri dalam keseharian. Berpuas diri, bersyukur, penuh pengertian, dan berlapang hati merupakan kata-kata yang sering dilafalkan insan Tzu Chi. Semua orang dapat mempraktikkannya. Jika tidak meminta apa pun, dengan sendirinya kita akan merasa tenang dan damai. Jika kita tahu untuk berpuas diri, maka di dalam hati tidak akan timbul rasa tamak. Kita sudah merasa puas dengan makan kenyang 3 kali sehari. Kita merasa puas dengan apa yang kita miliki. Jika tidak meminta apa pun, dengan sendirinya kita akan merasa tenang dan damai. Kita berharap bahwa melatih diri dapat memperoleh ketenangan dan kedamaian dalam hidup.


Hati tenang dan tubuh relaks, ini disebut tenang dan damai. Tidak ada kerisauan atau tekanan disebut tenang dan damai. Agar terbebas dari kerisauan dan tekanan, kita tidak boleh meminta apa pun. Dengan demikian, kita akan tenang dan damai dengan sendirinya. Itu karena kita telah memupuk rasa puas diri. Jadi, selama beberapa tahun itu, saya terus mengingatkan kepada semua orang bahwa berpuas diri adalah tidak meminta apa pun. Dengan demikian, kita akan tenang dan damai dengan sendirinya. Kita harus bersyukur. Di dalam hati kita harus terdapat rasa syukur setiap waktu atas segala sesuatu di dunia. Kita harus bersyukur setiap waktu terhadap segala hal. Kita harus bersyukur kepada alam semesta dan antarsesama manusia.

Jika kita memiliki rasa syukur terhadap segala sesuatu di dunia, dengan sendirinya kita akan mengasihi dan menghormati semua kehidupan. Hati kita akan dipenuhi rasa syukur setiap waktu. Dengan bersyukur dan berpuas diri, kita akan merasa tenang dan damai. Dalam berinteraksi dengan orang dan menghadapi masalah, kita harus memiliki rasa syukur. Kita harus bersikap penuh pengertian. Penuh pengertian artinya ialah dapat melihat semua hal dengan jelas dan tidak memiliki kendala dalam memahaminya. Kita harus penuh pengertian dalam melihat suatu hal. Jadi, ini menunjukkan bahwa kebajikan dan keharmonisan sangatlah berharga. Dibutuhkan kebajikan dan keharmonisan agar kita bisa bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Semua orang dapat melakukan ini. Saya sungguh sangat bersyukur.


Di Pingtung diadakan festival lampion. Setelah Tahun Baru Imlek, Pemerintah Daerah Pingtung mulai mengadakan festival lampion. Di lokasi festival lampion, relawan Tzu Chi memamerkan lampion yang terbuat dari barang daur ulang. Lampion yang mereka buat dari barang daur ulang sangatlah kreatif. Mereka tidak berlibur selama liburan Tahun Baru Imlek. Mereka sangat bersungguh hati mempromosikan pelestarian lingkungan dalam festival lampion. Di sekitar area pameran kita bisa dekorasi yang terbuat dari barang daur ulang yang sangat kreatif. Ini dapat membimbing anak-anak untuk menjaga kelestarian lingkungan. Saya sangat senang dan tersentuh.

Ada lima tema yang ditampilkan di area pameran Tzu Chi. Inilah hal besar yang sedang mereka lakukan sekarang. Sungguh, dibutuhkan lebih banyak orang untuk bersumbangsih bagi Bumi dan dunia kita ini. Bagaimana kita melindungi Bumi? Di PBB, semua orang telah memiliki kesepahaman dan kesepakatan. Semua orang sudah tahu kondisi iklim dan Bumi di masa depan berada di ambang krisis. Apa yang harus kita lakukan? Sulit bagi orang-orang untuk melepas nafsu keinginan. Kita harus mengimbau orang-orang untuk mengubah gaya hidup mereka. Untuk mengubah gaya hidup orang-orang juga sangatlah sulit. Kita harus mendorong semua orang untuk lebih banyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran serta mengurangi konsumsi daging, baru bisa meredam peningkatan suhu Bumi.


Apakah semua orang dapat melakukannya? Mungkin ini tidak mudah. Namun, asalkan memiliki tekad, maka akan ada kekuatan. Semua orang harus mengerahkan segenap hati dan tenaga. Setiap insan Tzu Chi bersungguh hati mendorong orang-orang untuk melakukannya. Untuk mendorong orang-orang, kita sendiri harus mempraktikkannya. Dengan begitu, kita dapat mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dengan kita. Saya berharap semua orang dapat berpuas diri, berbuat kebajikan, dan hidup harmonis. Dengan demikian, hidup kita akan dipenuhi berkah. Ini tidaklah sulit. Ya, asalkan memiliki tekad, maka tidak ada hal yang sulit. Semua orang harus mawas diri dan tulus.

Tahun Baru Imlek sudah hampir berlalu dan semua orang sudah kembali bekerja. Sekarang, kita harus menjalankan tanggung jawab kita dalam pekerjaan kita masing-masing. Kita sungguh harus bersumbangsih bagi dunia. Saya berharap semua orang lebih tekun dan bersemangat; membina berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Terima kasih.   

 

Berpuas diri dan bersyukur akan memperoleh ketenangan dan kedamaian

Bersikap penuh pengertian dan berlapang hati dalam menangani masalah

Mengimbau orang-orang bervegetaris untuk melindungi alam semesta

Kembali menjalankan tanggung jawab atas pekerjaan masing-masing

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Februari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 13 Februari 2019

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -