Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan Cinta Kasih dan Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang

Kita bisa melihat iklim yang tidak bersahabat menimbulkan bencana di Italia yang membuat kita sangat khawatir. Beberapa hari yang lalu, insan Tzu Chi dari Jerman dan Perancis kembali ke Griya Jing Si untuk memberikan laporan tentang gempa bumi di Italia. Tiga wilayah pegunungan mengalami kerusakan parah. Di antaranya, ada sebuah desa kecil yang rusak total. Mendengar laporan mereka, sungguh membuat orang merasa sangat sedih.

Pascagempa, warga dari wilayah pegunungan masih berada di pusat penampungan hingga kini. Relawan Pfaff berkata bahwa musim dingin di sana sangat dingin, tetapi kini banyak warga yang telah kehilangan segalanya. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Kita tahu mereka sangat membutuhkan bantuan. Namun, kita juga harus tahu jumlah orang yang membutuhkan bantuan, kondisi mereka, dan lain-lain.

Kita harus segera mencari tahu. Kemarin, relawan kita melaporkan bahwa ada satu wilayah pegunungan yang akan diberi bantuan terlebih dahulu. Mereka mulai mempersiapkan bantuan bagi warga di wilayah pegunungan itu. Inilah ketidakkekalan dalam hidup manusia. Kita juga melihat kondisi Haiti yang sangat mengkhawatirkan. Kemarin, kita telah menentukan rencana penyaluran bantuan bagi Haiti dan mulai mengemas barang bantuan darurat dan bahan pangan, seperti nasi Jing Si, yang akan dikirimkan dari Taiwan. Kita berharap dalam dua hari, dengan bantuan maskapai penerbangan, barang-barang bantuan ini bisa tiba di AS, lalu diteruskan ke Haiti. Ini semua merupakan kekuatan cinta kasih.

Membentangkan Jalan Cinta Kasih dan Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang

Jalinan jodoh yang luar biasa juga sangat menyentuh. Ada seorang wali kota di AS yang mulai menjalin jodoh dengan kita beberapa tahun lalu. Saat itu, terjangan badai menimbulkan bencana besar bagi wilayah pesisir New Jersey. Saat itu, insan Tzu Chi juga memberi bantuan. Wali kota ini mengenal insan Tzu Chi dalam upaya penyaluran bantuan bencana. Dia memberikan daftar nama warga kepada Tzu Chi dan memberikan banyak dukungan.

Sejak saat itu, dia dengan tulus mengajak seluruh keluarganya bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Dia juga pernah kembali ke Griya Jing Si bersama para insan Tzu Chi dan berikrar di hadapan saya. Kebetulan, dia adalah warga negara Haiti. Berhubung Haiti tengah dilanda bencana, maka dia pun pulang ke Haiti untuk mencurahkan perhatian. Jadi, dia menyurvei kondisi bencana bersama para insan Tzu Chi. Dia juga mengenalkan Tzu Chi kepada pihak lain. Dengan adanya jalinan jodoh ini, mungkin akan lebih mudah bagi kita untuk memberikan bantuan. Inilah kabar dari Haiti.

Kita juga bisa melihat RS Tzu Chi Taichung. Saya sungguh sangat bersyukur. Badan misi kesehatan kita mulai mengajak orang-orang untuk berdoa bagi Haiti. Pada saat yang sama, mereka juga menggalang cinta kasih dan donasi bagi Haiti. Betapa harmonisnya pemandangan ini. Di mana ada cinta kasih, di sana ada kebaikan. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Sungguh, dengan adanya cinta kasih, di dunia ini tidak akan ada rasa sepi.

Membentangkan Jalan Cinta Kasih dan Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang

Kita juga melihat berita tentang Bunda Teresa yang diketahui oleh semua orang. Sesungguhnya, beliau merupakan seorang santa yang sangat saya kagumi. Sepanjang hidupnya, beliau sangat bersungguh hati dan tekadnya sangat teguh. Beliau sungguh mengagumkan. Beliau berdedikasi selama 50 tahun. Beliau terus bersumbangsih bagi anak-anak yatim piatu dan orang yang sekarat di komunitas kurang mampu. Sumbangsihnya sungguh menyentuh hati. Meski telah dinobatkan sebagai santa, beliau tidak berharap masuk surga. Beliau lebih memilih berjalan di kegelapan untuk menjangkau orang-orang kurang mampu. Bukankah ini sama dengan berikrar untuk kembali ke dunia ini dengan ikrar agung?

Setiap agama memiliki semangat yang sama. Buddha juga datang ke dunia ini dengan ikrar untuk bersumbangsih di Dunia Saha dari kehidupan ke kehidupan. Begitu pula dengan kita. Setelah datang ke dunia ini, Bunda Teresa memancarkan kecemerlangannya untuk menolong orang yang membutuhkan. Lentera yang terang ini tak akan pernah padam. Meski Bunda Teresa sudah wafat hampir 20 tahun, tetapi saat membicarakan beliau, di dalam benak kita tetap terbayang sosok beliau. Inilah jiwa kebijaksanaan yang kekal.

Membentangkan Jalan Cinta Kasih dan Memperpanjang Jalinan Kasih Sayang

Di dunia ini terdapat Bodhisatwa. Kita bisa melihat bahwa manusia awam juga bisa menjadi orang suci. Lihatlah para relawan kita yang sedang mengikuti pelatihan. Dalam masa pelatihan, mereka harus memperhatikan penerima bantuan. Lihatlah rumah seorang nenek yang penuh kutu, tikus, dan kecoak. Nenek ini sangat menutup diri. Sebelumnya, membantunya membersihkan rumah tidaklah mudah. Relawan kita menghabiskan banyak waktu untuk menjalin hubungan dengannya. Namun, dia tetap menimbun barang di rumahnya tanpa menghiraukan nasihat relawan kita.

Setelah rumahnya dibersihkan, dia kembali menimbun barang di rumahnya. Kali ini, relawan kita kembali membersihkan rumahnya. Jadi, ini merupakan salah satu bagian dalam pelatihan relawan Tzu Chi. Inilah insan Tzu Chi. Untuk menjadi Bodhisatwa dunia, kita tidak boleh takut pada lingkungan orang kurang mampu yang kotor dan berantakan. Insan Tzu Chi juga menjangkau dan menghibur orang-orang yang sekarat. Ini bukan hanya dilakukan di Taiwan. Di berbagai negara yang berbeda-beda, kita bisa melihat pemandangan seperti itu.

Saya berharap para Bodhisatwa di seluruh dunia dapat memiliki keteguhan tekad dan ikrar agung bagai Bunda Teresa. Kalian juga harus meneladani relawan senior yang selama ini telah membentangkan setiap inci jalan dengan cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang dari waktu ke waktu. Bagi para relawan yang siap untuk dilantik, kalian harus bertekad dan berikrar untuk memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih.

Meneruskan perencanaan penyaluran bantuan internasional

Segera mengirimkan barang bantuan lewat udara

Setiap manusia awam bisa menjadi orang suci dan mencapai kebuddhaan

Membentangkan jalan cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Oktober 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -