Ceramah Master Cheng Yen: Memperkaya Batin meski Hidup Kekurangan

Kali ini, Rwanda menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi terkait Protokol Montreal. Perwakilan pemerintah dari 197 negara menyatakan dukungan mereka dan menandatangani persetujuan untuk mengurangi penggunaan HFC. Saya berharap setiap orang dapat mengambil tindakan yang sama untuk melestarikan lingkungan.

Kita semua hendaknya tahu bahwa pelestarian lingkungan berhubungan erat dengan keadaan lingkungan hidup di dunia. Ia tak terpisahkan dengan kesehatan tubuh dan lingkungan hidup setiap orang. Karena itu, saya berharap setiap orang dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran yang sama untuk menghargai sumber daya alam.

Kita hendaknya menjaga kebersihan barang-barang yang sudah tak terpakai karena barang-barang itu dapat didaur ulang. Dengan menjaga kebersihan, maka barang yang bernilai tak akan terbuang sia-sia. Setiap orang dapat mengurangi volume sampah dengan cara membersihkan dan memilah barang daur ulang. Jika setiap orang tahu untuk menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya, bukankah ini merupakan cara terbaik untuk melestarikan lingkungan?

Melestarikan Lingkungan dan Mendonorkan Sumsum Tulang

Selain mengetahuinya, kita juga harus menyadari dan mempraktikkannya bersama. Ini merupakan sebuah metode sederhana untuk mengurangi pencemaran bumi. Untuk itu, kita semua harus sangat bersungguh hati. Jika tidak, pencemaran di bumi telah menyebabkan suhu bumi terus meningkat dan keselarasan empat unsur terganggu.

Kemarin, Topan Sarika telah menerjang Pulau Luzon di Filipina. Kini di permukaan laut kembali terbentuk sebuah topan nomor 22. Lihatlah, satu topan baru saja berlalu, satu topan lain kembali terbentuk. Singkat kata, ketidakselarasan empat unsur sungguh membuat orang prihatin dan khawatir. Saya berharap setiap orang dapat mawas diri dan berhati tulus setiap saat.

Saya sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang sangat perhatian. Dua hari lalu, kita mengadakan rapat misi Tzu Chi. Para kepala rumah sakit juga pulang untuk mengikuti rapat tersebut. Setelah kembali, Kepala RS Chien berkata kepada stafnya, “Master memikul beban yang berat.” Pada keesokan harinya, dia mengajak orang-orang untuk berdoa dan berdonasi. Saya sungguh bersyukur dan tersentuh. Dengan himpunan tetes demi tetes donasi dan cinta kasih,orang-orang yang menderita akan dapat terselamatkan. 

Melestarikan Lingkungan dan Mendonorkan Sumsum Tulang

Bagi orang yang berdonasi, sumbangan itu tak memengaruhi hidup mereka, tetapi bagi penerima bantuan, manfaat yang didapatkan sangatlah besar. Ini membutuhkan himpunan kekuatan cinta kasih dari semua orang. Kita harus membangkitkan cinta kasih untuk menciptakan berkah bagi dunia dan berdoa bagi orang-orang di Taiwan.

Saya sangat berharap setiap orang dapat turut mengerahkan kekuatan cinta kasih mereka. Kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan mengubahnya menjadi inti sari Dharma. Setelah menyerap inti sari Dharma ke dalam hati, maka fisik dan batin kita akan terbina sehingga setiap pikiran yang timbul adalah demi memberi manfaat dan membimbing semua makhluk di dunia. Inilah inti sari Dharma yang diperoleh setelah kita mendalami Dharma. Kekuatan cinta kasih ini muncul jika kita bersungguh hati menerima Dharma.

Kita dapat melihat delapan tahun lalu, ada seorang bayi yang menderita penyakit tulang marmer bawaan lahir. Karena itu, bayi ini perlu menjalani operasi transplantasi sumsum tulang. Keluarga anak ini terus mencari donor yang sesuai hingga menemukannya di Bank Data Sumsum Tulang Tzu Chi. Lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Oktober, Tzu Chi mulai mengajak orang-orang untuk mendukung donor sumsum tulang. Meski ada banyak orang yang menantang, tetapi saya tetap bersiteguh karena ini dapat menyelamatkan nyawa manusia. Selama program ini dapat menyelamatkan kehidupan, maka kita lakukan saja.

Melestarikan Lingkungan dan Mendonorkan Sumsum Tulang

Pada saat itu, Bank Data Sumsum Tulang Tzu Chi berada di Amerika Serikat sehingga sampel darah juga harus dikirimkan ke sana. Ketahuilah bahwa biaya yang diperlukan sangat besar. Selama masa itu, kita juga berhasil menemukan sumsum tulang yang sesuai dengan resipien. Perlahan-lahan, kita pun memindahkan laboratorium kita ke Universitas Tzu Chi.

Hingga kini, bank data kita sudah memberi manfaat bagi resipien dari 30 negara. Ini tercapai berkat kemajuan teknologi. Ini juga merupakan Dharma. Akhirnya, kita berhasil menemukan gen HLA di kromosom nomor 6 yang sesuai untuk anak tersebut. Ini sungguh hal yang luar biasa. Sang donor merupakan seorang binaragawan. Saat ditemukan adanya kecocokan, mulanya dia juga merasa ragu. Akan tetapi, relawan Tzu Chi tidak menyerah. Mereka terus berusaha berkomunikasi dengannya. Akhirnya, pria itu setuju untuk mendonorkan sumsum tulangnya sehingga anak itu pun terselamatkan.

”Setelah anak saya menjalani transplantasi sumsum tulang hingga selama masa rehabilitasi, kami mendapati bahwa dia sangat energik,” kata orang tua dari seorang  anak penerima donor.

“Sangat energik?,” tanya seorang relawan.

”Ya. Saat itu, saya dan istri saya berpikir bahwa sang donor yang mulia ini pastilah orang yang sangat energik. Sungguh, hari ini kami bertemu dengan seorang pria yang kuat. Meski kini anak saya masih memiliki sedikit kendala dalam penglihatannya, tetapi kami akan berusaha agar kelak anak saya tidak menjadi beban bagi masyarakat. Kami juga berharap kelak dia dapat berguna bagi masyarakat. Saya sangat berterima kasih. Sumsum tulang Anda telah menyelamatkan kami sekeluarga dan menyelamatkan anak kami. Terima kasih,” kata orang tua dari seorang  anak penerima donor.

Lihatlah, donor sumsum tulang sesungguhnya bermula dari Dharma. Dharma dan teknik transplantasi sumsum tulang bergabung untuk menyelamatkan kehidupan. Sel punca donor tersebut bisa sesuai. Inilah jalinan jodoh. Beberapa hari lalu, tepatnya pada tanggal 15 Oktober, beberapa resipien bertemu dengan donor mereka di Aula Jing Si Tainan. Ini semua sungguh menggugah hati.

Semerbak moralitas para donor telah menginspirasi banyak orang di sana. Semua orang dipenuhi sukacita. Ya, inilah yang harus kita lakukan. Kekuatan cinta kasih selalu dapat menyentuh hati orang-orang.

Memiliki pengetahuan dan kesadaran yang sama untuk menghargai sumber daya alam

Berusaha untuk menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya

Mengalirkan tetes demi tetes cinta kasih ke lokasi bencana

Pertemuan para donor dan resipien berlangsung dengan penuh sukacita

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Oktober 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 19 Oktober 2016

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -