Ceramah Master Cheng Yen: Memperluas Pandangan dan Menapaki Jalan Bodhisatwa


Lihatlah, insan Tzu Chi yang ada di sini hari ini berasal dari berbagai negara dan wilayah. Tidak peduli dari negara mana kalian berasal, kalian telah membangkitkan tekad yang sama untuk meneladani hati Buddha yang penuh cinta kasih tanpa pamrih. Hati kalian sangat dekat dengan hati saya dan hati kita sangat dekat dengan hati Buddha. Jadi, kita semua memiliki hati penuh cinta kasih. Cinta kasih ini tidak dibatasi oleh perbedaan usia dan ras. Kita juga bisa melihat relawan-relawan muda. Belasan tahun yang lalu, mereka merupakan anggota Tzu Ching. Kini,mereka sudah dilantik. Dari sini bisa diketahui keteguhan tekad mereka dalam menapaki jalan ini. Mereka memiliki kebijaksanaan yang cemerlang. Mereka tidak pernah meninggalkan Tzu Chi. Berkat keyakinan yang mendalam terhadap Tzu Chi, barulah mereka bisa terus menapaki jalan ini hingga menjalani pelantikan sekarang. Lewat sekelompok relawan muda ini, kita bisa melihat keindahan dan kebajikan Tzu Chi serta keyakinan yang didasari kebijaksanaan.

Kita juga bisa melihat pengusaha dari Malaysia. Sungguh, kali ini, hadir banyak pengusaha yang sangat berpengaruh. Di Malaysia, kalian memiliki usaha dan pengaruh yang besar. Namun, kalian dapat melepaskan status sosial kalian dan mengikuti pelatihan relawan. Kita juga bisa melihat sebuah keluarga yang semua anggota keluarga menjadi relawan Tzu Chi. Inilah yang paling menggembirakan bagi saya. Dengan demikian, keluarga tersebut akan harmonis karena setiap orang adalah Bodhisatwa yang menciptakan berkah bagi dunia. Inilah keluarga yang baik hati. Inilah orang yang terbaik di antara yang baik. Selain hidup berada, mereka juga melatih diri untuk menyucikan hati diri sendiri dan menciptakan berkah bagi dunia. Mereka bersumbangsih di tengah masyarakat dan menganggapnya sebagai ladang pelatihan. Inilah orang yang kaya jiwa dan raga.

Hari ini, setelah dilantik dan berguru kepada saya, kalian harus memikul tanggung jawab atas semua makhluk di dunia ini. Kita memiliki kesempatan untuk menjadi penyelamat bagi orang lain. Inilah Bodhisatwa dunia. Kini para Bodhisatwa dunia ada di hadapan saya. Kita semua memiliki hati Buddha dan tekad yang sama, yakni menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita semua menapaki jalan yang sama, yakni jalan menuju kesadaran. Jika kita tidak tersadarkan, kita akan menjalani setiap hari di tengah ketidaktahuan dan terus mengalami kelahiran kembali tanpa bisa kita kendalikan. Karena itu, kita harus menggenggam setiap waktu dengan baik. Mendalami Dharma sangatlah penting. Ajaran Buddha bertujuan untuk menyadarkan setiap orang dari kebingungan. Jika kita tidak bisa memahami diri sendiri, bagaimana kita bisa memahami orang lain? Banyak orang yang tidak bisa saling memahami, bahkan para orang tua pun tidak bisa memahami anak-anak yang paling dekat dengan mereka. Apa yang dipikirkan dan diinginkan oleh anak-anak? Mengapa anak-anak tidak menuruti perkataan orang tua? Orang tua tidak tahu apa yang diinginkan oleh anak-anak. Jadi, anak-anak tidak bisa memahamipikiran orang tua mereka, dan orang tua juga tidak bisa memahami pikiran anak-anak mereka.

Di dunia ini, banyak orang yang tidak bisa saling memahami. Kita bahkan tidak memahami diri sendiri. Mengapa saya datang ke dunia ini? Ke mana saya akan pergi kelak? Semua itu tidak kita ketahui. Orang-orang yang tidak mengenal Dharma menjalani hidup di dunia ini di tengah ketidaktahuan, perhitungan terhadap segala hal, menumbuhkan kerisauan, dan saling berselisih. Mereka menjalani hidup di tengah ketidaktahuan dan menanam banyak benih penderitaan yang tidak menyenangkan. Lalu, mereka juga menerima buah penderitaan di tengah ketidaktahuan. Kehidupan kalian sekarang sungguh penuh berkah. Dalam kehidupan kita, terdapat buah karma langsung dan pengondisi. Saya sering mengulasnya dalam ceramah pagi saya. Apakah kalian mengerti tentang buah karma langsung dan pengondisi? (Mengerti) Buah karma langsung bergantung pada tindakan kita sendiri. Jadi, kebaikan atau kejahatan yang kita lakukan dapat memengaruhi kehidupan kita. Inilah yang disebut buah karma langsung. Buah karma pengondisi menentukan jalinan jodoh dengan keluarga, tempat kelahiran, dan orang tua kita yang tidak bisa kita pilih.

Jika memiliki jalinan jodoh baik, kita bisa terlahir di keluarga yang baik. Karena jalinan jodoh buruk, sebagian orang harus mengalami berbagai penderitaan sejak usia dini. Setelah menjadi relawan Tzu Chi dan mengemban misi Tzu Chi, pandangan kalian seharusnya semakin luas. Sebelum menjadi relawan Tzu Chi, kalian mungkin merasa penderitaan orang lain tidak berhubungan dengan kalian. Kini kalian merasa bahwa penderitaan orang lain berhubungan dengan kalian karena mereka sedang menunggu kalian untuk menjadi penyelamat bagi mereka. Karena itu, kalian akan menjangkau mereka. Setelah melihat kondisi mereka, kalian akan memahami bahwa hidup manusia penuh penderitaan dan setiap keluarga memiliki kesulitan masing-masing. Dengan mengemban misi Tzu Chi, kalian dapat melihat berbagai kesulitan yang berbeda-beda di dunia ini. Mengemban misi Tzu Chi membuat kita berkesempatan untuk terjun ke tengah masyarakat dan memahami hal-hal yang terjadi di dunia ini. Karena itulah, Buddha ingin kita menapaki Jalan Bodhisatwa.

Mendalami Dharma jangan hanya untuk membebaskan diri sendiri. Ini tidaklah cukup. Ini bukanlah tujuan Buddha. Jadi, saya berharap setiap orang dapat mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Jika sudah tersadarkan, kita juga harus menyadarkan orang lain. Jika sudah mempelajari prinsip kebenaran, kita harus memahami secara tuntas mengapa kita terlahir di dunia ini dan ke mana kita akan pergi kelak. Setelah memahaminya secara tuntas, kita bisa datang dan pergi dengan damai tanpa rasa takut. Untuk itu, kita harus selalu bersungguh hati mempelajari ajaran Buddha.

Melihat kebenaran, kebajikan, dan keindahan lewat para relawan Tzu Chi

Para pengusaha mengikuti pelatihan relawan dan membawa manfaat bagi dunia

Menjadi orang yang terbaik di antara yang baik dan menapaki Jalan Bodhisattva

Memperluas pandangan dan menjadi penyelamat bagi orang lain

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 21 November 2015

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 November 2015

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -