Ceramah Master Cheng Yen: Mempertahankan Tekad Awal dan Menjalankan Ikrar Agung

Melihat ketekunan, semangat, kemajuan, dan keharmonisan para relawan kita, saya merasa sangat lega dan tenang. Pagi ini, saat saya datang, para relawan kita sangat perhatian. Di ruang pertemuan, mereka berkata bahwa orang yang berada di dalam ruangan harus dibatasi. Awalnya, saya tidak tahu penyebabnya. Belakangan, saya baru tahu bahwa karena pendingin ruangan rusak, mereka khawatir saya akan kepanasan.

Saya lalu berkata, “Tidak perlu khawatir. Saya sudah terbiasa hidup di lingkungan tanpa pendingin ruangan. Dalam perjalanan kali ini, saya malah sulit menyesuaikan diri karena terdapat pendingin ruangan di mana-mana. Pendingin ruangan ini rusak pada waktu yang tepat sesuai kebutuhan saya.” Semua ini terjadi secara kebetulan dan pada waktu yang tepat.

Singkat kata, kekuatan cinta kasih dan keharmonisan, inilah pendingin ruangan terbaik. Suasana seperti inilah yang saya inginkan. Inilah yang paling dibutuhkan oleh batin dan fisik kita, lingkungan yang alami. Untuk mendalami ajaran Buddha, kita juga harus kembali pada sifat hakiki kita. Dengan kesungguhan hati, kita baru bisa mengemban misi di lingkungan yang penuh kekeruhan.

Kini, banyak orang yang pikirannya tidak selaras sehingga dunia dipenuhi kekeruhan. Kini, dunia ini membutuhkan Bodhisatwa dunia untuk menyucikan hati manusia. Kita membutuhkan setiap Bodhisatwa untuk mengerahkan kekuatan, tidak peduli besar maupun kecil. Himpunan kekuatan setiap orang akan membentuk kekuatan besar.

doc tzu chi

Nantou dan Tzu Chi memiliki jalinan jodoh yang panjang dan mendalam. Relawan Xu di Puli, Nantou telah bergabung dengan Tzu Chi sedikitnya 40 tahun. Dia adalah relawan yang sangat senior. Relawan senior ini terus menginspirasi relawan baru di Puli. Ada banyak relawan senior di Nantou. Jalinan jodoh Tzu Chi dan Nantou semakin dalam pascagempa 21 September 1999. Saat itu, ada banyak relawan kita yang juga terkena dampak bencana. Namun, mereka segera mengenakan seragam biru putih untuk menyalurkan bantuan bencana.

Saat itu, insan Tzu Chi Nantou mengesampingkan kepentingan pribadi dan segera bergerak untuk memberikan bantuan dengan cinta kasih universal. Pada hari terjadinya gempa bumi, insan Tzu Chi sudah berada di lokasi bencana untuk memberikan bantuan. Selain itu, dalam waktu kurang dari dua tahun, kita membantu pembangunan kembali 50 gedung sekolah di lokasi bencana. Ini berkat donasi yang digalang oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia dan tenaga yang dikerahkan oleh insan Tzu Chi di seluruh Taiwan.

Saya berharap insan Tzu Chi Nantou dapat meneruskan semangat cinta kasih ini. Saya sering berkata bahwa kita harus bersumbangsih tanpa pamrih sekaligus bersyukur. Meski kita bersumbangsih tanpa pamrih, tetapi kini kita perlu memulihkan semangat cinta kasih kita. Hanya saya seorang tidaklah cukup. Demi Taiwan dan seluruh dunia, kalian semua harus memiliki hati Buddha dan tekad Guru.

doc tzu chi

Setiap orang harus memikul tanggung jawab. Bagi orang yang bersedia, mereka bisa memikul tanggung jawab yang lebih besar. Semua orang hendaknya bekerja sama dengan harmonis. Murid-murid saya bisa bersungguh hati, inilah harapan saya. Berhubung Tzu Chi memiliki jalinan jodoh yang mendalam dengan Nantou, saya berharap kalian semua bisa mempraktikkan Dharma dalam keseharian dan memulihkan spirit Tzu Chi. Kita harus memulai dari awal lagi.

Setengah abad telah berlalu. Kini Tzu Chi berada di awal tahun ke-52. Dengan mengesampingkan 50 tahun pertama, kita bagai berada di awal tahun kedua Tzu Chi. Bisakah kita memulai segalanya dengan tekad awal seperti dahulu? (Bisa) Kalian harus ingat tentang jubah kelembutan dan kesabaran, singgasana kekosongan, dan istana apa? (Istana welas asih)

Benar, istana welas asih. Kita harus memenuhi hati kita dengan welas asih agung yang merupakan hati Buddha dan tekad Guru. Mengenakan jubah kelembutan dan kesabaran berarti bersikap lembut dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan menggunakan kekuatan kelembutan, kita tidak perlu khawatir tidak bisa membimbing orang lain.

Selain itu, terhadap segala sesuatu yang bisa kita lakukan, kita harus bisa membedakan benar dan salah. Kita hendaknya menjauh dari segala sesuatu yang bisa menggoyahkan tekad pelatihan kita.  Kita harus bersungguh-sungguh menjaga tekad pelatihan kita. Kita harus menjaga perbuatan, ucapan, dan pikiran serta membangkitkan Empat Ikrar Agung. Inilah yang disebut Empat Praktik .

doc tzu chi

Tiga Prinsip dan Empat Praktik, inilah yang saya sampaikan saat mengulas bab Praktik Damai dan Sukacita sebelum melakukan perjalanan. Tiga Prinsip adalah memasuki istana welas asih, mengenakan jubah kelembutan dan kesabaran, dan menduduki singgasana kekosongan. Inilah Tiga Prinsip. Kita juga harus menjalankan Empat Praktik, yakni menjaga perbuatan, ucapan, dan pikiran serta membangkitkan Empat Ikrar Agung.

Kita harus membangun tekad dan ikrar. Hanya menjaga perbuatan, ucapan, dan pikiran tidaklah cukup. Kita juga harus membangun ikrar agung dan menjalankannya. Sungguh, ikrar kita harus dijalankan secara nyata. Dahulu, udara di Nantou sangat segar. Namun, kini polusi udara di sini cukup serius, terlebih daerah Puli yang dikelilingi oleh pegunungan.

Singkat kata, tidak peduli untuk mengatasi masalah polusi udara ataupun noda batin, kita harus berfokus menyucikan hati manusia dengan mengajak orang-orang bergabung dengan Tzu Chi agar mereka berkesempatan untuk menjalin jodoh dengan Tzu Chi. Sebagai donatur Tzu Chi, mereka akan semakin terinspirasi untuk berbuat baik.

Singkat kata, kekuatan cinta kasih bergantung pada kalian dalam memulihkan spirit Tzu Chi. Kita semua harus memulai dari awal dan menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa dunia.

Insan Tzu Chi memberikan bantuan pascagempa dengan penuh cinta kasih
Menginspirasi Bodhisatwa dunia untuk mewariskan kebajikan
Membimbing sesama dengan kekuatan kelembutan
Menjalankan Tiga Prinsip dan Empat Praktik dengan tekad Guru

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 Juli 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 10 Juli 2017

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -