Ceramah Master Cheng Yen: Memupuk Cinta Kasih Tanpa Celah

“Hari ini ada para relawan daur ulang berusia 80 tahun ke atas. Mereka datang untuk bertemu dengan Master. Anda semua boleh berdiri agar Master bisa melihat,” kata Zheng Feng-rui relawan Tzu Chi.

“Saya melakukan daur ulang dengan gembira. Master telah membangun dunia Tzu Chi sehingga saya memiliki kesempatan untuk bersumbangsih dengan sukacita. Kadang saya sampai lupa makan dan lupa hendak melakukan apa. Jadi, dengan adanya kegiatan daur ulang, saya sangat gembira,” kata Xu Yu-yun relawan pelestarian lingkungan.

Bodhisatwa sekalian, sungguh, saya tidak tahu bagaimana lagi saya dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya. Dari lubuk hati saya yang terdalam, dalam setiap pikiran saya, saya selalu berkata dengan tulus bahwa kalian adalah Bodhisatwa yang paling nyata, tulus, dan indah. Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada kalian semua. Kalian semua sangat senior.

Para relawan daur ulang sungguh-sungguh menjaga Bumi dan bersumbangsih dengan cinta kasih. Lewat tetes demi tetes sumbangsih, kalian semua terus memupuk dan menghimpun kekuatan cinta kasih. Kalian sungguh-sungguh melindungi Bumi. Bumi ini sangat besar, tetapi ada yang lebih besar daripada Bumi. Apakah itu? Angkasa. Angkasa lebih luas daripada Bumi. Angkasa dapat melingkupi seluruh dunia ini.


Selain itu, tadi kalian semua menjawab hati. Hati kita semua hendaknya seluas angkasa dan jagat raya. Dengan kesungguhan dan cinta kasih, semua orang telah memupuk tetes-tetes sumbangsih dan sungguh-sungguh mengasihi langit, bumi, dunia, manusia, hewan, dan segala sesuatu. Kita telah mengembangkan jaringan Bodhisatwa yang penuh cinta kasih. Saya sungguh berterima kasih.

“Posko Daur Ulang Jiangshan juga sempat pindah beberapa kali. Kini kami sangat bersyukur karena sudah memiliki tempat berkumpul yang tetap di Daliao. Di Posko Daur Ulang Jiangshan, daur ulang kantong plastik dimulai dari seorang relawan. Beliau bekerja di pasar ikan. Berhubung kantong plastik di sana sangat banyak, beliau berunding dengan kami dan mengajukan ide untuk mengumpulkan kantong plastic untuk kami cuci dan jemur. Kami juga sangat berterima kasih kepadanya. Berkat dirinya yang mengumpulkan kantong plastik, kami baru punya kesempatan untuk bersumbangsih,” kata Su Xiu-hua relawan Tzu Chi.

“Kantong plastik yang diangkut ke posko daur ulang sungguh beraroma tidak sedap pada musim panas. Di dalamnya terdapat bekas ikan atau udang. Terima kasih sekali kepada para relawan daur ulang kita yang tetap bersumbangsih dengan sukacita. Terima kasih. Selama lebih dari 30 tahun mengikuti Master, saya selalu menyimpan rasa syukur. Saya akan berusaha melakukan yang bisa saya lakukan. Mohon agar Master bertenang hati. Kami akan terus bersumbangsih dengan sungguh-sungguh,” pungkasnya.


“Suatu ketika, seorang relawan berkata kepada saya, ‘Lebih baik jangan terima kantong plastik lagi.’ Saya lalu bertanya kepada fungsionaris misi pelestarian lingkungan kami yang sebelumnya. ‘Mendaur ulang kantong plastik sangat sulit. Apakah lebih baik dihentikan saja?’ Beliau menjawab, ‘Kita harus berpegang teguh pada semangat Master.’ Saat membersihkan kantong plastik dari pasar ikan, para relawan harus menghadapi bau tidak sedap. Bagi kita para vegetarian, baunya terasa menyengat. Namun, para relawan tetap mencuci kantong-kantong itu dan menjemurnya di halaman,” kata Lin Liao Gui-ying relawan Tzu Chi.

Belakangan ini saya selalu membahas tentang cinta kasih yang tidak bercelah. Cinta kasih ini bertumpuk sehingga tidak memiliki celah. Seumur hidup, tak akan habis saya menceritakan semua ini. Kalian semua telah mendengar nasihat saya dan berpegang teguh pada tekad saya. Kalian memiliki hati dan tekad yang sama dengan saya. Cinta kasih dan kesadaran kalian terus berlanjut dan meluas. Apa berikutnya? (Memperpanjang kasih sayang) Memperpanjang kasih sayang.

Ya, cinta kasih kita meliputi segala sesuatu dan tersebar ke seluruh dunia. Kasih sayang kita meliputi seluruh alam semesta. Buddha mengajarkan kepada kita untuk membangkitkan cinta kasih berkesadaran. Beliau datang ke dunia demi satu tujuan utama, yakni mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Kalian semua telah mendengar nasihat saya. Saya mewariskan ajaran Buddha. Jadi, kalian juga dapat mendengar dan mewariskan Dharma. Kita lihat relawan kita, Yu-pin. Beliau tidak dapat melihat dengan jelas.


“Meski kondisi mata saya seperti ini, saya tak akan mundur karena saya mengasihi Master. Saya pasti tidak akan mundur. Jadi, saya mengembangkan suplemen bubuk padi-padian buatan tangan. Mulanya itu saya gunakan untuk membantu anak-anak di sekitar rumah saya. Setengah tahun kemudian, saya berhasil menjawab tantangan untuk membantu lebih banyak orang. Inilah cara saya menyebarkan semangat cinta kasih Master, yakni dengan membantu anak-anak di seluruh Taiwan. Dari kehidupan ke kehidupan, saya akan terus mengikuti Master. Saya sangat mengasihi Master. Mohon Master tidak meninggalkan saya,” kata Chen Yu-pin relawan Tzu Chi.

Matanya tak dapat melihat dengan jelas, tetapi beliau dapat melakukan banyak hal. Dengan kesungguhan hati, beliau dapat mengerahkan potensinya. Bukan hanya dapat bersumbangsih dengan tangan, beliau juga dapat bercerita. Intinya, potensinya masih sangat besar. Beliau telah berada di arah yang benar. Beliau dapat memengaruhi banyak orang dan menggalang Bodhisatwa.

Sesungguhnya, seperti saya sendiri, kini juga tidak dapat melihat kalian dengan jelas. Penglihatan saya sedikit kabur. Namun, mata hati saya tetap jernih. Saya dapat memahami para murid saya. Semua orang begitu penuh perhatian dan bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus. Ke mana pun saya pergi, saya paling banyak mendengar ungkapan cinta kasih. Semua orang terus mengungkapkan, mengingat, dan memupuk cinta kasih ini.


Lihatlah posko daur ulang kita di Bagualiao. Seingat saya, posko daur ulang yang paling sering saya kunjungi ialah Bagualiao. Setiap kali pergi ke sana, saya selalu melihat-lihat bersama para relawan. Tempat itu sungguh penuh kehangatan, juga sudah sangat lama. Terima kasih kepada Qing-yun dan Relawan Zheng yang selama bertahun-tahun menjalankan posko daur ulang ini dengan sepenuh hati. Berkat kesungguhan hati mereka, mereka berhasil membimbing banyak orang. Mereka terus mendampingi para relawan dan terus berbagi tentang Tzu Chi.

Belakangan ini saya terus mengatakan bahwa nilai kehidupan terletak pada manfaatnya bagi semua makhluk. Demi bumi ini, pada zaman ini, kontribusi terbesar kita ialah pelestarian lingkungan. Tanpa relawan daur ulang dan petugas kebersihan, orang sekaya apa pun akan hidup di tengah sampah.

Orang-orang di masa kini sering menggunakan barang sekali pakai. Ini membuat sampah semakin banyak. Entah bagaimana manusia bertahan hidup di tengah sampah. Bersyukur, kita memiliki relawan daur ulang yang membuat lingkungan kita bersih dan rapi. Intinya, kita harus menghargai alam ini.

Yang terbaik ialah jangan menciptakan sampah. Sampah bisa dikumpulkan kembali oleh para relawan dan didaur ulang hingga menjadi berharga kembali. Saya sungguh bersyukur.

Banyak hal yang harus disyukuri mulai dari hal-hal kecil. Kalian memahami hati saya dan sangat dekat di hati saya. Kalian juga memegang teguh nasihat saya dan menjalankan yang ingin saya jalankan dengan sepenuh hati. Kalian telah berkontribusi besar bagi dunia ini. Terima kasih.

Kalian telah bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Ini merupakan pahala yang tak terhingga.

Membangun jaringan Bodhisatwa yang melingkupi jagat raya
Melindungi Bumi dengan cinta kasih tanpa celah
Menjaga tekad dan menjalankan ajaran dengan ikrar agung
Menjadi Bodhisatwa yang menciptakan berkah dan mengembangkan kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Maret 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 Maret 2021
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -