Ceramah Master Cheng Yen: Mendengar Dharma dan Mengukir Sejarah Tzu Chi

“Insan Tzu Chi di seluruh Malaysia bersatu hati untuk membentangkan jalan dengan cinta kasih.” Benar, inilah harapan saya selama tiga tahun ini. Kita bisa melihat pada awal tahun ini, Malaysia dilanda banjir besar.

Saat itu, semua insan Tzu Chi di wilayah utara, tengah, dan selatan Malaysia bergerak untuk menyalurkan bantuan. Kita bisa melihat semua relawan bekerja sama dengan harmonis dan penuh kesatuan hati untuk terjun ke lokasi bencana dan menjalankan program bantuan lewat pemberian upah.

Selain terjun ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada para korban saat mereka membutuhkan, kita juga menyemangati mereka untuk memulihkan komunitas mereka sendiri. Tentu saja, saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah menginspirasi banyak orang dari berbagai bidang dan kalangan untuk bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

Relawan biru putih kita harus menempuh perjalanan yang sangat jauh agar bisa sampai di lokasi bencana. Jadi, mereka harus mengatasi berbagai kesulitan agar bisa bekerja sama dengan insan Tzu Chi di lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan bencana. Selain menyalurkan bantuan bencana, relawan kita juga mengajak warga setempat mengikuti program bantuan lewat pemberian upah. Jika setiap orang mengerahkan tenaga, maka secara alami, sendi kehidupan setempat bisa pulih dengan cepat.

Lihatlah, tanpa membeda-bedakan agama, semua orang bersatu hati dan bekerja sama untuk mencurahkan perhatian. Melihat semua itu, saya merasa tersentuh dari lubuk hati saya.

“Akhir tahun lalu, kami pergi ke Pantai Timur Malaysia yang tergenang banjir. Saat itu, ketinggian air mencapai atap rumah. Kami sibuk menyalurkan bantuan bencana di sana. Suatu hari, saya pulang larut malam. Saat ingin mandi, saya tidak bisa mengangkat lengan saya. Apakah kalian tahu? Orang yang pernah menjalani operasi besar pasti mengalami efek samping. Mereka tidak boleh memaksakan diri mengeluarkan terlalu banyak tenaga karena akan menimbulkan rasa kebas. Berhubung bersumbangsih dengan penuh sukacita, saya sama sekali tidak merasakan rasa sakit. Jadi, jika kita bersumbangsih dengan sepenuh hati, kita bisa merasakan sukacita yang tidak bisa saya ungkapkan,” cerita Li Yi-yao, Relawan Tzu Chi Malaysia.

Meski menderita kanker, relawan ini bisa melupakan penyakitnya sendiri dan turut bersumbangsih bagi orang lain. Dia bisa melakukannya berkat kekuatan cinta kasih. Selain itu, berhubung saya meminta mereka untuk bersatu hati membentangkan jalan dengan cinta kasih dan merekrut sejuta Bodhisatwa, maka dia pun pergi ke pasar untuk memperkenalkan Tzu Chi dan merekrut donatur.

“Mendengar Master meminta kami untuk merekrut sejuta Bodhisatwa, saya terus menggalang hati dan donasi dengan tekun dan bersemangat. Kini donatur saya berjumlah lebih dari 500 orang. Saya bergabung ke dalam Tzu Chi tidak lama, baru dua tahun lebih saja. Jadi, kakak sekalian, bergabung dengan Tzu Chi tidak harus menyumbangkan banyak uang atau berpendidikan tinggi, cukup bersumbangsih dengan sepenuh hati saja,” Li Yi-yao kembali berkisah.

Dia dan relawan lain bekerja sama dan berhasil merekrut lebih dari 800 donatur di pasar. Dia berkata, “Saya sendiri merekrut lebih dari 500 donatur. Saya dan relawan lain merekrut lebih dari 800 donatur di pasar.” Bukankah jumlah donatur mereka sudah lebih dari 1.000 orang? Inilah cinta kasih.

Dua tahun yang lalu, saya meminta mereka untuk bersatu hati membentangkan jalan dengan cinta kasih. Saya berharap semua murid saya dapat bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Jangan membeda-bedakan satu sama lain karena kalian semua memiliki guru, jalan, dan tekad yang sama. Kita semua bersumbangsih demi semua orang di seluruh dunia. “Hati Buddha, tekad Guru.”

Kita semua memiliki hati yang sama, yakni hati Buddha. Hati Buddha mengandung kebenaran. Kebenaran ini adalah cinta kasih yang murni tanpa noda. Setiap orang memiliki hati yang murni. Jadi, kita harus melapangkan hati kita untuk merangkul segala sesuatu di alam semesta. Mari kita bersama-sama membangkitkan cinta kasih.

Saya berharap setiap relawan kita di wilayah selatan, utara, dan tengah Malaysia dapat menciptakan berkah sehingga setiap orang di Malaysia dapat memperoleh berkah. Orang yang memiliki berkah dan kebijaksanaan agung dapat mengerahkan lebih banyak tenaga untuk bersumbangsih bagi negara-negara lain yang membutuhkan.

Contohnya Nepal yang diguncang gempa bumi pada bulan April lalu. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi Malaysia yang membina banyak relawan muda di Nepal yang selama setengah tahun ini terus menolong orang yang membutuhkan di sana secara bergantian.

Kita juga melihat para relawan kita yang sepenuh hati membuat catatan saat mendengar Dharma. Kalian harus merapikan catatan kalian dan menyimpannya dengan baik. Suatu hari nanti, saya mungkin akan memublikasikan catatan kalian saat mendengar Dharma. Ini merupakan sejarah Tzu Chi. Kegiatan mendengar ceramah pagi saya ini dapat menjadi sejarah dari generasi ke generasi. Kelak, saat saya sudah tiada dan kalian juga sudah tiada, sejarah tentang kita dapat terus diwariskan. Dari generasi ke generasi, sejarah ini akan terus diwariskan. Ini merupakan sebuah catatan penting.

Melihat setiap orang begitu bersungguh hati mendengar ceramah pagi saya, saya sungguh sangat tersentuh. Saya sangat gembira karena pelantikan hari ini menandakan bahwa anggota keluarga Tzu Chi kembali bertambah. Jadi, Bodhisatwa dunia semakin banyak.

Pelantikan hanya sebuah permulaan. Jangan mengira bahwa dilantik berarti sudah memperoleh surat ijazah. Pelantikan ini hanyalah pendaftaran. Saya berharap mulai sekarang, kalian semua dapat lebih tekun dan bersemangat menapaki Jalan Bodhisatwa karena segala hal yang terjadi di seluruh dunia merupakan tanggung jawab setiap orang.

Terlebih lagi, untuk menapaki Jalan Bodhi dan mencapai kebuddhaan, langkah-langkah kita harus teguh. Jika tidak, kita akan berhenti di tempat dan selamanya tidak akan bisa melangkah maju. Jadi, setiap orang hendaknya lebih tekun dan bersemangat.

Menyebarkan cinta kasih ke berbagai tempat dengan hati Buddha

Ikrar dan berkah dapat menumbuhkan kekuatan

Lebih tekun dan bersemangat melatih diri setelah menjalani pelantikan

Mendengar Dharma dan mengukir sejarah Tzu Chi

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 17 November 2015
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 November 2015
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -