Ceramah Master Cheng Yen: Menempa Diri bagai Menempa Besi di Tungku Pembakaran

“Saya sudah bergabung di RS Tzu Chi Taipei selama 3 tahun lebih, tepatnya 3 tahun 5 bulan. Tahun ini, saya diajak untuk berpartisipasi dalam pementasan bab Sepuluh Pahala dari Sutra Makna Tanpa Batas. Dalam pahala pertama dikatakan bahwa keyakinan adalah sumber dari segala kebajikan dan pahala. Orang yang belum bertekad hendaknya bertekad dan orang yang bermalas-malasan hendaknya tekun dan bersemangat melatih diri. Saya merasa bahwa yang saya baca itu sangat sesuai dengan pemikiran saya,” kata Zhang Yan kepala departemen bedah jantung.

“Saya tidak ingin menyia-nyiakan kehidupan ini. Saya akan terus menekuni profesi saya dan tekun belajar. Inilah pemahaman paling mendalam yang saya peroleh dari pementasan kali ini. Berkat adanya kesempatan ini, saya dapat berintrospeksi dan memikirkan kembali dari mana keyakinan saya dating dan ke mana arah tujuan saya kelak,” pungkasnya.

“Pada tanggal 1 Oktober tahun ini, saya genap 6 tahun bergabung di RS Tzu Chi. Di departemen reumatologi dan imunologi, saat menangani pasien kritis, jika kami memberi tahu keluarga pasien bahwa ada pengobatan tertentu yang tidak ditanggung jaminan kesehatan, terkadang ada yang kesulitan dalam biaya atau bertanya, ‘Setelah kami mengeluarkan biaya, apakah pasien dapat diselamatkan?” kata Chen Zheng-hong Kepala departemen reumatologi dan imunologi.

 

“Namun, di rumah sakit kita, pernah ada satu kasus seperti ini. Saat itu, berhubung pasien berada dalam kondisi kritis, saya berkata pada Kepala RS Chao, ‘Pengobatan ini tidak ditanggung oleh jaminan kesehatan.’ Beliau berkata, ‘Tidak perlu memikirkan hal itu. Lakukan saja yang harus dilakukan. Kami akan mencari bantuan," Lanjutnya.

“Di rumah sakit lain, saya tidak akan memiliki kesempatan untuk ‘lakukan saja yang harus dilakukan untuk mengobati pasien’. Inilah perbedaan rumah sakit kita dengan rumah sakit lain,” pungkasnya.

“Saya tidak pernah berpikir bahwa hal-hal kecil yang saya lakukan setiap hari sama dengan menciptakan pahala. Ini adalah kesan dan pemahaman saya sendiri. Bagaimanapun, dalam menjadi perawat, saya akan sangat tekun dan bersungguh hati. Saya juga akan berusaha untuk membimbing para perawat lain dengan baik. Saya rasa, inilah yang ingin saya sampaikan pada Master. Master tenang saja, saya akan berusaha semaksimal mungkin,” kata Wu Qiu-feng kepala perawat.

Saya dipenuhi sukacita. Kalian bertekad dan berikrar untuk mendedikasikan diri di bidang medis demi menyelamatkan kehidupan. Inilah arah dan tujuan kalian semua.

Tekad dan ikrar kalian tak pernah berubah. Kalian selalu mengasihi dan berusaha untuk menyelamatkan pasien. Saya yakin bahwa dari dahulu hingga kini, ikrar kalian selalu sama. Hanya saja, kita memiliki jalinan jodoh.


Sebelumnya, para dokter dan perawat di sini mungkin bekerja di tempat lain. Meski tetap memiliki arah yang sama, tetapi kebiasaan hidup, cara kerja, dan pola pikir kalian mungkin berbeda-beda. Berkat adanya jalinan jodoh baik, kita dapat berkumpul di sini sebagai anggota keluarga besar Tzu Chi. Dalam organisasi besar ini, kita memiliki kesatuan tekad.

Saya menyadari bahwa kita semua mendedikasikan diri demi kepentingan orang banyak. Baik Anda, saya, maupun dia, semuanya memiliki ego yang berbeda-beda. Ego yang dimiliki oleh setiap orang ini merupakan rintangan dalam kehidupan kita dan membawa noda batin bagi kita.

Berhubung setiap orang memiliki ego, maka terjadilah pertikaian. Inilah yang membuat orang-orang mengalami kesulitan dalam berinteraksi. Jadi, Buddha mengatakan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan karena setiap orang mementingkan ego.

Banyak orang yang tidak tahu untuk berpuas diri. Karena tidak berpuas diri, timbullah penderitaan. Saya sendiri merasa bahwa dalam kehidupan ini, saya berpuas diri setiap hari.

Sejak masih muda, saya selalu merasa bahwa hidup di dunia ini, setiap orang memiliki tanggung jawab. Ibu saya membuat saya merasa bahwa beliau membutuhkan saya. Jadi, saya harus mengurus keluarga dan membantu usaha ayah saya. Ayah saya membuat saya merasa bahwa beliau menyayangi saya. Jadi, saya selalu merasa bahwa hidup saya penuh berkah. Dengan memikul tanggung jawab, barulah kehidupan kita bernilai.


Selain itu, merasa disayangi, kita juga hendaknya bersyukur. Jadi, saya membina rasa tanggung jawab sejak berusia dini dan membina rasa syukur sejak muda. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab dan rasa syukur.

Hidup di dunia ini bagaikan menempa besi di tungku pembakaran. Kita harus terus menempa diri. Menghadapi kehidupan ini, kita memiliki tanggung jawab yang besar dan berat. Kemudian, saya mulai mencari arah tujuan saya. Meski tahu bahwa saya memiliki tanggung jawab dalam hidup ini, tetapi saya mulai berpikir, "Di manakah letak nilai kehidupan saya?" Saya pernah berbagi tentang pengalaman saya ini.

Suatu hari, saya menjinjing keranjang sayur dan pergi berbelanja. Saat akan menyerahkan uang kepada pedagang sayuran, saya berpikir, "Apakah kebahagiaan dalam hidup ini hanya seperti ini?"

Setelah saya berbelanja, pedagang sayuran itu akan mengantarkan belanjaan saya ke rumah. Jadi, saya pun pergi ke Vihara Ci Yun.

Saat saya masuk ke Vihara Ci Yun, Master Xiu Dao berkata, "Mengapa hari ini kamu datang begitu pagi?" Saya tidak menjawab, hanya menarik sebuah kursi dan duduk di samping mejanya.

Saya bertanya, "Apakah seorang wanita merasa bahagia hanya pada saat menjinjing keranjang sayur?" Beliau menjawab, "Demikianlah nasib seorang wanita." Saya berkata, "Wanita juga bisa mengerjakan tugas pria dan memanggul bakul beras bagi dunia."


Inilah percakapan antara saya dan Master Xiu Dao hari itu. Sejak hari itu, saya terus memikirkan bagaimana beralih dari sebuah keluarga kecil ke keluarga besar di dunia ini. Demikianlah hingga saya memiliki jalinan jodoh untuk mendalami Sutra Teratai.

Sejak saat itu, selama lebih dari 50 tahun ini, saya terus membabarkan Sutra Teratai. Sutra Teratai membahas tentang kebenaran alam semesta dan hal-hal yang terjadi di dunia ini. Demikianlah Sutra Teratai yang menakjubkan.

Saya berharap para dokter kita dapat mendalami Sutra Teratai. Ini pasti bermanfaat bagi kehidupan kalian. Sungguh, Dharma yang menakjubkan dalam Sutra Teratai tidak habis untuk diulas.

Singkat kata, saya bersyukur kepada para dokter dan perawat yang membantu saya melindungi kehidupan dan kesehatan dengan kekuatan cinta kasih. Tentu saja, kerja sama yang harmonis merupakan kekuatan kita dalam menyelamatkan kehidupan. Saya bersyukur kepada para dokter dan perawat.

Menjalankan tekad dan ikrar yang sama demi kepentingan orang banyak
Memikul tanggung jawab besar bagi dunia
Menempa diri untuk menyelamatkan semua makhluk
Dharma yang menakjubkan dalam Sutra Teratai tidak habis untuk diulas

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 November 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 16 November 2020
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -