Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Potensi Kebajikan untuk Membina Berkah dan Kebijaksanaan

Saya sering berkata bahwa setiap orang hendaklah menggenggam waktu karena waktu dapat mendukung segala pencapaian kita. Kita harus menggenggam waktu untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Buddha mengajari kita bahwa menabur berkah akan menuai berkah. Dengan adanya berkah, kita akan hidup tenteram. Dengan adanya berkah, kita akan merasa tenang. Dengan demikian, kita akan dipenuhi sukacita.

Saat hidup tenteram dan penuh sukacita, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan, menjernihkan pikiran, dan memahami bahwa dunia ini membutuhkan berkah dan kebijaksanaan. Hidup tenteram adalah berkah. Lalu, bagaimana dengan kebijaksanaan? Dengan kebijaksanaan, kita akan senantiasa mendalami prinsip kebenaran. Buddha terus mengajari kita untuk menciptakan berkah. Inilah ajaran Buddha.


Bodhisatwa dunia mencurahkan perhatian kepada makhluk yang menderita. Di mana ada penderitaan, Bodhisatwa akan menjangkau tempat tersebut. Kita bisa melihat Sierra Leone. Banyak warga yang kekurangan di negara ini. Mereka terlahir di lingkungan seperti ini. Bagaimana mereka memperbaiki kehidupan? Mereka membutuhkan penyelamat dalam hidup mereka.

Berkat para Bodhisatwa dunia yang menolong dan membimbing mereka selangkah demi selangkah, mereka pun bisa berkembang seiring waktu. Kita membantu mereka menerima Pendidikan dan mereka dapat kembali bersumbangsih. Seiring waktu, harapan mereka pun terus bertumbuh.

Enam hingga tujuh tahun lalu, Sierra Leone dilanda bencana besar. Saat itu, insan Tzu Chi bergerak untuk memberikan bantuan darurat dan terus mencurahkan perhatian dalam jangka panjang hingga kini. Demikianlah jalinan jodoh Tzu Chi di Sierra Leone.

 

Kita bukan hanya memberikan bantuan ala kadarnya, melainkan bantuan yang cukup bagi mereka. Kita juga terus-menerus mencurahkan perhatian, bagai air yang membasahi ladang batin mereka sehingga rumput dan pohon yang hijau dapat bertumbuh. Jadi, untuk menabur benih cinta kasih di sana, kita perlu memperluas cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang dalam jangka panjang.

Beberapa tahun ini, sebagai organisasi Buddhis, Tzu Chi bisa menyalurkan bantuan di sana berkat jalinan jodoh pada tahun itu. Kita menggenggam jalinan jodoh ini. Untuk menolong orang yang menderita, kita juga bekerja sama dengan organisasi keagamaan lain di sana, yaitu Caritas Freetown Foundation dan Healey International Relief Foundation.

Meski mereka merupakan organisasi Katolik, sedangkan Tzu Chi merupakan organisasi Buddhis, tetapi kita semua bisa bekerja sama dengan harmonis dan menghimpun kekuatan untuk menolong orang yang membutuhkan.

Saya sangat bersyukur ada banyak Bodhisatwa setempat yang terinspirasi untuk membantu. Dengan membangkitkan kekayaan batin, mereka yang kekurangan juga dapat membantu. Saya sungguh sangat bersyukur atas dukungan warga setempat.

 

Lihatlah, saat beras kita tiba, para relawan lokal bergerak untuk menyiapkan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan. Kita bisa melihat senyuman di wajah orang-orang. Namun, setelah itu, kehidupan mereka akan kembali ke kondisi semula. Mereka tetap akan kelaparan dan kekurangan. Apa yang harus kita lakukan?

Saya terus berkata bahwa kita hendaknya membuka kelas keterampilan, seperti menjahit dan membuat kerajinan tangan, bagi para perempuan di sana. Ini membutuhkan Pendidikan dan pendidikan membutuhkan banyak waktu.

Beberapa hari ini, saya terus mempertimbangkan hal ini. Saya juga berharap dengan kemajuan teknologi, kita dapat membuka kelas keterampilan dalam jaringan agar orang-orang di negara yang pendidikannya tertinggal juga memiliki jalinan jodoh untuk mengikuti kelas. Tentu saja, kita mempersiapkannya selangkah demi selangkah.

Jadi, selain memberikan bantuan darurat untuk mengenyangkan perut mereka, saya juga berharap kita dapat memberikan bimbingan jangka Panjang agar mereka dapat mempelajari kerajinan tangan dan sebagainya.

 

Belakangan ini, sekelompok relawan dari Miaoli kembali ke Griya Jing Si dengan membawa hasil kerajinan tangan mereka, yaitu kain putih yang diwarnai. Mereka menggunakan pewarna alami dari tumbuhan. Alam semesta sungguh menakjubkan. Setiap jenis tumbuhan memiliki fungsinya. Mereka mengembangkan keterampilan mereka.

Namun, tanpa tanaman-tanaman itu, mereka juga tidak bisa mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka. Sungguh, mereka adalah ahli kerajinan tangan. Inilah pengetahuan seni yang diajarkan oleh Buddha.

Para relawan kita sangat telaten dan bersungguh hati mengembangkan keterampilan mereka. Sungguh, pujian untuk alam semesta tidak habis untuk diucapkan setiap hari. Setiap orang bisa mengembangkan potensi kebajikan untuk mewujudkan ketenteraman dan kebahagiaan bagi semua orang. Ini sangatlah sederhana.

Memperoleh ketenangan setelah memahami kebenaran secara tuntas
Menggenggam jalinan jodoh untuk giat menciptakan berkah
Bekerja sama dengan harmonis untuk menolong orang yang menderita
Mengembangkan potensi kebajikan dengan welas asih, kebijaksanaan, dan kreativitas

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Maret 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 02 April 2021
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -