Ceramah Master Cheng Yen: Mengendalikan Nafsu Keinginan demi Meredam Pandemi


Setiap hari, saat menyaksikan siaran berita, saya paling berharap bisa melihat dan mendengar bahwa pandemi telah berlalu. Setiap hari, saya khawatir kurva kasus Covid-19 akan kembali naik. Waktu pun terasa berlalu dengan lambat. Satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi ialah setiap orang bermawas diri dan berhati tulus. Kita harus membangkitkan ketulusan dan memetik hikmah dari pelajaran besar.

Sebelumnya, orang-orang mungkin merasa bahwa hal-hal yang terjadi di dunia ini tidak berkaitan dengan mereka. Setiap hari, mereka mengejar waktu untuk menghasilkan lebih banyak uang dan memperoleh lebih banyak keuntungan. Mereka belum berhenti, mendengar, dan melihat.

Mari kita mengendalikan nafsu keinginan dan lebih banyak mendengar tentang kondisi pandemi di seluruh dunia. Kita bisa melihat dan mendengar banyak kisah yang membuktikan penderitaan yang dibabarkan oleh Buddha. Di manakah letak penderitaan ini? Di dalam batin manusia.


Saat dunia aman dan tenteram, batin manusia diliputi ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Rasa tidak puas membuat manusia diliputi noda dan kegelapan batin. Saat pandemi terjadi, orang-orang tidak memandang penting penyebabnya, malah terus mengejar nafsu keinginan. Semakin besar nafsu keinginan kita, semakin buruk pula kondisi pandemi.

Jadi, nafsu keinginan berbanding lurus dengan pandemi. Jika nafsu keinginan tidak dikendalikan, pandemi juga akan merajalela. Jika semua orang dapat menyelaraskan pikiran dan mengendalikan nafsu keinginan, pandemi juga akan mereda.

Meski kita bisa meredam pandemi dengan mengendalikan nafsu keinginan, tetapi tidaklah mudah untuk melakukannya. Karena itulah, saya terus berkata bahwa kekhawatiran saya sulit dideskripsikan dengan kata-kata.

Sejak lebih dari dua tahun yang lalu, sebelum pandemi merebak, saya sudah berkata bahwa saya sangat cemas dan khawatir karena sangat sulit untuk mengimbau orang-orang mengendalikan nafsu keinginan. Berhubung orang-orang tidak bisa melakukannya, maka saya mengatakannya pun percuma. Jadi, sangat sulit untuk mengimbau orang-orang mengendalikan nafsu keinginan.


Alangkah baiknya jika semua orang dapat mengasihi dan melindungi semua makhluk. Dengan cinta kasih dan welas asih yang utuh ini, setiap orang dapat hidup tenteram dan bahagia, dunia dapat aman dan tenteram, dan semua makhluk dapat hidup berdampingan. Akan tetapi, manusia sering kali melukai hewan.

Karena nafsu keinginan, banyak orang yang tidak bisa hidup berdampingan dengan hewan. Mereka tamak akan cita rasa daging. Hewan-hewan disembelih, lalu direbus, digoreng, dan dipotong-potong hingga akhirnya dimakan oleh manusia. Orang-orang tidak dapat mengendalikan nafsu makan terhadap daging. Karena itulah, sulit untuk mewujudkan ketenteraman dunia.

Kita sering mendengar dan melihat bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Untuk memahami bagaimana bencana terjadi dan membawa penderitaan bagi umat manusia, kita harus lebih bersungguh hati. Bagaimana manusia memperlakukan hewan, demikian pula alam memperlakukan manusia.


Seiring berjalannya waktu, karma kita akan berbuah. Hewan-hewan ternak selalu sangat takut ditangkap dan disembelih. Hewan-hewan itu tengah menuai buah karma mereka, sedangkan manusia tengah menciptakan karma buruk. Dengan karma buruk yang diciptakan ini, mereka mungkin saja terlahir menjadi hewan di kehidupan mendatang serta juga dilukai dan dibunuh. Ini disebut siklus pembalasan. Jadi, kita harus memahami hal ini dengan jelas.

Janganlah kita diliputi ketidaktahuan dan hanya mengejar nafsu keinginan. Jangan demikian. Jika tidak, kita akan menciptakan karma buruk. Kita harus tahu untuk berhenti dari perbuatan buruk dan melakukan semua perbuatan baik. Jika bisa demikian, kita bisa mengendalikan ketamakan dan nafsu keinginan.

Saat ini, kita harus menginspirasi orang-orang untuk membangkitkan niat baik dan membina cinta kasih tanpa pamrih untuk mengasihi dan melindungi semua makhluk. Ini sangatlah penting.    

Ketamakan, kebencian, dan kebodohan adalah penderitaan batin manusia
Manusia menciptakan karma buruk dengan mengejar nafsu keinginan di tengah ketidaktahuan
Mengasihi semua makhluk, berbuat baik, dan berhenti dari perbuatan buruk
Mengendalikan nafsu keinginan dan memahami kebenaran

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 16 Juli 2021
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -