Ceramah Master Cheng Yen: Menggenggam Setiap Detik untuk Meneruskan Jiwa Kebijaksanaan

“Sejak tahun 2015, saya memiliki kesempatan untuk mendengar ceramah pagi Master setiap hari di Aula Jing Si. Saya tak hanya menonton ceramah di DAAI TV, juga lewat konferensi video. Saya merasa sangat bahagia dan menghargai waktu saat mendengar ceramah Master. Setelah mendengar ceramah Master selama beberapa tahun, saya jadi lebih mengerti dialek Taiwan. Yang tidak saya mengerti jadi semakin sedikit,” tutur Erli Tan, relawan Tzu Chi.

“Setelah mendengar ceramah Master, keyakinan saya semakin teguh. Saya sangat yakin akan benar-benar berjalan di Jalan Bodhi dari kehidupan ke kehidupan. Saya berikrar untuk mengajak lebih banyak Bodhisattva datang mendengar ceramah Master. Saya akan lebih tekun dan bersemangat serta menggenggam jalinan jodoh yang istimewa dengan master,” tambahnya.

“Di kesempatan ini, izinkan saya untuk berbicara. Master adalah kaki tangan Buddha dalam membabarkan dharma. Biarkan kami, para relawan Indonesia menjadi kaki tangan Master untuk menyebarkan tekad dan kesungguhan hati Master di Indonesia,” ucap Wylen Djap, relawan Tzu Chi.

Akhir-akhir ini saya merasa saya harus lebih menggenggam setiap detik dalam kehidupan saya karena jika saya bisa berkata lebih satu kalimat, semua orang akan bersedia mendengar dan mendapat manfaatnya. Selama kata-kata itu bermanfaat, msaya harus lebih sering mengatakannya dengan menggenggam setiap detik.


Mulai sekarang, saya ingin memberi tahu kalian bahwa kita tak hanya harus membangkitkan energi kehidupan kita, tetapi juga harus membangkitkan energi jiwa kebijaksanaan. Cinta kasih yang telah kita bangkitkan untuk bersumbangsih tanpa pamrih dan tulus bagi umat manusia, bisa bertahan berapa lama?

Ini semua butuh jiwa kebijaksanaan. Empat Misi Tzu Chi bertujuan untuk meneruskan jiwa kebijaksanaan kita. Semua orang harus bertekad untuk bersumbangsih dengan cinta kasih dan jangan menyerah pada usia lanjut. Kita harus terus bersumbangsih dan bekerja keras sekuat tenaga kita. Namun, kita tak boleh membiarkan generasi berikutnya yang akan meneruskan semangat ini, kehilangan arah. Kalian harus tahu bahwa saya sekarang bisa berbicara dengan kalian karena saya mengerahkan segenap tenaga saya untuk berbicara.

Kini, saya tak dapat berbicara dengan suara yang alami. Saya sungguh harus mengerahkan segenap tenaga saya untuk berbicara. Saya harus mengumpulkan semua tenaga yang ada dalam tubuh saya untuk berbicara. Namun, saya menganggap setiap menit adalah kesempatan terakhir saya untuk berbicara dengan semua orang. Jadi, saya berharap semua orang dapat menggenggam kehidupan kita di dunia ini.

Dalam Sutra Bunga Teratai, Buddha menyatakan bahwa asalkan ajaran Buddha dan prinsip kebenaran ada, jiwa kebijaksanaan Buddha dan kehidupan Buddha tetap ada. Ini disebut usia kehidupan tanpa batas. Jiwa kebijaksanaan Buddha akan abadi di dunia selama berkalpa-kalpa. Jalinan jodoh kita semua terakumulasi dari kehidupan ke kehidupan selama berkalpa-kalpa. Jadi, sekarang kita bisa bersatu hati dan memiliki tekad yang sama untuk bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih.

Kalian semua kembali ke sini untuk berbagi kisah dengan saya. Kalian harus mengandalkan terjemahan untuk bisa mengerti apa yang saya katakan. Ketika kalian ingin berbicara dengan saya dalam bahasa Mandarin, kalian hanya bisa  mencatat lafalnya dengan abjad. Meski demikian, kita masih bisa begitu dekat dan bersama-sama menapaki Jalan Bodhisattva. Jalinan jodoh sangat menakjubkan.


Orang yang mengerti dialek Taiwan saja sulit untuk memahami apa yang saya maksud. Ini pasti lebih sulit bagi kalian. Namun, kalian semua berusaha untuk, memahami ajaran saya dan mempraktikkannya serta bersumbangsih bagi masyarakat di Indonesia.

Kalian benar-benar mempraktikkannya. Kalian jangan hanya merasa bangga dengan apa yang kalian lakukan, tetapi juga harus melepaskan keakuan dan bersumbangsih tanpa pamrih. Dengan demikian, barulah kita bisa mewujudkan kekuatan cinta kasih demi manfaat semua makhluk. Saya juga mendengar kalian mendengar ceramah saya dengan bersungguh hati.

Bodhisatwa sekalian,  entah kalian mendengar ceramah saya pada pagi hari,  siang hari, ataupun malam hari, saya sangat berterima kasih. Saya juga menonton video ceramah saya yang sudah dipasangi teks bahasa Inggris. Kalian bisa membaca teks bahasa Inggris dan mendengar dialek Taiwan. Ketika saya menonton video ceramah saya, saya juga merasa sangat tersentuh karena semua ceramah saya terdengar seperti masih sangat baru dan sangat diperlukan orang zaman sekarang.

Ajaran Buddha dan prinsip kebenaran tak lapuk oleh waktu. Sutra yang saya babarkan sekarang berkaitan dengan kondisi masyarakat saat ini dan apa yang harus dilakukan saat ini. Saya membabarkan prinsip kebenaran bukan hanya menyampaikan teori, melainkan untuk membuka jalan dan membimbing orang ke jalan yang benar. Dengan membabarkan Sutra, sebenarnya saya telah memberi petunjuk arah bagi orang-orang untuk bersama-sama membentangkan jalan dan bersumbangsih dengan cinta kasih setiap hari untuk meringankan penderitaan orang-orang di dunia.

Selain itu, kita juga harus bersumbangsih tanpa pamrih. Sebagai relawan Tzu Chi, kalian menjalankan misi Tzu Chi tanpa menyebutkan nama kalian sendiri. Kalian adalah orang yang berkebajikan unggul yang berkumpul untuk bersama-sama bersumbangsih. Kalian semua tidak memiliki pamrih. Yang ada hanyalah cinta kasih.

Inilah jawabannya. Saya berharap kita semua memegang teguh  tekad dan ajaran kebenaran serta meneruskan jiwa kebijaksanaan. Kita harus berikrar dari kehidupan ke kehidupan. Jalinan jodoh kita semua terakumulasi dari banyak kehidupan berkalpa-kalpa yang lalu. Karena itu, Anda dan saya memiliki tekad yang sama.


Ketika memiliki tekad yang sama, kita bisa membangun ikrar seperti ini. Setelah mendengar kalian semua berbagi kisah, saya akan mengajak kalian semua bersama-sama membangun ikrar. Kita bersama-sama berikrar semoga jalinan jodoh kita berlanjut untuk selamanya. Ini disebut meneruskan jalinan jodoh dari kehidupan ke kehidupan. Jiwa kebijaksanaan tak terbatas. Berapa lama kita hidup di dunia, itu disebut usia kehidupan.

Sebenarnya, menurut Sutra Buddha, jiwa kebijaksanaan lebih penting dari kehidupan fisik yang berwujud. Ini disebut meneruskan jiwa kebijaksanaan. Kita harus memahami bahwa jiwa kebijaksanaan bisa diteruskan hingga tanpa batas. Bodhisatwa sekalian, usia kehidupan kita terbatas. Kini, saat ingin berbicara dengan kalian satu kalimat saja, hati dan otak saya harus sangat bekerja keras. Jadi, saya berharap semuanya bisa menyerap setiap kata saya ke dalam hati.


Menggenggam setiap detik untuk meneruskan jiwa kebijaksanaan

Kehidupan terbatas, tetapi cinta kasih ada untuk selamanya

Tekun dan bersemangat untuk menyerap Dharma ke dalam hati

Orang berkebajikan unggul mempraktikkan Dharma di tengah masyarakat

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Oktober 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy  

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -