Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Kebajikan Semua Orang

Sering kali, lewat siaran Da Ai TV, kita bisa melihat di negara mana pun bencana terjadi, insan Tzu Chi selalu segera muncul untuk bersumbangsih. Bukankah kita hidup pada era adanya Bodhisatwa dunia?

Hampir 60 tahun yang lalu, guru saya berpesan pada saya untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Beliau menyampaikannya dengan pelan dan saya mengingatnya dengan serius. Berhubung mengingatnya dengan serius, saya bertekad untuk mempraktikkannya demi semua makhluk.

Lewat ajaran Buddha, saya menyadari bahwa agar semua makhluk terbebas dari penderitaan, hanya ada satu cara, yaitu tidak mengejar kedamaian dan kebahagiaan diri sendiri. Kita harus berani berkorban dan menghadapi kesulitan. Kita bersumbangsih bukan demi kedamaian dan kebahagiaan diri sendiri, melainkan demi semua makhluk. Jadi, kita berharap semua makhluk terbebas dari penderitaan serta tidak mengejar kedamaian dan kebahagiaan diri sendiri.

Selama lebih dari setengah abad ini, saya menjalani hidup apa adanya. Pernahkah saya melakukan sesuatu demi kedamaian dan kebahagiaan diri sendiri? Tidak.

 

Zaman sekarang, berkat kemajuan teknologi, ada banyak kesempatan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Jalinan jodoh antara orang-orang di seluruh dunia dan Tzu Chi semakin mendalam. Barisan relawan Tzu Chi pun semakin luas dan panjang. Demikianlah kita memperluas cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang.

Jadi, setelah melihat penderitaan di dunia ini, bagaimana kita melenyapkannya? Di seluruh dunia, ada banyak orang yang menderita, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka? Saya hanya memiliki satu harapan, yaitu ada orang tak terhingga yang memiliki hati yang sama dengan saya.

Belakangan ini, saya sering mengulas tentang nilai kehidupan di dunia ini. Kehidupan kita bernilai jika kita dapat bersumbangsih bagi orang-orang yang menderita di dunia ini. Saya sering bertanya pada diri sendiri. Selama beberapa dekade ini, ke manakah kaki saya melangkah? Berapa wilayah yang pernah saya jangkau? Sesungguhnya, wilayah yang pernah saya jangkau sangatlah sedikit.

 

Perjalanan saya sangat singkat. Saya tidak pernah pergi jauh. Ke mana pun saya pergi, saya selalu berada di Taiwan. Saya tidak pernah keluar dari Taiwan. Jadi, perjalanan saya sangat singkat. Meski demikian, hati saya sangat lapang dan tidak terbatas. Setiap detik, yang saya pikirkan ialah orang-orang dan hal-hal di seluruh dunia.

Ketidakselarasan unsur alam dan pikiran manusia telah menimbulkan banyak penderitaan di dunia ini. Iklim telah berubah. Semua orang tahu bahwa kondisi iklim sekarang telah berbeda dengan dahulu. Sungguh, iklim telah berubah. Tahukah kita mengapa ia berubah? Aktivitas sehari-hari manusialah yang membuatnya berubah tanpa kita sadari.

Intinya, jika kehidupan, pola pikir, dan perbuatan manusia selaras dengan prinsip kebenaran, di dunia ini tidak akan ada begitu banyak pencemaran, insiden, dan hutan yang mengalami kerusakan. Menyucikan hati manusia dan membimbing orang ke arah yang benar, inilah yang bermanfaat bagi dunia ini.

 

Pulpen ramah lingkungan ini adalah hasil kerja keras Bodhisatwa daur ulang. Tahun ini adalah tahun ke-31 kita menjalankan misi pelestarian lingkungan. Kita mengumpulkan plastik yang dibuang oleh orang-orang untuk didaur ulang menjadi barang yang berguna. Salah satunya ialah pulpen ini. Satu pulpen terbuat dari satu botol plastik. Pulpen ini sangat bagus. Demikianlah kita bersungguh hati mendaur ulang barang yang tak berguna menjadi barang yang sangat berguna.

Namun, saya ingin memberi tahu orang-orang untuk mengurangi pemakaian plastik dan pemborosan sumber daya alam. Bisakah kita tidak menggunakan 3 atau 4 botol plastik ini? Kita minum untuk menghilangkan dahaga. Bisakah air putih menghilangkan dahaga? Bisa, bahkan lebih baik bagi kesehatan manusia. Ada banyak jenis minuman kemasan yang mengandung perisa buatan yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Karena itulah, sumber air harus bersih.

Saat ini, kita mengalami krisis air. Saya selalu berkata bahwa air adalah sumber kehidupan bagi bumi dan umat manusia. Namun, karena tamak akan cita rasa, orang-orang memproduksi minuman dengan menambahkan berbagai perasa. Air yang bersih bisa langsung diminum. Ini sangatlah sederhana dan bermanfaat bagi kesehatan.

 

Minuman olahan diproduksi untuk memenuhi nafsu keinginan manusia, tetapi berbahaya bagi kesehatan. Ini adalah prinsip yang sederhana. Jika bersungguh hati, kalian akan memahami kebenaran mendalam yang terkandung di dalamnya. Bagaimana kita mengembangkan nilai kehidupan kita? Jagalah pikiran kita agar setiap niat kita dapat membawa manfaat bagi orang lain.

Pikiran yang tidak-tidak hanya akan mencemari hati dan pikiran diri sendiri. Detik demi detik terus berlalu. Seiring berlalunya satu hari, usia kehidupan kita juga berkurang satu hari. Usia kehidupan kita semakin pendek seiring berlalunya hari demi hari. Asalkan kita menuju arah yang benar setiap hari, maka dunia ini akan menjadi Tanah Suci, ruang besar yang dapat menyucikan hati orang-orang.

Saat ini, Tzu Chi dapat menggalang Bodhisatwa dunia di berbagai negara dan komunitas. Himpunan tetes-tetes cinta kasih dari setiap komunitas dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan internasional. Karena itulah, saya sering berkata bahwa Tzu Chi dapat menolong banyak orang dalam waktu singkat berkat himpunan cinta kasih dari banyak orang. Tentu saja, kita juga harus bersungguh hati dalam bersumbangsih.

Mengenang perjalanan menjangkau orang-orang yang menderita
Selangkah demi selangkah mempraktikkan kebenaran di dunia
Menghargai air, mengasihi sumber daya, dan meredam nafsu keinginan
Menghimpun kebajikan semua orang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Maret 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 23 Maret 2021
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -