Ceramah Master Cheng Yen: Mengurangi Volume Sampah dan Menjaga Kebersihan Bumi

Saya melihat kalian semua sehat dan begitu mendedikasikan diri untuk mengasihi bumi. Saya selalu mengingat para Bodhisatwa lansia dari Yunlin dan Jiayi yang mendedikasikan diri dengan penuh cinta kasih.

Saya sering berkata kepada setiap orang bahwa lansia adalah permata bagi dunia. Sungguh, lansia adalah permata bagi dunia. Saat masih muda, mereka menjaga dan merawat keluarga. Kini mereka sudah berusia lanjut. Dahulu, saat masih muda, mereka merawat keluarga dan membesarkan anak-anak hingga kini menjadi insan berbakat di masyarakat. Mereka merawat keluarga dengan baik hingga semua orang sangat sehat.

Meski kini sudah berusia lanjut, tetapi kita tidak pensiun. Kita tetap melindungi bumi dan mencurahkan perhatian bagi orang-orang yang menderita di dunia. Inilah yang membuat kehidupan lansia menjadi terhormat dan bermakna. Terlebih lagi, di masa sekarang, kontribusi lansia bagi bumi dan umat manusia sungguh membuat orang kagum.

“Kakak, sudah berapa lama Anda melakukan daur ulang?” / “Sudah 26 tahun.” / “26 tahun? Coba kalian tebak berapa umurnya sekarang.” / “86 tahun.” / “86 tahun. Ini adalah istrinya.” / “Kakak, berapa usia Anda?” / “84 tahun.”

Kakak-kakak, tahukah kalian bahwa mereka tinggal di wilayah pegunungan? Mereka harus menghabiskan banyak waktu untuk berjalan kaki demi melakukan daur ulang. Akhirnya, mereka tak lagi berjalan kaki. “Bagaimana cara mereka datang ke sini?” / “Kami menumpang taksi.”

doc tzu chi

Mereka menumpang taksi untuk melakukan daur ulang. Mereka melakukan daur ulang selama 20-an tahun dan selama 10 tahun belakangan, mereka menumpang taksi. Mereka menumpang taksi 4 kali dalam seminggu dan menghabiskan 1.600 dolar NT sebulan untuk menumpang taksi dari wilayah pegunungan ke sini. Namun, sekarang sudah tidak lagi. “Sekarang si putra bungsu sudah tinggal bersama dan selalu mengantar kalian, benar?” / “Ya, putra bungsu yang mengantar kami.”

“Apakah Anda senang melakukan daur ulang?” / “Ya, sangat gembira.”

Sepasang Bodhisatwa lansia ini tinggal di Meishan, Jiayi. Empat kali dalam seminggu, mereka menumpang taksi untuk datang ke posko daur ulang. Mereka menghabiskan 1.600 dolar NT dalam sebulan untuk menumpang taksi guna melakukan daur ulang. Mereka telah melakukannya selama lebih dari 20 tahun. Kontribusi mereka sungguh mengagumkan.

Sepasang suami istri ini memiliki hubungan yang sangat baik. Mereka keluar bersama-sama untuk melakukan daur ulang. Tubuh mereka sangat sehat. Anak-anak mereka juga sangat berbakti. Mereka hidup tanpa kerisauan. Kini anak mereka yang mengantar mereka ke posko daur ulang. Anak mereka sangat berbakti. Dia mendukung hal yang ingin dilakukan oleh orang tuanya. Mereka sungguh bernasib baik. Saya mendoakan mereka dengan hati yang tulus.

doc tzu chi

Masalah sampah di Douliu sungguh membuat orang khawatir. Saya sungguh khawatir melihatnya. Sesungguhnya, barang-barang di tengah tumpukan sampah itu sangat berharga ketika masih baru. Namun, ia sudah dibuang sebelum usang sehingga menjadi sampah di sana. Sampah-sampah itu tak dapat terurai sehingga tidak dapat menjadi pupuk. Sampah-sampah itu tak bisa terurai hingga ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.

Seberapa luas wilayah Pulau Taiwan? Ia tidaklah cukup menampung tumpukan demi tumpukan gunung sampah. Jika sampah-sampah itu diratakan dan ditimbun di dalam tanah, coba kalian pikirkan, berapa luas tanah yang kita miliki untuk menimbun sampah? Untuk bercocok tanam, kita membutuhkan tanah yang bersih. Janganlah kita membeli barang hanya karena menginginkannya, lalu membuangnya pada saat sudah tidak menyukainya.

Kita sungguh harus menggalakkan konsep pelestarian lingkungan. Bodhisatwa daur ulang bukan hanya melakukan daur ulang dan mengurangi volume sampah. Meski sudah berusia lanjut, tetapi para Bodhisatwa lansia sangat bijaksana. Mereka sangat paham tentang sumber daya alam. Plastik saja terbagi beberapa jenis. Mereka sangat bersungguh hati dan sabar memilahnya. Meski sudah berusia lanjut, tetapi hanya dengan memegang, meremas-remas plastiknya, dan mendengar suara, mereka sudah mengetahui jenis plastik tersebut.

Sungguh, setiap bidang ada ahlinya masing-masing. Para Bodhisatwa daur ulang kita sungguh bijaksana. Kebijaksanaan mereka tidak dimiliki orang pada umumnya. Sampah-sampah di Douliu sudah tertumpuk sejak lama. Bagaimana cara kita mengatasi masalah ini? Terlebih dahulu, kita harus mengurangi volume sampahnya. Jika tidak, volume sampah akan semakin lama semakin banyak karena orang yang membuang sampah semakin lama juga semakin banyak.

doc tzu chi

Selain melakukan daur ulang sendiri, kita juga harus mengajak orang untuk melakukannya bersama-sama. Kita harus mengajak anak dan cucu serta tetangga kita untuk melakukannya. Kita harus menyosialisasikan konsep daur ulang agar setiap keluarga dapat memilah sampahnya terlebih dahulu sebelum membawanya ke posko daur ulang. Setelah dipilah dengan bersih, maka barang-barang daur ulang itu dapat digunakan kembali. Kita dapat mendaur ulangnya menjadi produk baru. Contohnya, baju berwarna abu-abu, celana putih, dan kaus kaki yang kalian kenakan, semuanya terbuat dari hasil daur ulang plastik. Setelah dipilah, hasil botol plastik diolah menjadi benang sintetis.

 Dengan memilah barang daur ulang, kita dapat menggunakan hasilnya untuk membuat pakaian sekaligus menjaga kebersihan bumi sehingga kita dapat memiliki pangan yang cukup. Jadi, lewat kegiatan daur ulang, kita tidak akan kekurangan sandang dan pangan. Tidak kekurangan berarti hidup berkelimpahan. Kini kita harus menyosialisasikan pelestarian lingkungan. Ini berhubungan erat dengan kehidupan semua makhluk di dunia. Saya berharap semua orang dapat bersungguh hati.

Masalah sampah bukan hanya menjadi perhatian walikota tetapi harus menjadi perhatian semua orang. Semakin banyak sampah, maka lalat dan nyamuk juga akan semakin banyak. Jumlah nyamuk yang banyak juga sangat mengkhawatirkan. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak semakin berkembang biak sehingga tidak menyebabkan penyakit menular.

Singkat kata, saya sangat berterima kasih. Para Bodhisatwa yang berusia 80-an hingga 90-an tahun menjalani hidup dengan bermakna. Saat kita dapat bekerja dengan leluasa, itulah makna dari kehidupan. Saya mendoakan kalian semua. Kalian harus saling memerhatikan. Para anggota Tzu Cheng dan komite juga harus memerhatikan para relawan daur ulang. Para Bodhisatwa lansia ini merupakan senior kita yang sangat dekat. Kalian harus mengasihi mereka.

Para relawan lansia berupaya untuk mengasihi bumi
Bersumbangsih dengan sukarela tanpa takut bekerja keras
Mengurangi volume sampah dan memilah sampah dengan penuh kebijaksanaan
Setiap orang melakukan daur ulang untuk menjaga kebersihan bumi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Juli 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 12 Juli 2017

Editor: Metta Wulandari

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -