Ceramah Master Cheng Yen: Menyalurkan Bantuan dan Tulus Bervegetaris di Tengah Pandemi


Kita melihat kondisi di India sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata. Sulit sekali untuk menggambarkan kondisi yang penuh kesedihan dan penderitaan di sana. Kita harus memandang ke seluruh dunia. Jangan mengira hal-hal yang terjadi di dunia tidak ada kaitannya dengan kita.

Kita harus sadar. Melihat datangnya bencana yang membawa kesedihan, meski kita berada dalam kondisi aman di sini, kita juga harus sadar dan waspada. Kita harus mengingatkan diri sendiri untuk segera meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan. Pencegahan ini harus dilakukan dengan ketat.

Di India, sejak tahun lalu, kita telah bekerja sama dengan kongregasi Bunda Teresa dan Camillian yang dipimpin Pastor Baby Ellickal. Kita terus menyalurkan bantuan bagi mereka. Kemarin, dua hari lalu, dan beberapa hari ini, saya terus berpesan kepada para staf urusan internasional dari Divisi Kerohanian bahwa masa sekarang adalah masa-masa darurat.

Kita harus menjadi guru yang tidak perlu diundang. Jangan menunggu sampai mereka meminta bantuan. Kini kita harus menghimpun kekuatan. Kini, di India, hanya orang-orang di sanalah yang dapat saling memberi perhatian dan membantu. Pastor Baby Ellickal dan timnya tengah berfokus pada pengobatan. Saat ini terdapat 27 orang pastor, suster, dan sukarelawan yang melayani di rumah sakit setempat.


Saat melayani di rumah sakit, mereka semua memiliki pemikiran bahwa jika sampai terinfeksi, mereka tak akan dapat keluar lagi. Saya berpesan kepada staf Divisi Kerohanian kita bahwa kita tidak boleh membiarkan mereka tidak dapat keluar lagi dari rumah sakit. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberi mereka bantuan alat pelindung diri yang cukup. Mereka melayani di rumah sakit dengan kemurahan hati, cinta kasih, dan keberanian.

Kita berharap mereka dapat melayani dengan sukacita dan keluar dari rumah sakit dengan selamat. Jadi, saya berpesan agar kita berusaha membantu mereka supaya para pejuang ini dapat melindungi diri dengan baik sehingga dapat keluar dari rumah sakit dengan selamat. Jadi, kini dibutuhkan cinta kasih orang-orang di seluruh dunia. Orang yang berada dalam kondisi tenteram harus menolong orang-orang yang menderita. Orang yang selamat harus mengulurkan tangan ke tempat-tempat yang berbahaya.

Diperlukan cinta kasih dari semua orang di dunia. Selain bantuan materi yang berwujud, mereka lebih membutuhkan dukungan yang tak berwujud. Namun, ketulusan ini harus diwujudkan. Ketulusan ini hendaknya diwujudkan lewat bervegetaris. Kita semua harus melindungi dan menyayangi kehidupan. Kita semua harus menyayangi semua makhluk, bukan hanya mencintai diri sendiri atau menyayangi nyawa manusia semata. Kita harus mengasihi semua makhluk.

Sebagai wujud cinta kasih kepada semua makhluk, kita harus bervegetaris dengan tulus. Jika kita bervegetaris dan tidak makan daging hewan, tidak akan ada pembunuhan hewan. Jika setiap orang bisa tidak makan daging, kita tidak perlu membunuh makhluk hidup. Ini adalah salah satu bentuk aktivitas melepas satwa.

 

Melepas satwa menumbuhkan pahala yang tak terhingga. Ini menunjukkan cinta kasih yang tulus. Kita juga harus bersama-sama berdoa dengan satu hati. Kita bukan hanya bernyanyi atau mengeluarkan suara, yang terpenting ialah suara hati. Suara hati kita harus diungkapkan dengan tulus. Untuk itu, kita harus melakukan praktik nyata. Jadi, bervegetaris adalah cara tergamblang untuk mengungkapkan suara hati.

Jadi, pandemi kali ini merupakan bencana besar bagi seluruh dunia. Ini juga merupakan peringatan bagi umat manusia untuk mengendalikan pikiran. Kita harus mengendalikan pikiran kita. Jangan selalu menebarkan kegelapan batin, ketamakan, serta kemelekatan. Semua ini adalah kekeruhan.

Kegelapan batin dan ketamakan membuat manusia terus menciptakan karma buruk. Kini kita harus mengendalikan pikiran kita agar tidak menciptakan karma. Kita harus mengendalikan diri. Ini adalah peringatan bagi kita. Kita semua harus membangkitkan ketulusan dan cinta kasih tanpa ego.

Kita semua harus mendukung orang-orang yang melayani sesama dengan mempertaruhkan nyawa tanpa kepastian dapat keluar dengan selamat. Kita harus mendukung mereka agar tidak kehilangan harapan. Saya menitipkan pesan kepada Pastor Ellickal dan timnya agar tak berhenti berharap untuk keluar dengan selamat. Inilah yang mereka lakukan di sana.

 

Kita meminjam kekuatan mereka untuk bersumbangsih bagi warga setempat. Saat mereka kekurangan barang kebutuhan, kita bisa menyediakannya. Kita meminjam kekuatan sumber daya manusia mereka, sedangkan mereka mengandalkan barang bantuan dari kita. Kita hendaknya menyerukan kepada semua orang di dunia, terutama yang selamat dan penuh berkah, untuk mengulurkan kepedulian mereka.

Anggaran bagi bantuan kali ini tidak dapat diperkirakan. Kita semua hendaknya bersumbangsih bersama-sama untuk menghimpun tetes-tetes kekuatan agar menjadi bagaikan tetesan air yang membentuk sungai dan menyatu ke lautan. Kita berharap tetes-tetes sumbangsih ini bisa membantu mereka. Kita berharap semua orang dapat melewati masa-masa ini dengan aman dan selamat.

Kita berharap semua orang senantiasa selamat dan pandemi ini segera berlalu sehingga dunia dapat kembali tenteram. Semoga cuaca dan iklim senantiasa bersahabat dan virus penyakit dapat segera hilang. Kita harus melewati masa-masa sulit ini. Untuk itu, hati manusia harus bersatu, harmonis, saling mengasihi, dan memiliki semangat gotong royong.

Para insan mulia mengadapi bahaya untuk memberi pelayanan di rumah sakit
Berpegang pada keyakinan untuk meneguhkan pikiran
Menyalurkan bantuan penanganan wabah dan tulus bervegetaris
Menjauhi lima kekeruhan demi meredam wabah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 03 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 05 Mei 2021
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -