Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati Manusia Demi Ketenteraman Dunia

Hidup aman dan tenteram dengan pikiran yang selaras merupakan kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan terbesar. Akan tetapi, pikiran manusia sulit untuk selaras. Ini sungguh membuat orang merasa khawatir. Kita bisa melihat iklim yang tidak bersahabat. Tentu saja, ini juga ditimbulkan oleh kekuatan karma umat manusia. Kita hidup di dunia yang penuh dengan Lima Kekeruhan. Jika Lima Kekeruhan tidak dilenyapkan, maka sulit untuk menyelaraskan iklim. Hanya ada dua hal yang dapat kita lakukan. Yang harus segera dilakukan tanpa ditunda-tunda adalah menyucikan hati manusia.

Namun, ini tidaklah mudah. Meski demikian, Buddha selalu mengajari kita untuk tidak bermalas-malasan. Kita tidak boleh mengabaikan orang lain karena kita pasti akan kembali ke dunia ini lagi. Karena itu, kita harus bersungguh hati memperbaiki, membimbing, dan menyelamatkan diri sendiri sekaligus orang lain. Meski tidak berhasil pada kehidupan ini, kita bisa meneruskannya di kehidupan berikutnya. Semua orang harus bekerja sama.

Saya sering mengulas tentang Afrika. Kini, yang mengemban tanggung jawab di sana adalah Mei-juan. Dia hanya seorang perempuan, tetapi harus mengemban tanggung jawab di tujuh negara di Afrika. Kemarin, saat dia kembali ke Griya Jing Si, Saya berpesan padanya untuk menjaga keharmonisan dengan warga setempat. Dia memang menjalin hubungan yang sangat baik dengan warga setempat. Sebelumnya, dia mengemban misi Tzu Chi di tujuh negara bersama Pan Ming-shui. Namun, Pan Ming-shui sering kembali ke Taiwan karena kondisi kesehatan ibunya tidak baik. Karena itu, tanggung jawab ini pun diserahkan kepada Mei-juan. Dia telah melakukannya dengan baik. Dia mendampingi sekelompok relawan dari Durban menuju berbagai negara di Afrika untuk berbagi semangat budaya humanis dan cinta kasih Tzu Chi serta menginspirasi relawan lokal. Dia bergaul dengan mereka dan hidup bersama mereka. Saya sungguh sangat mengagumi dan menghargainya. Untuk pergi ke Namibia dan pulang lagi, mereka harus menempuh jarak sejauh 4.000 km. Meski demikian, dia tetap mengemudikan mobil dan mengantarkan para relawan lokal ke sana.

Singkat kata, demi menyelamatkan dan melenyapkan penderitaan semua makhluk, dia menjalankan misi dengan sukarela. Dia menginspirasi banyak orang, seperti pengusaha dari Taiwan, warga keturunan Tionghoa, dan warga setempat. Dia bisa menginspirasi banyak orang. Kemarin, saya juga berpesan padanya, “Untuk mengemban misi Tzu Chi, kamu membutuhkan bantuan banyak orang”. “Karena itu, kamu harus berterima kasih kepada setiap orang”. “Setelah kembali ke sana, kamu harus membangkitkan cinta kasih setiap orang. “Tolong sampaikan salam saya kepada relawan-relawan di sana”.

Lihatlah, saat berada di dalam mobil, dia juga menggenggam waktu untuk membimbing relawan lain. Inilah kekuatan cinta kasih. Dengan cinta kasih, barulah kita bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama. Menyucikan hati manusia harus segera dilakukan sekarang karena kita tak punya cukup waktu lagi. Tak punya cukup waktu yang sering saya katakan adalah tak punya cukup waktu untuk menyucikan hati manusia.

Memiliki murid seperti Mei-juan, saya sangat gembira dan bersyukur. Kemarin, saya berkata padanya, “Saat kamu menjalin jodoh baik dengan orang lain, bukan saya yang memperoleh manfaat, melainkan dirimu sendiri”. “Berhubung kamu bersumbangsih bagi sesama, maka secara alami, kamu akan dikasihi, didukung, dan dibantu oleh orang lain”. “Ini demi kebaikan dirimu sendiri, bukan demi saya”. “Inilah yang ingin saya bagi denganmu”. Dia berkata, “Benar”. “Master, saya paham”. “Kami selalu mendengar ceramah pagi Master”. “Kami memahami ajaran Master”. Kami berbicara dari hati ke hati dan bisa saling memahami. Dia akan kembali ke Afrika Selatan besok. Saya sungguh sangat bersyukur.

Dengan menyatukan hati, barulah kita bisa menyelaraskan iklim. Jika tidak, sulit untuk menyelaraskan iklim. Sungguh, kita harus bersungguh hati. Memandang ke seluruh dunia, bencana yang terjadi sungguh sangat banyak. Saya tidak bisa mengulasnya satu persatu. Namun, kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Akibat temperatur yang tinggi, lapisan tanah beku mulai mencair. Akibat mencairnya lapisan tanah beku di Rusia, bakteri yang semula membeku di dalamnya aktif kembali. Kini penyakit antraks mulai mewabah di sana.

Di bumi ini, selain ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin, bakteri yang sudah lama membeku juga bisa mendatangkan bencana setelah esnya mencair dan bakterinya aktif kembali. Ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kemisteriusan alam semesta. Kita tidak bisa mengetahuinya dengan jelas.

Namun, kita tahu bahwa jika Bumi aman dan tenteram, barulah manusia bisa aman dan tenteram. Mengapa antarsesama manusia harus saling bertikai? Untuk apa? Kita harus bekerja sama untuk menuntaskan misi kita, yakni menyelamatkan fisik dan batin manusia. Ini tidak bisa ditunda.

Melihat begitu banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia dan kerumitan pikiran manusia, saya sungguh merasa tidak berdaya. Sesungguhnya, bagaimana cara menyelaraskan empat unsur alam dan menyucikan hati manusia? Saya sungguh merasa tidak berdaya. Meski demikian, kita tetap harus bekerja keras karena kita sudah tidak memiliki waktu untuk menunggu lagi.

Kita bisa melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia mulai menggalakkan pola makan vegetaris. Di mana pun berada, selama kita menggalakkan praktik kebajikan, maka tempat itu adalah ladang pelatihan. Setiap tempat merupakan ladang pelatihan. Untuk menyucikan hati manusia dan membimbing orang lain, kita harus memperagung diri sendiri. Saya berharap hati orang yang mendengar perkataan insan Tzu Chi dapat benar-benar tersucikan. Kalian harus lebih bersungguh hati. Kita harus mendisiplinkan diri, baru bisa mendisiplinkan orang lain. Jadi, kita harus senantiasa bersungguh hati.

Dunia yang penuh Lima Kekeruhan penuh dengan bencana

Menyelamatkan fisik dan batin manusia tidak bisa ditunda

Membina benih kebajikan dan menjalin jodoh baik

Mengemban tanggung jawab di berbagai Negara untuk menolong orang yang membutuhkan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Agustus 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina Ditayangkan tanggal 20 Agustus 2016

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -