Suara Kasih : Memperpanjang Usia Barang


Judul Asli:
Mendaur Ulang Barang untuk Memperpanjang Usianya

Melakukan kegiatan daur ulang demi mengurangi emisi karbon
Menghargai sumber daya alam dengan memperpanjang usia barang
Menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia
Senantiasa melindungi bumi agar tercipta keharmonisan hidup

Tempat ini sungguh luas dan nyaman. Dengan penuh cinta kasih, sepasang relawan menyediakan tempat ini agar kita dapat melakukan kegiatan daur ulang. Bila bumi sehat, manusia akan hidup tenteram. Bila bumi tak sehat, manusia tak dapat hidup tenteram. ”Mengapa bumi bisa sakit?” tanya Master Cheng Yen. ”Karena manusia melukainya. Demi mendapatkan keuntungan, manusia merusak alam. Kerusakan yang sangat jelas terlihat adalah kondisi air dan tanah yang buruk,” jawab Master Cheng Yen.

Bagaimana bisa demikian? Ini akibat penebangan hutan guna membuat bahan-bahan bangunan dan kertas. Saya pernah berkunjung ke pabrik kertas. Di dalam pabrik, saya melihat batang-batang pohon yang ditumpuk sangat tinggi. Pekerja pabrik berkata kepada saya bahwa bubur kertas dibuat dari batang pohon. Mereka merendam kemudian mengolahnya. Sebatang pohon yang berusia 20 tahun dapat menghasilkan 50 kilo bubur kertas.

Setelah mendengar hal ini, saya pun mulai menghargai kertas. Saya menggunakan selembar kertas sebanyak 4 kali. Menggunakan kertas berulang kali berarti memperpanjang usianya. Saya sungguh menghargai setiap lembar kertas. Pertama kali menggunakan selembar kertas, saya menulis dengan pensil. Sesudah dipakai, saya tak membuangnya. Saya menulis kedua kali dengan pulpen sehingga menutupi tulisan pensil. Jadi, saya gunakan kertas itu kedua kali dengan pulpen. Setelah dipakai, kertas tersebut saya simpan lagi. Kemudian, saya menulis lagi dengan menggunakan pulpen merah. ”Setelah itu, apakah saya membuangnya?” tanya Master Cheng Yen.  ”Belum,” jawabnya.

Selanjutnya, saya menulis lagi di kertas tersebut dengan menggunakan pulpen bertinta hitam. Jadi, selembar kertas saya gunakan 4 kali. Di tangan saya, usia selembar kertas dapat diperpanjang. Sama halnya dengan kertas ini, setiap barang memiliki usia. Panjang pendeknya usia barang tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Yang tengah kita lakukan sekarang adalah mendaur ulang sumber daya alam sehingga kita tak lagi harus menggali perut bumi maupun menebang hutan. Bumi mengalami kerusakan akibat tindakan manusia yang terus mengeksploitasinya.
  
Beberapa orang bertanya kepada saya, “Master, mengapa iklim belakangan ini tak bersahabat?” “Master, mengapa bencana sering terjadi?” Saya hanya menjawab, “Inilah akibat karma buruk kolektif manusia.” Manusia terus mengejar kepuasan diri sendiri tanpa batas. Mereka terus mengejar tanpa henti. Karena itu, perindustrian terus dikembangkan. Saya terus berkata kepada semua orang bahwa apabila kita dapat melindungi bumi dengan penuh cinta kasih dan senantiasa memberi manfaat bagi sesama, maka akan tercipta keharmonisan dan kedamaian di atas bumi ini.

”Kita baru saja melewati bulan 7 Imlek. Bukan begitu?” tanya Master Cheng Yen kepada para relawan Tzu Chi. ”Benar,” jawab mereka. Banyak orang berkata bahwa pada bulan 7 Imlek kita harus bersembahyangdan membakar banyak uang kertas agar mendapatkan keselamatan. Namun, beberapa tahun belakangan ini saya terus berkata kepada kalian bahwa kita harus memiliki keyakinan yang benar. Sesungguhnya, para Buddha, Bodhisatwa, dan pelindung Dharma berharap kita memiliki hati yang tulus. Mereka ingin kita dapat saling membantu dengan penuh ketulusan dan cinta kasih. Mereka ingin membimbing kita berjalan di jalan yang benar. Membakar uang kertas hanya akan menciptakan emisi karbon dan mencemari udara. Perindustrian telah sangat mencemari udara. Membakar uang kertas  membuat pencemaran semakin parah.

Lihatlah, tahun ini, insan Tzu Chi mengadakan acara doa bersama di banyak tempat dan mengajak semua orang  berdoa dengan tulus. Ini juga merupakan salah satu  usaha pelestarian lingkungan. Sebelum datang ke sini, saya menerima telepon dari ketua pelaksana Tzu Chi Kanada. Ia berkata bahwa pemerintah setempat telah mengundang insan Tzu Chi untuk bekerja sama dengan mereka  dalam mensosialisasikan kegiatan pelestarian lingkungan.

Ember hijau. Buanglah sisa makanan di ember hijau. Insan Tzu chi berbagi  prinsip kegiatan daur ulang dengan warga lokal. Dalam waktu 3 hari, jumlah sampah berkurang dua pertiga. Saya sungguh tersentuh melihat hal ini. Di Tiongkok tengah direncanakan sebuah festival kebudayaan. Koordinator acara mengundang insan Tzu Chi untuk berbagi bagaimana cara kita menyebarkan cinta kasih dan kebajikan ke seluruh Taiwan.

Mereka berharap kita bisa berbagi pengalaman. Saya sungguh senang atas hal ini. Jadi, kita harus bersungguh hati. Kita berharap tak hanya warga Taiwan, melainkan semua orang di dunia ini tahu bahwa di Taiwan, banyak orang berhati baik yang senantiasa melakukan kebajikan.

“Apakah kalian juga senang atas hal ini?” tanya Master Cheng Yen. “Ya,” jawab relawan Tzu Chi serempak.  Karena itu, saudara sekalian, dengan adanya kalian, para Bodhisatwa dunia, yang berkumpul di tempat ini, tempat ini menjadi penuh berkah.

”Apakah kalian merasa panas di sini?” tanya Master Cheng Yen lagi. ”Tidak,” jawab para relawan karena kami menggunakan kipas angin. Itu karena batin kalian merasa tenang. Lihatlah tempat tak begitu luas ini. Bagaimana pun, kita berterima kasih kepada orang yang telah menyediakannya. Kita memiliki sangat banyak relawan. Barang daur ulang yang dikumpulkan tak sedikit sehingga tempat yang luas pun terasa tak cukup. Namun, di tempat yang terbatas ini kalian semua bersumbangsih dengan sukarela. Ini adalah tempat pelatihan para Bodhisatwa. Karena itu, tempat ini disebut juga “rumah” Bodhisatwa.

Orang-orang berkumpul di tempat ini untuk melakukan kegiatan daur ulang, yakni memperpanjang usia barang. Kita memilah barang daur ulang dengan teliti dan mengolahnya agar dapat dipergunakan kembali. Pahala kalian sungguh tak terkira. Saya tak harus harus bagaimana mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian. Yang dapat saya lakukan hanyalah datang secara langsung ke sini untuk mengucapkan terima kasih kepada kalian.

”Terima kasih, Master,” kata para relawan.  Kalian telah bekerja dengan penuh kesungguhan selama beberapa tahun ini. Saya berharap kalian dapat menginspirasi lebih banyak orang dan menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Dengan demikian, akan ada semakin banyak orang yang bergabung dengan Tzu Chi

dan menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. ”Apakah kalian mengerti?” tanya Master Cheng Yen. ”Mengerti,” jawab mereka serempak.  ”Apakah kalian senang atas kedatangan saya?” demikian Master Cheng Yen bertanya kembali. ”Senang,” kata para relawan kembali.  Lalu Master Cheng Yen berkata, ”Jagalah diri kalian baik-baik. Terima kasih.”

Diterjemahkan oleh: Lena
 
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -