Master Bercerita: Ibu dan Anak Setan Kelaparan

Malam hari sangat gelap dan panjang. Kapan baru langit terang kembali? Pikiran manusia awam bagai diselimuti oleh kegelapan yang panjang. Namun, ada orang berpikir bahwa di tengah malam yang panjang, mereka dapat menikmati keindahan bintang dan bulan.

Suasana malam hari seperti itu juga sangat nyaman. Di tengah suasana yang tenang tanpa diganggu orang, mereka dapat menikmati keindahan langit di malam hari. Melihat langit luas yang penuh dengan bintang, suasana hati mereka sangat baik. Karena itu, mereka tidak mengejar siang hari dan melihat matahari.

Di siang hari, kita dapat melihat segala sesuatu di bumi dengan jelas. Contohnya sifat hakiki manusia. Saat sifat hakiki terbangkitkan, kita akan memiliki kebijaksanaan untuk membedakan segala sesuatu. Kita dapat memahami semua prinsip kebenaran dan segala sesuatu.

Kehidupan di dunia ini terdapat banyak penderitaan. Setelah memahami prinsip kebenaran, secara alami kita dapat merenung dengan bersungguh hati dan mencari cara untuk terbebas dari penderitaan. Di dalam Sutra Aneka Permata ada sebuah kisah seperti ini.

doc tzu chi indonesia

Suatu kali, seorang Arhat bernama Jeyata memimpin para muridnya masuk ke kota untuk menerima persembahan. Saat akan memasuki pintu kota, beliau terlihat sangat sedih dan tidak bersemangat. Namun, beliau tetap masuk ke dalam kota. Para muridnya menerima persembahan di dalam kota. Akan tetapi, Arhat itu keluar dengan mangkuk kosong.

Raut wajahnya terlihat sangat sedih. Para muridnya merasa sangat aneh. Lalu seorang muridnya bertanya, "Guru, apa yang terjadi? Mengapa Guru terlihat sangat sedih?" "Saat akan memasuki pintu kota, saya melihat seorang anak setan kelaparan menangis dengan sedih. Dia berkata kepada saya bahwa ibunya pergi mencari makanan dan memintanya untuk menunggu di luar pintu kota. Dia sudah menunggu di luar pintu kota selama 70 tahun."

"Jika Anda masuk ke dalam kota, bantulah saya mencari ibu saya." "Saya sungguh bertemu dengan ibunya. Ibunya tetap sangat kurus dan kelaparan." "Anakmu sudah menunggumu di luar pintu kota selama 70 tahun. Mengapa kamu tidak pergi mencarinya?"

"Saya juga sangat merindukan anak saya. Namun, semua makanan yang saya lihat dan inginkan, semuanya menjadi kotoran, dan darah nanah. Saat saya menemukan makanan, setan kelaparan lain yang lebih kuat dari saya akan merebutnya. Suatu hari, akhirnya saya mendapatkan sedikit darah nanah. Namun, saat sudah mendekati pintu kota, saya dihalang oleh sekelompok setan kelaparan yang lebih kuat dari saya. Yang Mulia, tolong bawa saya keluar. Saya juga sangat merindukan anak saya."

doc tzu chi indonesia

Akhirnya ibu dan anak itu bertemu. Makanan yang mereka nikmati adalah nanah dan darah yang berbau tidak sedap. Arhat itu bertanya, "Sudah berapa lama kalian berada di sini?" Sang ibu menjawab, "Saya sudah berada di sini sejak kota ini baru akan dibangun hingga bangunannya rampung. Lalu, saya melihat kota ini rusak. Kemudian, dibongkar lagi untuk dibangun kembali. Hingga kini, fase itu sudah berulang sebanyak 7 kali. Kini kota ini sudah berusia ratusan tahun. Kota ini sudah melalui 7 kali pembangunan."

Dari sini terlihat bahwa kehidupan di alam setan kelaparan sangat panjang dan harus mengalami penderitaan tak terkira. Setelah mendengar kisah ini, kita dapat memahami bahwa hanya di alam manusia kita dapat melatih diri. Kehidupan di alam manusia sangat singkat dan penuh penderitaan, sedangkan kehidupan di alam setan kelaparan sangatlah panjang. Bukankah itu bagaikan malam hari yang panjang?

Di alam manusia, saat malam hari, kita masih dapat melihat bulan dan menikmati pemandangan malam hari. Sungguh, saat kegelapan batin bangkit, kita akan terlahir di tiga alam rendah dan menjalani hidup dalam kegelapan. Saat itu, apakah masih ada pemandangan indah di malam hari? Sebagai manusia, kita sungguh harus memanfaatkan waktu.

doc tzu chi indonesia

Pada kehidupan di alam manusia, kita juga dapat melihat lima alam lain. Kalian pasti tahu bahwa lima alam meliputi alam surga, alam manusia, alam neraka, alam setan kelaparan, dan alam binatang. Alam manusia adalah salah satu di antaranya. Jika melakukan kejahatan, kita akan terlahir di tiga alam rendah. Jika berbuat baik, kita akan terlahir di alam manusia dan alam surga.

Karena pernah melakukan sedikit kebaikan, kini kita dapat terlahir sebagai manusia. Kita harus menghargai kesempatan terlahir sebagai manusia. Setelah mendengar ajaran Buddha, kita juga harus tekun dan bersemangat. Kita jangan tersesat di dalam kegelapan.

Kita harus segera menemukan cahaya untuk menyinari semua makhluk. Kita juga harus memahami kebenaran tentang penderitaan dan merenungkannya sepenuh hati agar dapat terbebas dari penderitaan. Untuk itu, kita harus menggenggam waktu dengan baik.

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -