Sanubari Teduh: Buah Karma Ditanggung Sendiri - Bagian 1/2

Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari kita mengulas tentang pikiran. Apakah kita sudah menjaga pikiran  dengan baik? Jika pikiran tidak dijaga dengan baik, maka ia sangat mudah berkeliaran, sehingga terkadang dapat menutupi hati nurani kita.

Apakah kita sudah senantiasa menjaga pikiran dengan baik? Pikiran kita haruslah sederhana. Janganlah kita memiliki niat tidak baik, karena akan memicu munculnya masalah. Karena itu, kita harus senantiasa menjaga pikiran dengan baik.

Di dalam Sutra sering diungkit bahwa setiap niat yang timbul dapat menciptakan karma buruk. Karena kita membangkitkan niat tidak baik, maka terciptalah karma buruk. Setiap tindakan dan ucapan kita juga dapat menciptakan karma buruk. Janganlah kita berpikir tidak ada orang yang mengetahuinya. Sesungguhnya, pikiran manusia dan alam saling berhubungan erat. Karena itu kita semua harus senantiasa menjaga pikiran dengan baik.

doc tzu chi

“Segala niat yang timbul memicu terciptanya karma. Jangan menganggap suatu tindakan dan ucapan kita tidak diketahui orang lain, sesungguhnya hati kita dan hukum alam tidak buta terhadap itu semua.”

Perbuatan apa yang kita lakukan, maka kita sendiri yang akan menerima akibatnya. Sedikitpun kita tidak bisa menghindar. Karena itu kita harus bersungguh hati.  Jika kita menyimpan niat tidak baik, masalah bukan hanya mengintai di alam manusia dengan banyaknya masalah dengan orang lain. Bahkan setelah kita meninggal dunia, kita tetap tak dapat menghindar dari karma.

Kita tetap harus senantiasa menjaga hati nurani kita dan menjaga pikiran kita. Dengan begitu barulah kita tidak akan melakukan kesalahan. Harap semua selalu bersungguh hati. 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh: Buah Karma Ditanggung Sendiri – Bagian 1/2 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -