Sanubari Teduh: Memahami Kebenaran dengan Kebijaksanaan Murni

Dengan Pahala yang timbul dari pertobatan atas segala noda dari tiga racun batin, dari kehidupan ke kehidupan, semoga tiga jenis kebijaksanaan dipahami, tiga penembusan diketahui jelas, tiga penderitaan lenyap, tiga ikrar terpenuhi.

Saudara se-Dharma sekalian, kita sudah membahas pengakhiran kebocoran, artinya, jika noda batin sudah semakin berkurang dan kegelapan batin sudah dibersihkan seluruhnya, maka dengan sendirinya batin kita akan semakin cemerlang. Tentu, agar kondisi batin suci dan kebijaksanaan cemerlang, kita harus membenahi pikiran kita. Jadi mendengar, merenung, dan praktik sangat penting. Setelah mendengar ajaran baik, merenungkan dan memahaminya lalu dapat mempraktikkannya; tindakan dan pandangan sejalan dengan Dharma yang didengar. Inilah kebijaksanaan.

Jika mengetahui kebenaran, tetapi tidak menyerapnya ke dalam hati, tetapi masih berkutat dalam noda batin, maka kebenaran ini hanya menjadi wawasan semata. Jika mengetahui kebenaran, lalu dapat menyelaminya dengan batin yang murni tanpa terganggu noda batin, maka inilah kebijaksanaan.

Kebijaksanaan adalah pahala. Ini adalah pahala yang kita kembangkan. Untuk itu kita harus giat. Setelah giat, kita akan mendapat buahnya. Kita tidak hanya mengerti setelah mendengar atau hanya sebatas tahu. Jika hanya sebatas tahu dan tidak menyelaminya maka itu tidak jauh berbeda dengan tidak tahu. Jadi kita harus memupuk kebijaksanaan ini.

doc tzu chi

Kita harus terus mendengar, terus merenung, dan terus menjalankan praktik. Inilah kualitas pelatihan. Kualitas pelatihan ini juga harus terus dipupuk untuk dapat terwujud. Dengan demikian, dari kehidupan ke kehidupan, apa yang akan kita dapatkan? Tiga kebijaksanaan dan tiga penembusan. Jadi kita harus tahu bahwa memiliki kebijaksanaan yang menembus masa lalu, masa kini dan masa depan bukan berarti memiliki kesaktian, melainkan memiliki pemahaman yang jelas.

Untuk memiliki pemahaman yang jelas kita harus melenyapkan noda batin. Dengan begitu kita bisa mencapai tiga kebijaksanaan dan tiga penembusan. Kita harus memiliki pemahaman, baru dapat terbebas dari penderitaan. Dengan begitu barulah tiga penderitaan lenyap dan tiga ikrar terpenuhi.

Tiga Penderitaan : Derita Sengsara, Derita Kelapukan, dan Derita Perubahan. Yang pertama dari tiga penderitaan adalah derita sengsara, ia adalah penderitaan di tengah penderitaan ini disebut derita sengsara, disebabkan oleh kebocoran lima agregat. Kebocoran sama dengan noda batin. Kita datang ke dunia dengan terus membawa kekuatan karma akibat noda batin, kekuatan karma ini memicu terbentuknya perpaduan lima agregat.

Lima agregat meliputi rupa, perasaan, persepsi, dorongan karma dan kesadaran. Tubuh bentukan lima agregat ini senantiasa merasakan tekanan. Segala fenomena mengalami empat fase dan selalu berproses tanpa henti, ini membawa derita perubahan. Sejak kita lahir hingga saat ini, bahkan hingga masa depan hingga kehidupan kita berakhir, hingga kehidupan selanjutnya, kita mengalami proses perubahan.

Segala yang berkondisi tidak akan hilang begitu saja. Semuanya memiliki proses. Salah satu dari lima agregat adalah dorongan karma. Dorongan inilah yang menggerakkan proses dalam keseharian kita. Tanpa terasa, berbagai hal terus timbul. Tanpa terasa pula, berbagai hal lenyap. Segalanya terus berubah dan berproses, mulai dari masa kecil, masa remaja, masa muda hingga masa tua.  Kondisi manusia terus berubah dalam fase-fase itu.

Perubahan juga memungkinkan kita untuk memupuk segala sesuatu. Perubahan memungkinkan sesuatu  menjadi ada. Sesuatu yang ada atau dimiliki dapat memicu ketamakan. Ketamakan akan memicu pengejaran keinginan. Pengejaran keinginan menimbulkan kemelekatan yang kemudian memupuk banyak karma. Dalam Proses ini manusia mengalami fase tua, sakit, mati fase timbul, berlangsung, berubah dan lenyap, serta pembentukan, keberlangsungan, kerusakan, kehancuran.

Fase-fase ini terus berjalan dan membawa dunia ke arah kerusakan, membawa bumi ke arah kerusakan, serta membawa manusia ke arah penyakit dan kematian. Ini proses dari segala yang berkondisi. Ini derita perubahan. Tiada yang tetap dan abadi di dunia ini.

Jadi, setelah mengetahui kebenaran ini dan memahami penderitaan, kita hendaknya selalu meningkatkan kewaspadaan dan bersungguh hati menyelami kebenaran. Harap semuanya selalu bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari video Sanubari Teduh: Memahami Kebenaran dengan Kebijaksanaan Murni.

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -