Sanubari Teduh: Tidak Belajar Berakibat Kesesatan

Saudara se-Dharma, setiap hari dan setiap waktu, kita hendaknya memperhatikan pikiran kita. Jika pikiran tersesat, noda batin akan muncul. Karma buruk akan bertambah hari demi hari.  Jika pintu hati kita tertutup, maka kita akan makin jauh dari kebajikan. Saat batin kita tertutup, kebijaksanaan kita terhalang. Kita harus selalu waspada akan hal ini.

Jika batin kita tersesat, maka noda batin pasti muncul. Dengan begitu karma buruk pun akan terus bertambah seiring waktu. Semua ini disebabkan karena  pintu hati kita sudah tertutup. Karena itu, ajaran yang baik tidak dapat masuk.  Kita menjadi sangat mudah menyalahi Dharma. Hanya kebajikan yang dapat melindungi pikiran kita. Jika kita kehilangan pikiran baik, maka pikiran buruk akan terus merasuki   batin kita. Jadi pikiran bajik sangatlah penting.

Sering dikatakan bahwa hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tak berbeda. Setiap orang memiliki cermin batin yang jernih. Hanya saja, karena cermin ini tertutup, maka pikiran kita bisa tersesat. Dengan begitu kebijaksanaan akan terhalang. Kondisi luar menutupi kita sehingga mata kebijaksanaan kita jadi kabur. Dengan kalimat yang sederhana ini, diharapkan setiap orang dapat mengingatkan diri sendiri.

Di dalam teks dikatakan, “Kami semua sejak masa tanpa awal hingga kini terus memupuk dan menghimpun kegelapan batin hingga menutupi mata hati. Mengikuti noda batin, kami telah menciptakan pelanggaran tiga masa.”

Dari beberapa kalimat ini kita dapat memahami bahwa kita semua adalah murid Buddha. Setiap hari kita harus membangkitkan hati yang tulus untuk bertanya pada diri sendiri. Sejak masa tanpa awal, kita terus terombang-ambing di lautan penderitaan. Di dunia Saha ini, siapakah yang tidak menderita? Hanya saja, hati nurani kita tertutup sehingga tenggelam dalam pengejaran kenikmatan. Sesungguhnya orang seperti ini juga menderita.

doc tzu chi

“Sejak masa tanpa awal hingga kini, kita tenggelam dalam lautan penderitaan akibat sebersit ketidaksadaran yang paling awal. Kita tidak belajar dan terus tersesat, maka di sebut gelap batin.” Ini karena ketidaksadaran sejak awal. Saat kita terlahir ke dunia ini, kita sudah membawa ketidaksadaran seperti ini. Terlebih lagi, sejak masa tanpa awal, kita semua entah sudah melakukan berapa banyak kejahatan, menciptakan berapa banyak karma buruk, menjalin berapa banyak jodoh buruk, dan menanam berapa banyak benih buruk. Segala benih yang tertanam ini terus terakumulasi selama berkalpa-kalpa lamanya.

“Kalpa” bagaikan butiran pasir. Sungguh sulit untuk menghitungnya. Karena itu, disebut “terus menghimpun”. Kita terus menghimpun dan memupuk karma buruk tanpa berkesempatan untuk membersihkannya. Batin kita harus senantiasa bersih, barulah mata kebijaksanaan kita tidak terhalang.

Jangan hanya berusaha terlihat baik. Jika kita hanya ingin terlihat baik tanpa memegang prinsip, maka kita tak akan dapat membedakan benar dan salah dengan jelas. Inilah yang disebut mata kebijaksanaan terhalang. Kalimat ini mungkin agak sulit dimengerti. Saya kembali mengulangnya untuk kalian. Segala hal yang kita lihat dan segala prinsip harus kita cerna dengan jelas. Kita harus bisa membedakan benar dan salah dengan jelas.

Saudara sekalian, kita sungguh harus menjaga pikiran dengan baik. Jika batin kita tersesat, kita semua akan risau dan karma buruk kita akan semakin bertambah. Jika pintu hati kita tertutup,  kita akan jauh dari kebajikan.

Mata kebijaksanaan kita akan terhalang. Meski mata kita jelas-jelas terbuka dan dapat melihat benda dengan jelas, tetapi kebijaksanaan kita terhalang oleh berbagai kondisi luar. Karena itu, harap semua lebih bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh: Tidak Belajar Berakibat Kesesatan.

 GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -