Sanubari Teduh: Tiga Kali Pemutaran Roda Dharma - Bagian 1/2

Dengan memahami penderitaan dan kekosongan, hidup harmonis dalam segala kondisi. Saat mengubah jodoh buruk menjadi jodoh baik, barulah batin kita akan damai dan mampu memutar roda Dharma dengan dua belas aplikasi. Sebelumnya kita telah membahas ini. Kita harus terlebih dahulu mengetahui penderitaan. Setelah mengetahui penderitaan, barulah kita dapat memahami sebabnya.

Dengan begitu dalam kehidupan sehari-hari, barulah kita dapat melihat segala sesuatunya dengan jelas. Inilah cara untuk mengurai belenggu dalam hubungan antar manusia untuk kemudian menyelami kebenaran.

Apa yang disebut penderitaan? jika tidak mengetahui penderitaan, kita akan sulit memahami kebenaran lannya. Jika tidak memahami penderitaan, maka saat mendengar tentang sebelas kekosongan, bukankah kita akan melekat padanya? Jika kita melekat pada kekosongan, kita malah akan kembali menciptakan karma buruk.

Jadi jika ingin berpegang pada jalan tengah dan memahami kebenaran sejati, kita harus memahami penderitaan. Karena itu, setelah mencapai pencerahan, saat pergi ke Taman Rusa Rsipatana  dan membabarkan Dharma kepada lima pertapa, ajaran pertama yang Buddha babarkan adalah Empat Kebenaran Mulia yang meliputi penderitaan, sebab penderitaan, akhir penderitaan, dan jalan mengakhiri penderitaan.

doc tzu chi

Saat Buddha membabarkan kebenaran ini, apakah semua orang langsung paham? Belum. Karena itu Buddha harus membabarkan Empat Kebenaran Mulia sebanyak tiga kali. Karena itu ada istilah 12 aplikasi dalam 3 kali pemutaran roda Dharma. Sebagai praktisi, kita harus memahami ajaran pada pemutaran Roda Dharma pertama ini.

Pelatihan ke dalam diri tak boleh diabaikan. Apa yang harus dilatih di dalam diri? Tadi kita sudah membahasnya. Dalam kehidupan sehari-hari, saat bersentuhan dengan orang dan hal, saat indra bersentuhan dengan objek, enam kesadaran kita bisa terangsang oleh sebelas kecenderungan umum. Sehingga noda batin mengotori batin kita.

Dengan adanya noda batin, kita akan menciptakan karma buruk. Jadi, jika kita dapat memahami penderitaan dan berbagai Dharma yang kita bahas di awal, maka kita hendaknya sadar dan waspada saat menghadapi orang dan hal dalam keseharian. Jangan sampai kita berbuat kesalahan. Kita harus terlebih dahulu menyucikan batin kita. Inilah pelatihan diri ke dalam diri.

Saudara sekalian dengan pelatihan ke dalam, kualitas diri akan tampak di luar. Untuk dapat membimbing semua makhluk, kita memerlukan jalinan jodoh. Kita sudah tahu kisah Buddha Sakyamuni dan Bodhisatwa Maitreya saat melatih diri. Kisah ini menunjukkan pentingnya menjalin jodoh baik dengan semua makhluk.

Pelatihan ke dalam diri juga sangatlah penting. Dengan begitu barulah kita bisa menginspirasi semua makhluk. Setibanya di taman Rusa Rsipatana, Buddha memutar roda Dharma Tiga kali. Harap semua selalu bersungguh hati.

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -