Sanubari Teduh: Virus Penyakit Bathin

Saudara se-Dharma sekalian, sebagai praktisi Buddhis yang terpenting adalah niat dalam hati. Kita harus menjaga hati dan pikiran, setiap detik, setiap hari, dan setiap waktu, karena jika kita dapat menjaga pikiran dengan baik, kita akan dapat kembali pada hakikat sejati dan hati kita akan semakin dekat dengan jalan para bijaksana, semakin dekat dengan ajaran Buddha, dan yang terpenting semakin dekat dengan Buddha.

Setiap orang melatih diri tak lain adalah demi mencapai kebuddhaan. Mencapai kebuddhaan adalah tujuan praktisi Buddhis. Makhluk awam dan Buddha hanya terpisah oleh noda batin. Noda batin dapat membuat kita berjalan menujuh arah yang salah, di jalan yang menyesatkan dan menyimpang, sehingga menciptakan banyak karma buruk.

Jika kita dapat menyadari bahwa semua ini hanya disebabkan oleh noda batin, maka sesungguhnya noda batin adalah Bodhi. Yang telah sadar  disebut Buddha, yang belum sadar disebut makhluk awam. Yang sadar merealisasi Bodhi, yang belum sadar diliputi noda batin. Baik Buddha maupun makhluk awam, Bodhi maupun noda batin, sesungguhnya sama. Semua orang memiliki hakikat kebuddhaan.

Hanya saja kita diliputi kegelapan batin tanpa disadari menimbulkan Tiga Aspek Halus, yaitu noda batin yang sangat halus. Jadi virus batin ini telah menginfeksi hakikat sejati kita. Dan virus ini terus berkembang biak, menghasilkan lebih banyak lagi virus batin. Kita pun masih tidak menyadarinya dan membiarkan virus ini terus berkembang.

doc tzu chi

Berani mengakui kesalahan, bertobat secara terbuka, karma buruk baru dapat terkikis. Takut orang lain mengetahui kesalahannya, tak berani mengakui kesalahan, dan tak bersedia bertobat, hanya akan berputar dalam lingkaran karma buruk selamanya.

Ucapan ringan dari seseorang yang masuk ke dalam hati kita, baik yang membuat kita senang maupun kesal, ketika kita menjadi melekat padanya, berarti kita telah menanam virus batin. Dalam melatih  diri, kita harus bisa menjaga batin. Apapun kondisi di luar yang harus kita hadapi setiap hari, betapa pun kecilnya masalah yang ditemui, baik yang menyenangkan maupun yang membuat kita cemas atau marah, ketika masalah-masalah ini muncul,  karena adalah makhluk awam, maka emosi dan nafsu masih dapat timbul.

Apapun kondisi yang kita hadapi dan perasaan yang kita rasakan, apakah dendam, kebencian, cinta, nafsu keinginan, maupun perasaan yang rumit lainnya, perasaan seperti ini, hendaknya jangan terus dipendam di dalam hati. Apapun kondisi yang kita hadapi, kita harus dapat menyaringnya. Setelah menyaringnya, lihatlah apa yang harus kita lakukan, dan lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Sesuatu yang tak perlu kita lakukan, harus segera kita lenyapkan dari dalam hati. Inilah yang disebut benih dalam hati. Benih yang baik kita tanam sungguh-sungguh, benih yang buruk harus kita buang. Jadi hati bagaikan sepetak sawah. Hati bagaikan sebuah dunia.

Saudara sekalian, makhluk awam dan Buddha pada hakekatnya setara, hanya saja kita memiliki seberkas kegelapan batin. Kegelapan batin ini merupakan virus, yaitu virus bagi batin kita, yang menyebabkan kita setiap hari terus menerus menciptakan karma buruk. Kita harus bersyukur karena para Buddha dan Bodhisatwa datang ke dunia sebagai tabib yang memberi obat sesuai penyakit.

Sebagai kaum monestik, kita harus memiliki tekad yang benar, berdiri di garis depan dalam masyarakat untuk memerangi virus batin. Kita harus menjaga dan merawat orang lain. Ajaran Buddha membuat kita tahu obat apa yang harus kita gunakan, dan kapan obat itu harus diminum. Kita harus memiliki kesabaran dalam membimbing agar semua makhluk mengetahui saat ini mereka harus meminum obat apa yang sesuai. Semua ini adalah tanggung jawab kita.

Saudara sekalian, mempelajari ajaran Buddha tak lain adalah mengasihi diri kita dan orang lain. Kita harus waspada terhadap virus dalam batin kita dan tak boleh terjangkit olehnya. Dengan demikian, barulah kita memiliki kebijaksanaan yang terang, untuk menjaga dan merawat begitu banyak makhluk yang diliputi kebodohan batin. Karena itu, kita harus senantiasa berusaha menjaga hati dan pikiran kita dengan baik.

Demikianlah diintisarikan  Sanubari Teduh: Virus Penyakit Bathin

Sanubari Teduh disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA setiap Minggu 05.30 WIB dan tayang ulang pada Sabtu 05.30 WIB.

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -