Fotografer : Himawan Susanto
Habib Saggaf, pendiri Pesantren Al Asshriyah Nurul Iman, secara langsung menyambut kedatangan para guru dari SMAN 1 Padang yang melakukan kunjungan bersama dengan relawan dan guru Sekolah Tzu Chi.
Fotografer : Himawan Susanto
Seorang siswa pesantren melantunkan ayat-ayat suci yang dikemas dalam alunan kesenian Marawis yang memukau para guru SMAN 1 Padang. Mereka lantas meminta tambahan lantunan Marawis untuk kembali dipertunjukkan.
Fotografer : Himawan Susanto
Di akhir acara, dipimpin oleh seorang santri senior, ribuan santri laki-laki dan perempuan di Masjid putra memperagakan bahasa isyarat tangan berjudul Satu Keluarga yang mewakili semangat cinta kasih universal.
Fotografer : Himawan Susanto
Para guru SMAN 1 Padang juga melihat secara dekat kampus biru Pesantren Nurul Iman yang pembangunannya dibantu oleh Tzu Chi pada tahun 2005.
Fotografer : Himawan Susanto
Sebagai usaha menjadi mandiri, para santri membangun pabrik roti di dalam lingkungan pesantren. Para guru mendapat kesempatan istimewa untuk mencicipi roti yang mereka buat, termasuk diantaranya Kepala Sekolah SMAN 1 Padang, Jufril Siry.
Fotografer : Himawan Susanto
Usai berkunjung ke Pesantren Nurul Iman, para guru ini mengunjungi Sekolah dan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng untuk mengenal dan memahami lebih dalam misi serta visi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Fotografer : Himawan Susanto
Guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mempersembahkan pertunjukan bahasa isyarat tangan, memberikan penampilan budaya kemanusiaan Tzu Chi yang indah.
Fotografer : Himawan Susanto
Di akhir acara, Pimpinan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Sugianto Kusuma menyerahkan suvenir kepada Ketua Komite Sekolah, Yunazar Manjang dan Kepala Sekolah SMAN 1 Padang Jufril Siry.
Fotografer : Himawan Susanto
Dua orang guru dari sekolah yang berbeda ini dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati memperagakan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga. Berbeda warna namun memiliki hati dan jiwa yang sama.
Fotografer : Himawan Susanto
Semangat melindungi bumi perlu dikenalkan pada anak sejak dini. Para guru juga berkesempatan melihat lebih dekat posko daur ulang yang menampung sampah-sampah sisa konsumsi umat manusia. Hasil penjualan sampah ini digunakan untuk misi kemanusiaan Tzu Chi.
