Mencintai Alam Dengan Mendaur Ulang
01 Juli 2019
Melestarikan
lingkungan dan melindungi alam semesta bukan hanya tanggung jawab orang dewasa,
tetapi juga anak-anak. Sejak kecil anak-anak selalu diajarkan untuk membuang
sampah pada tempatnya, namun jarang diberikan pemahaman tentang pelestarian
lingkungan, seperti barang-barang apa saja yang dapat didaur ulang dan
bagaimana mengurangi pemakaian barang sekali pakai. Berbekal
semangat itu, Tzu Ching Tangerang mengajak 40 orang murid dan 26 pendamping Sekolah
Minggu Gereja Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Daan Mogot, Tangerang, Banten
untuk melakukan daur ulang bersama di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Tangerang
pada Minggu, 23 Juni 2019.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Adik-adik sekolah
minggu dari Gereja Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Daan Mogot, Tangerang
terlihat sangat asik dan serius dalam memilah botol-botol plastik di Depo
Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Tangerang.
Fotografer : Daniel Sunarsa (Tzu Ching Tangerang)Sebelum memulai acara,
anak-anak diajak untuk bermain bersama agar lebih semangat dalam mengikuti
kegiatan.
Fotografer : Daniel Sunarsa (Tzu Ching Tangerang)Kakak pendamping
dari Gereja Santa Perawan Maria Tak Bernoda membawakan sebuah cerita sambil memutar video tentang ancaman terhadap bumi ini
dan dampak perubahan iklim akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh
masyarakat yang membuang limbah dan sampah sembarangan.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Bella dan Hadi Hartono, anggota
Tzu Ching Tangerang memberikan materi tentang
pelestarian lingkungan. Materi yang disampaikan berupa dampak positif melestarikan lingkungan, barang yang dapat didaur ulang, dan bagaimana melakukan
pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Fotografer : Daniel Sunarsa (Tzu Ching Tangerang)Setelah materi
selesai, adik-adik diberikan kuis tentang materi pelestarian lingkungan yang
telah di sampaikan sebelumnya. Peserta dibagi menjadi 9 kelompok. Bagi yang
bisa menjawab kelompoknya mendapatkan satu bintang (1 poin).
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Kelompok satu
yang mengumpulkan bintang terbanyak dan mendapat hadiah pulpen lucu yang di
sediakan oleh kakak-kakak Tzu Ching Tangerang sebagai penyemangat adik-adik
mereka.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Saat terjun ke lapangan adik-adik dibagikan
dalam tiga kelompok besar. Setiap kelompok terdiri dari 1 Tzu Ching yang memberikan
penjelasan bagaimana melakukan pemilahan sampah-sampah botol plastik.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Adik-adik
kemudian bersama-sama melakukan pemilahan botol plastik dengan didampingi Tzu
Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan pendamping dari sekolah minggu.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Setelah melakukan pemilahan di lapangan, adik-adik diajak ke kelas untuk membuat workshop
dari botol bekas. Barang yang
dibuat berupa tempat penyimpanan permen.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Dari workshop ini
adik-adik diharapkan dapat memanfaatkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang,
dengan mengembangkan kreatifnya sendiri sehingga barang-barang tersebut dapat menjadi
sebuah barang yang bernilai kembali.
Fotografer : Daniel Sunarsa (Tzu Ching Tangerang)Sebelum masuk
kegiatan, adik-adik mengeluarkan tempat makan dan botol minum
yang mereka bawa untuk mengisi makanan siangnya. Menu makan siang berupa spageti
bologniese vege dan kentang goreng.
Fotografer : Vivi Angel (Tzu Ching Tangerang)Selesai makan siang adik-adik diajak ke halaman depo
untuk main game yang bernama ‘Candy Hunter’. Adik-adik harus mencari permen yang telah disebar di area Depo Pelestarian Lingkungan. Permen yang ditemukan boleh disimpan di tempat
penyimpanan permen yang dibuat sebelumnya.
Fotografer : Daniel Sunarsa (Tzu Ching Tangerang)Sebelum
penutupan acara, relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Tangerang menampilkan
sebuah shou yu (isyarat tangan) berjudul
Sebuah Dunia Yang Bersih”, dan
mengajak adik-adik untuk melakukan gerakan
isyarat tangan bersama.
| |
Artikel dibaca sebanyak : 533 kali
Kirim Komentar