Antusiasnya Santri Pesantren Al-Zaytun Study Tour ke DAAI TV

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Puluhan santri dari Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat mengunjungi Kantor DAAI TV Indonesia di Kompleks Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Jumat 30 November 2018.

Bisa berkunjung ke Stasiun Televisi DAAI TV menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus berharga bagi 50 santri Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat. Apalagi ke-50 santri ini tergabung dalam Forum Studi Jurnalis (FSJ). Rasa ingin tahu mereka tentang seluk beluk dunia jurnalistik dan broadcasting pun terjawab di sini.

“Pengalaman yang memang luar biasa. Menurut saya DAAI TV memang berbeda dengan TV lainnya. Kalau biasa kita lihat kan televisi  ada sinetron, tapi di sini lebih mengangkat ke sosialnya dan tema cinta kasih,” kata Lulu Ardiani Zain, santriwati kelas 11 ini.

Dari sisi teknis, ia juga mendapatkan banyak pengetahun. “Selain program-programnya, juga bagaimana supervisor-nya bekerja, programernya, ada yang mengontrol semuanya,” tambah Lulu yang sepanjang study tour pada Jumat, 30 November 2018 ini banyak melemparkan pertanyaan kepada kru DAAI TV yang ia jumpai.


Bagi Forum Studi Jurnalis (FSJ) dari Pesantren Al-Zaytun ini, kunjungan ke DAAI TV sendiri merupakan kunjungan ke stasiun TV yang kedua kalinya. Sebelumnya mereka sudah pernah mengunjungi Kompas TV.


Lulu Ardiani Zain antusias bertanya, baik tentang DAAI TV maupun tentang Tzu Chi.

Basthotan Milka Gumilang atau yang biasa dipanggil Gilang adalah ketua rombongan study tour yang diikuti oleh santri dari kelas 7-12 ini. Gilang jugalah santri di balik kunjungan ke DAAI TV Ini. Ayahnya, Giantara, dahulu sempat bekerja di DAAI TV sebagai kameramen dan editor sehingga ia memiliki gambaran tentang DAAI TV.

“Karena pengalaman saya bahwa di DAAI TV itu saya merasakan hal yang beda, ciri khas yang paling menonjol adalah program yang disajikannya. Tidak ada tentang kekerasan atau unsur lain yang tidak membawa dampak baik. Jadi saya ingin teman-teman saya juga merasakan hal yang sama,” kata Gilang.

Jurnalistik sendiri di Pesantren Al-Zaytun cukup eksis keberadaannya. Selain mading atau majalah dinding, produk jurnalistik di sini juga berbentuk video yang ditayangkan di channel Youtube. Sementara pelatihan jurnalistik juga sering diadakan. Bentuknya diklat, ada diklat dasar dan diklat lanjutan.


Gilang (jas coklat) senang bisa membawa teman-temannya berkunjung ke DAAI TV.


Paulus memaparkan kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang menjadi salah satu concern DAAI TV.

Namun para santri tak hanya mendapatkan pengetahuan tentang jurnalistik dalam kunjungan ke DAAI TV ini, mereka juga mengenal lebih dalam tentang Yayasan Buddha Tzu Chi.

“Iya Jadi tujuannya selain untuk menambah wawasan, juga meningkatkan rasa kepedulian. Dan kebetulan di pesantren kami ditanamkan ajaran bahwa kita harus toleransi antar umat beragama,” kata Gilang lagi.

Karena itu para santri ini sangat antusias mendengarkan Andre Zulman dari Sekretariat Tzu Chi Indonesia menjelaskan tentang sejarah dan Misi-misi Tzu Chi. Dalam sesi tanya jawab misalnya mereka juga bertanya mengapa Tzu Chi sangat menekankan tentang vegetarian. Begitu juga saat Paulus Florianus S selaku Program Manajer DAAI TV memaparkan filosofi dan profil singkat DAAI TV. Para santri umumnya mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari apa yang sudah DAAI TV lakukan selama ini.

Paulus sendiri merasa sangat salut dengan antusias yang ditunjukkan para santri yang jauh-jauh datang dari Indramayu ini.

“Mereka dari Pesantren di Indramayu yang jauh. Ini juga salah satu pesantren yang cukup besar juga dan mereka juga dari jurusan jurnalistik. Harapan kita  adalah kalau mereka bisa jadi wartawan ya menjadi wartawan yang bisa menyebarkan kebaikan, yang menyebarkan cinta kasih seperti yang menjadi pedoman Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV,” pesan Paulus.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Antusiasnya Santri Pesantren Al-Zaytun Study Tour ke DAAI TV

Antusiasnya Santri Pesantren Al-Zaytun Study Tour ke DAAI TV

02 Desember 2018
Bisa berkunjung ke Stasiun Televisi DAAI TV menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus berharga bagi 50 santri Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat. Apalagi ke-50 santri ini tergabung dalam Forum Studi Jurnalis (FSJ). Rasa ingin tahu mereka tentang seluk beluk dunia jurnalistik dan broadcasting pun terjawab di sini.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -