Ayo Periksa Kesehatan!

Jurnalis : Yuliana, Yusniaty (He Qi Utara 1), Fotografer : Yusniaty (He Qi Utara 1)


Relawan Tzu Chi, Puspawati, sedang mendampingi salah satu pasien yang berobat.

Seperti Kata perenungan Master Cheng Yen, “Mulailah bersumbangsih dengan tulus dan penuh keyakinan bagi lingkungan di sekitar kita, dan setelah itu baru diperluas ke lingkungan yang lebih jauh. Memberi perhatian harus dimulai dari orang-orang di sekeliling lingkungan kita.” Hal inilah yang dilakukan PT. Inti Sumber Baja Sakti (ISBS) yang gudangnya berdomisili di Sukanagara Cikupa, Tangerang, Banten.

“Untuk melaksanakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR), PT. Inti Sumber Baja Sakti bekerja sama dengan Tzu Chi. Kenapa dengan Tzu Chi, karena Tzu chi sudah internasional, kita mau belajar dari Tzu Chi, supaya kegiatan bisa lancar dan bisa mendapat banyak ilmu dari situ,” ungkap Jupiter Tanriady, perwakilan dari ISBS.

 

Minggu, 15 September 2019, baksos kesehatan degeneratif yang diadakan Tzu Chi bekerja sama dengan PT Inti Baja Sakti di Tangerang berhasil memberi pelayanan kepada 394 pasien.


Iyok Tarigan (65) ditemani relawan usai mengambil obat.

Maka pada Minggu, 15 September 2019, dilaksanakan kegiatan baksos kesehatan degeneratif bertempat di SDN Cibadak III Sukanagara, Cikupa, Tangerang, Banten. Wijaya Leomanto sebagai koordinator memberikan pengarahan dan pembagian tugas kepada semua relawan yang hadir. Relawan pun mulai melayani pasien yang sudah hadir sejak pukul 07.45 WIB. Pemeriksaan yang dilakukan di baksos ini adalah pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol. Warga Sukanagara Cikupa sangat antusias menjalani pemeriksaan. Selama ini, kebanyakan dari mereka melakukan pemeriksaan di klinik atau Puskesmas apabila merasa kurang enak badan.

Pada kesempatan ini, dokter juga melakukan penyuluhan kesehatan dan pola hidup sehat agar pasien lebih memahami pentingnya  menjaga  kesehatan di usia senja dan menjaga pola makan.


Maduri (54) mendengar saran dari dokter setelah matanya diperiksa.


Dokter Felicia Tjuwita memeriksa para pasien yang tidak leluasa berjalan 

Salah satu warga yang datang adalah Maduri (54), warga RT 015/ RW 003 ini datang dengan ditemani istrinya. Maduri mengeluh sakit mata dan pandangannya tidak jelas. Sakit matanya sampai membuat kepalanya pusing. Ternyata dulu Maduri pernah bekerja sebagai tukang las, saat itu matanya pernah kemasukan debu dari batu gerinda. Ia pun sudah pernah ke dokter mata dan waktu itu diberi obat tetes mata. Kini kedua matanya tidak bisa melihat dengan jelas. Kondisi ini sudah berlangsung dua tahun lebih. Dokter yang melakukan pemeriksaan menganjurkan agar Maduri segera ke rumah sakit untuk diperiksa dokter spesialis mata.

Sementara itu Iyok Tarigan (65) setelah diperiksa dokter berkata ke relawan, “Terima kasih,  dokter begitu ramah,  teliti melayani sehingga saya menjadi tenang selama pemeriksaan dan pengambilan darahnya.” Ini pertama kalinya Ibu Iyok melakukan pengecekan darah. Banyak keluhan sakit dari badannya sehingga dokter menyarankannya untuk periksa darah, dan hasil pengecekan kurang bagus. Gula darah dan kolestrol agak tinggi, begitu juga dengan tekanan darahnya juga. Namun dari pemeriksaan ini Bu Iyok jadi lebih memahami pola makan yang sehat. Selain itu dokter juga berpesan agar tidak makan makanan yang manis dan bersantan lagi.


Tim Medis juga melakukan penyuluhan kesehatan dan pola hidup sehat kepada warga.


Para relawan memperagakan isyarat tangan Satu keluarga sekaligus menghibur para pasien yang sedang menunggu pengambilan obat.

“Pasien yang datang di baksos kesehatan ini banyak mengeluhkan penyakit degeneratif,  seperti sakit lutut, diabetes, kolesterol, dan darah tinggi. Harapan saya dengan baksos dan penyuluhan kesehatan ini pasien lebih memahami tentang kesehatan tubuhnya dan menjalankan pola hidup sehat,” kata dokter Felicia Tjuwita. Dokter Felicia yang sudah bergabung di Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia sejak tahun 2015 ini merasa bahagia bisa memberikan pelayanan langsung kepada pasien dan memberikan kejelasan penyakit pasien. “Sebagai dokter, melihat pasien sehat itu merupakan kebahagiaan,” tegasnya.

Kegiatan baksos berjalan lancar dengan adanya dukungan dari 11 dokter TIMA, 6 perawat, 1 bidan, 1 analisis laboratorium, 7 apoteker, dan 11 asisten apoteker, 29 relawan Tzu Chi, 38 karyawan PT. ISBS dan 15 kader ibu PKK dari Sukanagara, Cikupa. Baksos kesehatan degeneratif ini berhasil melayani 394 pasien.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Ayo Periksa Kesehatan!

Ayo Periksa Kesehatan!

19 September 2019

Baksos kesehatan degeneratif Tzu Chi bekerja sama dengan PT. Inti Baja Sakti di Tangerang pada Minggu, 15 September 2019. Baksos kesehatan yang diadakan di SDN Cibadak III Sukanagara, Cikupa, Tangerang, Banten ini berhasil melayani 394 pasien. 

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -