Banjir Konawe: Menenteramkan Batin Para Pengungsi

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A


Tzu Chi Indonesia membagikan paket bantuan kepada para pengungsi yang berada di SMAN 1 Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Bantuan Tzu Chi Indonesia di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) perlahan-lahan ikut meringankan para warga terdampak banjir, baik yang ada di pengungsian maupun yang bertahan di rumah-rumah yang masih terendam air. Kehadiran Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia dan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia yang sudah memasuki hari ke-3 (17-19 Juni 2019) ini menjadi “suntikan semangat” serta meringankan beban warga untuk bangkit kembali.

Warga yang mengungsi merasa senang dengan adanya bantuan-bantuan dari Tzu Chi Indonesia. Dengan penuh semangat, para relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Makassar, serta Tim Medis Tzu Chi mendatangi satu per satu titik-titik pengungsian untuk memberikan bantuan, pelayanan kesehatan, memberikan motivasi, serta memperkenalkan Tzu Chi kepada para pengungsi.


Kondisi salah satu ruas jalan dan rumah yang masih tergenang di antara wilayah Kecamatan Pondidaha dan Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara.


Relawan Tzu Chi Makassar ikut dalam mendistribusikan bantuan untuk para pengungsi banjir di Konwe, Sulawesi Tenggara.

Fokus dari Tzu Chi Indonesia untuk alokasi bantuan banjir ini masih berada di Kecamatan Pondidaha dan Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara. Beberapa titik wilayah di kedua kecamatan tersebut cukup parah terdampak banjir. Bukan hanya rumah serta harta yang terendam air, tetapi berhektar-hektar sawah milik warga pun menjadi gagal panen karena terendam banjir.

Selama tiga hari, Tim Medis Tzu Chi berhasil menangani 639 pasien yang menderita gatal-gatal (sakit kulit), flu, sakit kepala, batuk-batuk, sesak nafas, serta beberapa keluhan warga lainnya dari posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pondidaha, SMAN 1 Pondidaha, Desa Puumbinisi, Pengungsi dari Desa Bendewuta, serta para pasien yang berada di Kantor Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sultra.


Bersama relawan Tzu Chi, Salim R., Kepala Desa Puumbinisi memantau warganya yang baru pertama mendapatkan bantuan pelayanan kesehatan pascabanjir melanda desa mereka.

Sedangkan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia telah membagikan 868 paket bantuan langsung kepada warga korban banjir di lokasi yang sama dengan pelayanan medis untuk kebutuhan darurat berupa ember, air mineral, sarung, pakaian dalam wanita, handuk, dan tikar.

Meringankan Beban Pengungsi
Beban pun terasa berkurang bagi pengungsi dengan hadirnya bantuan dari Tzu Chi Indonesia. Seperti di wilayah Desa Puumbinisi. Desa yang terdiri dari dusun 1, dusun 2, dan dusun 3 (sebutan warga sekitar-red) ini sejak awal banjir melanda belum mendapatkan bantuan, khususnya pelayanan kesehatan.

Tim Medis Tzu Chi yang mendapat laporan saat mengadakan pelayanan kesehatan di SMA Negeri 1 Pondidaha segera menuju Desa Puumbinisi setelah selesai melayani pasien di sekolah ini. “Kami sangat berterima kasih sudah dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Kalau pengobatan baru kali ini ada yang masuk. Kami sangat bersyukur masyarakat juga dibantu dengan barang-barang (kebutuhan sehari-hari),” ungkap Salim R., Kepala Desa Puumbinisi, Pondidaha, Konawe, Sultra.


Narwati (baju pink), warga Desa Dawi-Dawi merasa bersyukur adanya bantuan dari Tzu Chi.

Apa yang dilakukan Tzu Chi Indonesia untuk warga Kabupaten Konawe pun dirasakan warga lainnya. Salah satunya adalah Narwati (35), warga Desa Dawi-Dawi, Kecamatan Wonggeduku. Narwati bersama keluarga dan warga lainnya banyak yang memilih bertahan di “rumah panggung” yang aman dari air di desanya karena banyaknya penjarahan rumah-rumah warga yang terendam.

Alhamdulillah, sangat berguna sekali. Apalagi air mineral itu susah sekali carinya. Jadi kalau mau keluar desa harus pakai rakit. Barang-barang ini bisa dimanfaatkan, karena kita bertahan tidak mengungsi dan membuat rumah panggung sementara untuk menjaga barang-barang,” ungkap Narwati menceritakan kondisinya.

Selain mendapatkan paket bantuan, Narwati juga mendapatkan bantuan layanan kesehatan dari TIMA Indonesia. “Terima kasih banyak atas bantuannya, (bantuan) ini sangat bermanfaat buat kami,” ungkap ibu tiga anak ini.


Kebahagiaan Titin setelah mendapatkan bantuan kesehatan dan paket kebutuhan di pengungsian dari Tzu Chi.

Titin (40), warga Desa Bendewuta, Wonggeduku juga merasakan manfaat dari perhatian insan Tzu Chi. Setelah rumahnya terendam air setinggi leher orang dewasa, Titin bersama suami dan ketiga anaknya kemudian mengungsi di Kantor Desa Wawonggole, Wonggeduku. Pelayanan kesehatan dari Tim Medis Tzu Chi sangat membantunya karena anak ketiganya yang masih Balita sedang sakit.

“Anak saya ini demam dan batuk, tadi sudah berobat sama dokter dari Tzu Chi. Pengobatan keliling (ini) sangat berguna dan dibutuhkan karena banyak yang sakit di posko (pengungsian),” kata Titin. Titin juga senang mendapatkan paket bantuan. “Senang sekali, soalnya kalau malam di sini dingin, hanya tembok saja. Sarungnya bisa buat selimut anak-anak, dan tikarnya juga buat tambahan alas tidur,” ungkapnya.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Banjir Konawe: Menenteramkan Batin Para Pengungsi

Banjir Konawe: Menenteramkan Batin Para Pengungsi

20 Juni 2019

Hari ketiga tanggap darurat Tzu Chi Indonesia di Konawe, Sultra, (17-19 Juni 2019), relawan berkeliling di Kecamatan Pondidaha dan Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan di beberapa posko pengungsian.

Banjir Konawe: Bantuan Langsung Bagi Pengungsi

Banjir Konawe: Bantuan Langsung Bagi Pengungsi

18 Juni 2019

Tzu Chi Indonesia merespon kejadian banjir yang melanda wilayah Konawe, Sulawesi Tenggara dengan memberikan bantuan medis dan paket kebutuhan bagi para pengungsi di wilayah Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada Senin, 17 Juni 2019.

Banjir Konawe: Cobaan Berat Bagi Asriani dan Keluarga

Banjir Konawe: Cobaan Berat Bagi Asriani dan Keluarga

21 Juni 2019

Asriani, salah satu korban banjir mendapatkan layanan kesehatan dari Tim Medis Tzu Chi bersama ratusan pengungsi lainnya di Desa Wukusao, Wonggeduku. Tahun 2019 ini menjadi tahun yang “berat” bagi Asriani dan keluarga. Selain rumah, sawahnya yang siap panen pun terendam air. 

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -