Bazar Amal Cinta Kasih Tzu Chi Surabaya: Belanja Sambil Beramal

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hari Tedjo, Eka Suci R (Tzu chi Surabaya)

doc tzu chi indonesia

Peresmian Bazar Cinta Kasih dengan pukul gong oleh Vivian, Jimmy, pihak kedutaan Taipe, dan perwakilan dari Intiland.

Jelang akhir tahun, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya kembali menggelar bazar amal. Lebih dari 70 tenant yang bepartisipasi dalam gelaran Bazar Amal Cinta Kasih ini memenuhi Aula Notredame Adventure park di Wisata Bukit Mas II pada Minggu 10 Desember 2017. Jika biasanya akhir pekan identik dengan menghabiskan liburan di luar kota atau di tempat wisata, namun di Bazar Cinta Kasih Tzu Chi ini pengunjung bisa berkumpul bersama keluarga yang tentunya lebih bermanfaat karena sambil beramal.

Kegiatan Bazar amal yang bertajuk Belanja Sambil Beramal ini merupakan kegiatan sosial yang digelar setiap tahunnya oleh Tzu Chi Surabaya. Dengan tujuan untuk menggalang dana, yang selanjutnya akan digunakan untuk kegiatan sosial Tzu Chi. Pada bazar kali ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, sistem transaksi yang digunakan tidak menggunakan uang seperti transaksi jual beli kebanyakan. Bazar di Tzu Chi Surabaya selalu menggunakan selembar kupon seharga Rp 100 ribu yang berisi nominal Rp 20 ribu, 10 ribu, dan 5 ribu.

doc tzu chi indonesia

Relawan sedang melayani pembeli di area bazar.

doc tzu chi indonesia

Ida Sabrina, salah satu relawan yang membuka stand Kuliner Bagan memasak on the spot sedang melayani pembeli dengan ramah dan penuh semangat.

Sementara barang yang dijual masih seputar kebutuhan harian seperti sembako, alat tulis, alat kesehatan, pakaian, sepatu, perlengkapan memasak, elektronik, aneka macam kopi dan tentunya snack dan kuliner vegetarian khas berbagai daerah. Di dekat pintu masuk area bazar terdapat pameran foto yang menampilkan berbagai macam kegiatan Tzu Chi sepanjang 2017, seperti kegiatan Tanggap Darurat, Baksos Amal, Baksos Kesehatan dan Celengan Bambu.  

Acara yang dibuka dengan sambutan dan diresmikan dengan pukul gong oleh relawan Tzu Chi seperti Vivian, Jimmy, pihak dari kedutaan Taipei, dan perwakilan dari Intiland ini berlangsung meriah. Para relawan yang turut bersumbangsih dalam acara tersebut melayani para pengunjung dengan antusias dan penuh semangat. Pik Liang, relawan Tzu Chi saat ditemui di deretan stand kuliner Surabaya mengekspresikan kegembiraannya dalam acara ini. Setiap tahun ikut membuka stand kuliner, ia menyiapkan dua jenis makanan sekaligus yaitu nasi pecel dan nasi bakmoy.  Tidak itu saja tapi Pik Liang juga langsung membawa  penjual nasi pecel langganannya dari pasar untuk membantunya.

doc tzu chi indonesia

Selain demo masak, juga tidak ketinggalan pengumuman pemenang Lomba Masak Vegetarian yang digelar 26 November lalu. Pemenang pertama tim Gan En mendapatkan juara pertama dalam lomba tersebut.

doc tzu chi indonesia

Di depan area bazar terdapat stand Jing Si Bookstore, tak jarang menjadi tempat pertama yang didatangi donatur Tzu Chi.

“Sangat senang sekali, saya setiap tahun selalu ikut berjualan. Tadi jualan nasi pecel tapi sudah habis, sekarang nasi bakmoy. Ini sampai saya ajak orang pasar untuk ikut, kan saya setiap hari beli sayur di dia lalu saya ajak untuk bepartisipasi. Di sini lebih banyak pengunjungnya. Semua dagangan yang saya masak sendiri sudah hampir habis. Kalau kita bisa masak sendiri bisa jadi lebih menguntungkan, jadi hasil yang didonasikan akan lebih banyak juga,” ujarnya sambil melayani pembeli. 

Selain disuguhkan dengan aneka ragam stand yang memadati area Bazar, di panggung para relawan tengah mempersiapkan perlengkapan untuk demo memasak. Pada kesempatan itu crew dari salah satu peserta bazar berdemo masak dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba memasak yang sebelumnya digelar 26 November lalu. Pada kesempatan itu Ida Sabrina yang merupakan PIC acara lomba memasak memberi sambutan dan mengumumkan para pemenang lomba. Pemenang pertama dimenangkan oleh tim Gan En, pemenang kedua oleh Xing Fu dan ketiga diraih oleh tim Mozano. Setelah penyerahan piagam kemenangan oleh PIC acara, para pemenang lomba melakukan demo memasak dengan menu andalan yang mereka masak ketika lomba.

doc tzu chi indonesia

Vivian, Ketua Tzu Chi Surabaya sedang menunjukkan foto pameran kegiatan Tzu Chi Surabaya kepada donatur besar Tzu Chi Puspita Dewi Prijadi.

doc tzu chi indonesia

Keriuhan tampak memenuhi lokasi bazar, sejak pagi hingga acara selesai.

Pukul 16.00 WIB para pemilik tenant sudah mulai merapikan stand mereka karena beberapa jualan dari mereka sudah habis. Salah satu pengunjung yang baru pertama kali hadir di Bazar Amal Tzu Chi merasa terhibur dengan berbagai suguhan kuliner. Salah satunya Lila.

“Senang sih bisa wisata kuliner, makanannya banyak, aneka ragam apalagi bisa bermanfaat soalnya hasilnya digunakan untuk kegiatan amal. Para pembeli beramal, yang ikut serta dalam kegiatan bazar juga lebih banyak amalnya,” pungkas Lila salah satu pengunjung saat ditemui di foodcourt area Bazar  Amal Cinta Kasih Tzu Chi.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Bazar Amal untuk Padang

Bazar Amal untuk Padang

01 Desember 2009
Salah seorang pengunjung, Bernath berkata, ”Ini merupakan bazar amal yang paling besar serta manusiawi yang pernah saya ikuti. Kita yang turut berpartisipasi juga dapat merasakan kehangatan keluarga di dalamnya.”
Bazar Amal Cinta Kasih Tzu Chi Surabaya: Belanja Sambil Beramal

Bazar Amal Cinta Kasih Tzu Chi Surabaya: Belanja Sambil Beramal

15 Desember 2017

Jelang akhir tahun, Tzu Chi Surabaya kembali menggelar bazar amal. Lebih dari 70 tenant yang bepartisipasi dalam gelaran Bazar Amal Cinta Kasih ini memenuhi Aula Notredame Adventure park di Wisata Bukit Mas II pada Minggu 10 Desember 2017.

 Sukacita di Bazar Amal Tzu Chi

Sukacita di Bazar Amal Tzu Chi

29 Oktober 2014 Setiap relawan dari semua He Qi melakukan segala persiapan demi mensukseskan kegiatan ini, tidak terkecuali relawan dari He Qi Selatan. Barang barang yang akan dijual di bazar pun sudah disiapkan terlebih dahulu.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -