Belajar, Terinspirasi dan Bertekad untuk Menerapkan

Jurnalis : Beby Chen (Tzu Chi Medan), Fotografer : Andre Tanvis (Tzu Chi Medan), Beby Chen (Tzu Chi Medan)

Bersuka cita dan sepenuh hati melakukan praktek daur ulang.

Berawal dari sebuah jalinan jodoh antara Tommy Suteja Shixiong yang merupakan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan dengan Ibu Vanny Wiranata selaku guru pembimbing Sunday School Vihara Dharma Aura. Vanny Wiranata juga menjabat guru TK Sultan Iskandar Muda di Jl. Sunggal. Dalam Holiday Field Trip 2014, Sekolah Minggu Buddhis Kalyana Metta Vihara Dharma Aura berkunjung ke depo daur ulang Tzu Chi di Titi Kuning, Medan. Tujuan kegiatan ini agar dapat mengenal dan belajar tentang pelestarian lingkungan. Bersama 54 orang  perwakilan Vihara Dharma Aura yang merupakan anak-anak Sunday School dari berbagai sekolah yang berbeda (Methodist 2, Sutomo, Sultan Iskandar Muda, Supryadi, Brigjen Katamso), para muda-mudi Vihara Dharma Aura dan ibu rumah tangga. Pada hari Minggu, 13 Juli 2014, tiba pukul 10.30 WIB di Depo Daur Ulang Titi Kuning yang disambut hangat oleh 40 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.

Anak-anak dan muda-mudi Vihara Dharma Aura dibagi menjadi 8 group yang dibawa oleh para duifu (mentor). Mereka begitu antusias dan semangat saat mendengarkan penjelasan dari salah satu relawan. Selama 50 menit Beby Chen Shijie memberikan pembelajaran tentang pemahaman pentingnya pelestarian lingkungan dengan menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Penyebab kerusakan alam, konsep 5 R Pelestarian Lingkungan (re-think, reduce, reuse, repair dan recycle) dan 1 hari 5 kebajikan (mengubah sarana transportasi, membawa alat ramah lingkungan, hemat air, hemat listrik dan pelestarian pada tubuh melalui ber-vegetarian). Terlihat ekspresi polos sebagian anak-anak mengacungkan tangan sewaktu ditanya siapa yang sering membuang sampah sembarangan, sering tidak hemat air, tidak mematikan televisi sewaktu tidak digunakan.

Relawan mengajak setiap peserta untuk bersama-sama melakukan budaya humanis yaitu isyarat tangan "Satu Keluarga".

Kerusakan-kerusakan alam yang ditampilkan dalam slide menjadi inspirasi Beby Chen Shijie untuk mengajak semua yang hadir agar mengubah kerusakan alam menjadi alam yang begitu indah seperti yang ditampilkan dalam video lagu “it’s a wonderfull life” dan menyanyikannya bersama-sama. Isyarat tangan “Satu Keluarga” merupakan budaya humanis Tzu Chi juga diajarkan para relawan kepada semua yang hadir. kemudian menutup acara  dengan doa bersama semoga semua hati manusia tersucikan, masyarakat damai sejahtera dan dunia bebas dari bencana.

Mereka langsung menerapkan pada proses pemilahan sampah daur ulang di depo selama 40 menit yang dibagi menjadi 4 stasiun yaitu: bagian koran, bagian kertas, bagian botol air mineral dan pemilahan beberapa barang-barang daur ulang. Mereka melakukannya dengan sepenuh hati dan sangat bahagia, dibimbing oleh para duifu dan Susanto Shixiong. Kepada para guru Sunday School mendapatkan sosialisasi tentang celengan bambu yang dibawa oleh Hendry Kusuma Shixiong dan berencana akan menjalin jodoh di sekolah-sekolah melalui program SMAT. Pada pukul 12.30 WIB mereka rela mengulurkan waktu makan siang. Shixiong dan Shijie di tim konsumsi menyajikan menu nasi lemak vegetarian yang merupakan pelestarian lingkungan pada tubuh.

Relawan memberikan Sosialisasi tentang Pelestarian Lingkungan.

Bertekad untuk Mempraktekkannya

“Sangat senang, karena saya bisa belajar bagaimana melestarikan lingkungan dan bisa  praktek di rumah nanti. Senang akan berbagi ke teman-teman yang hari ini tidak ikut,” senyum Grace Sherly siswi Kelas 2 SMP  Methodist 2 Medan.

Waktu berlalu begitu cepat, tiba saatnya kunjungan anak-anak Sunday School dan muda-mudi Vihara Dharma Aura usai. Ibu Hela Metta Vijaya selaku Ketua Sekolah Minggu Buddhis Kalyana Metta memberikan sebuah piagam ucapan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Piagam yang diterima merupakan kunjungan Holiday Field Trip 2014 Sekolah Minggu Buddhis Kalyana Metta Vihara Dharma Aura ke depo daur ulang Tzu Chi di Titi Kuning, Medan. 

Sosialisasi Celengan bambu kepada para guru sekolah minggu Vihara Dharma Aura.

Ibu Hela Metta Vijaya dan Ibu Vanny Wiranata mengungkapkan perasaan mereka, tekad dan akan mempraktekkannya.“Pelayanan yang diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi sungguh baik, semua proses kegiatan yang dilaksanakan dalam kunjungan ini benar-benar menginspirasi baik untuk diri sendiri maupun orang lain, benar-benar menyadarkan hidup untuk mencintai kehidupan, mencintai diri sendiri dan orang lain. Mengajak anak-anak dan muda-mudi untuk memilah sampah daur ulang di rumah, mengajak anak-anak untuk lebih berhemat untuk membeli keperluan sekolah. Mengajak lebih banyak orang lagi untuk hadir dan mendengarkan sosialisasi tentang bahaya sampah dan cara mengatasinya, mulai mengubah kebiasaan minum menggunakan air mineral bentuk gelas yang sekali pakai menjadi air mineral galon dengan memakai dispenser yang menghindari barang satu kali pakai dalam setiap kegiatan yang diadakan di Vihara nantinya”. Semua yang hadir juga mendapatkan souvenir.

Ucapan terima kasih dari Vihara Dharma Aura kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.


Artikel Terkait

Suara Kasih : Kegiatan Daur Ulang

Suara Kasih : Kegiatan Daur Ulang

01 Juli 2010
Orang yang tidak berkesadaran akan merusak bumi, sebaliknya Bodisatwa dunia akan melindungi bumi. Dengan demikian, kita bagaikan sebuah akar. Meski hanya merupakan akar rumput yang kecil, kita dapat turut melindungi bumi. Inilah yang disebut ” Bodisatwa akar rumput”.
New Normal Pelestarian Lingkungan

New Normal Pelestarian Lingkungan

10 Agustus 2020
Minggu, 26 Juli 2020, pukul 08.30, para relawan berkumpul di posko daur ulang Tzu Chi Batam. Berkumpulnya para relawan di posko ini mengawali mulainya New Normal untuk kegiatan pelestarian lingkungan. 
Belajar, Terinspirasi dan Bertekad untuk Menerapkan

Belajar, Terinspirasi dan Bertekad untuk Menerapkan

19 Agustus 2014 Relawan Tzu Chi Medan melakukan aksi daur ulang untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan dengan menjaga, peduli lingkungan, dan tahu penyebab kerusakan-kerusakan alam.
Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -