Berbagi Cinta Kasih dan Kebahagiaan Imlek

Jurnalis : Henny Yohannes (He Qi Utara 2), Fotografer : Jap Bon Kiun (He Qi Utara 2)


Relawan Tzu Chi membagikan angpau kepada anak-anak panti.

Berbahagialah mereka yang masih memiliki orang tua dan keluarga karena cinta kasih yang mereka dapat pasti sangat besar daripada anak–anak yang ada di panti asuhan. Minggu pukul 9 pagi, 26 Januari 2019, para relawan dari komunitas Amal He Qi Utara 2 berkumpul di Komplek Taman Harapan Indah untuk melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Yayasan Dharma Surya di Kotabumi, Tangerang. 

Para relawan bergotong royong memasukkan barang-barang yang akan diberikan ke panti ke dalam mobil. Pagi itu 16 relawan berangkat ke Kotabumi dengan tiga mobil. Karena malam hari sebelumnya, kota Tangerang diguyur hujan deras, saat perjalanan menuju panti, relawan pun melewati wilayah yang tergenang banjir sehingga sampai di lokasi pukul 11 siang. Relawan disambut oleh dua orang pengurus yayasan yaitu mama Ling-Ling dan ii A Hwa. Mereka menceritakan bahwa Yayasan ini sudah 25 tahun berdiri dan di bawah bimbingan Bhante Yana Wibowo. Pengurus Panti sendiri ada sepuluh orang, lima orang pengurus inti dan lima orang yang bukan pengurus inti.


Hok Lay mengajarkan anak panti, Liu bauyin karin dan santi untuk bersyukur dan berterima kasih.

Lima orang yang bukan pengurus inti ini sangat berperan penting bagi anak-anak panti, karena mereka yang selalu mendampingi anak-anak dari pagi hingga malam. Mama ling-ling (65), Mama Sunio (72), ii A Hwa (55), ii Pong Yun (57) dan Om Mamat (45), mereka ber-lima yang mengasuh 11 orang anak di Panti. Beberapa anak ada yang diasuh oleh mama Sunio sejak bayi.

Hok Lay Shixiong mengajak berbicara dua anak panti yaitu Liu Bauyin Karin dan Santi dan mengajarkan mereka untuk bersyukur dan berterima kasih karena ada mama-mama yang mengurus mereka, dan memasak untuk mereka.

“Terkadang kita ketemu makanan yang tidak kita suka, nah kita harus ingat di luar sana banyak orang mau makan saja susah,” tutur Hok Lay.

“Apakah pernah melihat pengemis di pinggir jalan? Nah kalian lebih beruntung tidak?”

“Iya,” jawab mereka.


Setelah bermain, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Hok Lay juga mengajak mereka untuk bersyukur karena bisa sekolah, makan, dan tidur yang layak. Yang paling penting harus dibuat senang, karena jika hati senang kemana-mana juga senang.

“Kalau masih hatinya kurang senang kalian boleh pergi bercermin lalu tersenyum pada wajah kamu sendiri lalu kamu ngomong “eh kamu boleh juga ya, cantik juga ya” memuji diri sendiri pasti hati kamu senang. Setelah itu kamu juga coba marah-marah di cermin rasakan hatinya kamu sepertinya apa. Jadi  kalau kita senyum rasa kesal di diri kita pasti akan hilang sebagian,” ujar Hok Lay kepada anak-anak dengan penuh kasih.


Para relawan membagikan paket sembako dan pakaian.. 

David Shixiong sebagai moderator hari itu mengajak delapan anak untuk memperkenalkan diri mereka dan menanyakan apa cita-cita atau impian mereka. Ada yg ingin menjadi dokter, guru, pengusaha kue, dan ada juga yang masih bingung akan cita-cita mereka. David memberitahu anak-anak bahwa mereka harus punya mimpi atau cita-cita. Karena orang Sukses itu harus bisa menggapai cita-citanya.

Sementara itu ada tiga anak lainnya yang tidak hadir siang itu karena mereka sedang membantu kakak angkatnya pindahan rumah.

Selain David, Triana dan Linah mengajak anak-anak untuk bermain games. Wajah anak-anak terasa berbeda, mereka sangat gembira pada saat bermain games. Walaupun tidak ada yang menang ataupun kalah tetapi wajah bahagia mereka sangat berarti bagi para relawan yang hadir di hari itu.


Wajah bahagia Hengki saat mamanya membantu memakaikan baju untuk Imlek.

Setelah permainan berakhir, relawan pun mengajak anak-anak untuk membuat lingkaran dan lalu mengajari mereka memperagakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga. Setelah bermain, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan didahului dengan doa bersama, bersyukur atas makanan pada hari itu.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat, sebelum pulang para relawan membagikan paket sembako dan pakaian, serta membagikan bingkisan dan angpau untuk anak-anak panti.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Mempererat Jalinan Jodoh di Perayaan Imlek

Mempererat Jalinan Jodoh di Perayaan Imlek

31 Januari 2019

Perayaan Tahun Baru Imlek bersama gan en hu di Tanjung Balai Karimun diwarnai dengan sukacita dan kegembiraan. Para penerima bantuan merasa bersyukur karena bisa menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi.

Berbagi Kasih Melalui Pembagian Paket Imlek

Berbagi Kasih Melalui Pembagian Paket Imlek

30 Januari 2019
Menyambut Tahun Baru Imlek 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung akan mengadakan pembagian paket Imlek. Sebanyak 237 paket dibagikan. Adapun isi paket adalah beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula 1 kg, biscuit 1 kaleng, 1 kue Tutun, dan 4 bks bihun jagung. 
Kaki Melangkah Seirama dengan Hati

Kaki Melangkah Seirama dengan Hati

31 Januari 2017
Menjelang Hari Raya Imlek, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan ribuan Paket Cinta Kasih Imlek di beberapa lokasi di Jakarta, salah satunya adalah di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke, Jakarta Utara.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -