Berkah dan Cinta Kasih

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Budianto Meili, Santoso (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

fotoPara relawan membantu membawakan beras bagi para ibu atau Lansia yang tidak mampu membawa beras. Ini merupakan salah satu budaya humanis Tzu Chi untuk menghargai dan menghormati penerima bantuan.

Minggu, 1 Januari 2012 menjadi awal dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2012. Pagi itu jam 07.00 WIB relawan sudah berkumpul di Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun. Baksos pembagian beras akan dilaksanakan di dua tempat yang berbeda. Pukul 09.00 – 11.00 WIB akan dilaksanakan pembagian beras di daerah Kecamatan Tebing dan pukul 14.00 – 16.00 WIB di Kelurahan Baran. Kedua daerah tersebut letaknya berjauhan.

 

 

Teriknya matahari pagi tidak menyurutkan semangat para relawan untuk membantu warga yang kurang mampu. Mereka bahu membahu menaikkan 330 kantong beras yang akan dibagikan kepada  masyarakat yang ada di Desa Pongkar, Jelutung, dan Pamak. Sebanyak 60 relawan mengikuti kegiatan ini. Semangat para relawan tercermin pada ucapan Yusli Shixiong, “Walaupun saya baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi, saya merasa sangat terharu dan senang. Ini merupakan hal yang luar biasa bagi kehidupan saya. Dan saya bersedia untuk ikut kegiatan Tzu Chi berikutnya dan menjadi relawan.”

Pukul 09.00 WIB tepat pembagian beras di Kecamatan Tebing dimulai. Diawali dengan sambutan dari perwakilan relawan, dilanjutkan doa bersama dan peragaan gerakan isyarat tangan Satu Keluarga. Pembagian beras dimulai dengan pembagian secara simbolis kepada lima orang yang sudah lanjut usia. Pembagian beras selesai pada pukul 11.00 WIB, dan di sela-sela kegiatan tersebut para relawan  memeragakan gerakan isyarat tangan yang merupakan salah satu misi dari budaya humanis Tzu Chi.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebelum kegiatan pembagian beras dilakukan, para relawan dan warga berdoa bersama agar kegiatan pada hari itu berjalan dengan tertib dan lancar (kiri).
  • Para relawan Tzu Chi saling bahu membahu membopong beras keluar untuk diberikan kepada warga yang kurang mampu (kanan).

Kegiatan pembagian beras tidak selesai sampai di situ saja. Selesai dari Kecamatan Tebing, relawan bergegas menuju ke Kelurahan Baran. Di sana relawan mempersiapkan semua keperluan untuk kegiatan pembagian beras, mulai dari menaikkan hingga menurunkkan beras (202 karung). Kegiatan di kelurahan Baran dimulai pada pukul 14.00 WIB dan diawali sambutan dari perwakilan relawan, perwakilan dari Kelurahan Baran dan peragaan isyarat tangan. Warga sangat senang dan bersyukur dengan adanya kegiatan pembagian beras tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Jaelani sebagai perwakilan Lurah Baran mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih pada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membantu warga kami. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini saja, pada tahun-tahun selanjutnya dapat diadakan lagi.” Kegiatan di Baran selesai pada pukul 16.00 WIB.

Sebelum diadakan kegiatan pembagian beras relawan melakukan survei terlebih dahulu ke rumah-rumah warga yang kurang mampu. Survei dilakukan agar pembagian beras dapat tepat sasaran pada orang yang benar-benar membutuhkan. Survei dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Desember 2011. Hari pertama survei dilakukan di Kecamatan Tebing yang meliputi Desa Pongkar dan Jelutung. Di sini relawan benar-benar menunjukkan semangat yang luar biasa meski hujan turun sepanjang hari. Karena keterbatasan payung yang dibawa maka 1 payung dipakai untuk 3-4 relawan. Pakaian yang basah serta suhu yang dingin tidak menyurutkan semangat relawan. Seperti kata Jurman Shixiong, “Saya sangat terharu dapat melihat saudara-saudara kita ini, karena sehari-hari kita hanya dapat melihat rumah yang cukup bagus, tetapi saat survei kali ini saya melihat ada rumah warga yang beratapkan rumbia dan saat hujan mereka memanfaatkan kaleng bekas untuk mengatasi atap yang bocor.” Tanggal 29 Desember survei dilakukan di Desa Baran. Berbeda dengan di Kecamatan Tebing kegiatan survei di Baran cuacanya sangat panas sekali.

Para relawan merasa bersyukur sekali dengan mengikuti kegiatan pembagian beras ini. Dan mereka berharap dapat terus membantu dan menyebarkan cinta kasihnya pada semua makhluk. Seperti apa yang telah dikatakan Master Cheng Yen, “Sumbangan beras ini akan habis pada saatnya, tetapi cinta kasih dan rasa syukur yang terkandung di dalamnya akan berlangsung sepanjang masa. Dan semoga berkah dan cinta kasih ini dapat mendampingi mereka melalui detik demi detik dalam kehidupan ini.”


Artikel Terkait

Tujuh Kondisi pikiran

Tujuh Kondisi pikiran

21 Desember 2011 Dari proses pelatihan diri tersebut, maka  kita akan memahami bahwa hidup ini tidak kekal dan memanfaatkan hidup ini dengan banyak menolong orang lain yang menderita.
Pendidikan Budi Pekerti yang Didasari Cinta Kasih

Pendidikan Budi Pekerti yang Didasari Cinta Kasih

01 April 2015 Hari itu, 1 Maret 2015 dipilih untuk menjadi momen perkenalan perdana kelas Qin Zi Ban di tahun ajaran 2015 sekaligus melakukan ramah tamah perayaan imlek karena suasana hari raya imlek masih terasa hangat.
Bermanfaat Bagi Orang Lain

Bermanfaat Bagi Orang Lain

13 November 2012 Melihat remaja ini, saya berpikir bahwa hari itu adalah hari Minggu, seharusnya mereka bisa mengisi hari liburnya dengan hal-hal lainnya. Tapi mereka lebih memilih dan ikut acara Sosialisasi Tzu Chi yang diadakan tiap bulan ini di He Qi Barat.
Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -